logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

5 Penyebab Napas Bayi Grok-Grok dan Cara Mengatasinya

open-summary

Napas bayi grok-grok bisa menjadi tanda adanya lendir di tenggorokan. Umumnya napas bayi berbunyi adalah hal yang wajar namun orangtua harus waspada jika bayi sampai kesulitan bernapas.


close-summary

2023-03-30 14:11:23

| Atifa Adlina

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Napas bayi grok-grok saat tidur membuat orangtua khawatir

Biasanya, napas bayi grok-grok saat tidur karena ada lendir yang menyumbat

Table of Content

  • Penyebab napas bayi berbunyi grok-grok
  • Cara mengatasi napas bayi berbunyi grok-grok
  • Kapan harus ke dokter?

Mendengar napas bayi berbunyi grok-grok pasti membuat orang tua khawatir. Namun, kondisi ini sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh kondisi yang berbahaya. Napas yang berisik memang bisa jadi tanda bayi mengalami sesak napas, namun kebanyakan kondisi ini hanya disebabkan oleh tumpukan lendir akibat gangguan kesehatan ringan, seperti pilek. Berikut penjelasannya. 

Advertisement

Penyebab napas bayi berbunyi grok-grok

Pernapasan bayi baru lahir terdengar berbeda dari anak yang lebih besar atau pun orang dewasa. Polanya juga biasanya lebih tidak teratur, sehingga seringkali ada suara-suara tidak biasa yang keluar, termasuk bunyi grok-grok. Hal ini disebabkan karena paru-paru dan hidung si Kecil baru mengenal dengan konsep menghirup udara. Apalagi, saluran pernapasannya masih sangat kecil.

Agar lebih jelas, berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan napas bayi berbunyi grok-grok:

1. Terdapat lendir

Salah satu penyebab napas bayi berbunyi grok-grok tapi tidak sedang pilek adalah karena adanya lendir di saluran pernapasan. Ketika ada lendir, mereka belum bisa untuk melakukan refleks batuk atau mengeluarkannya sendiri.

Akibatnya, lendir tetap berada di sana, sehingga menyebabkan napas bayi berbunyi dan mengeluarkan suara grok grok, meski si Kecil tidak sedang flu. 

Pada suatu waktu, bisa saja lendir turun ke tenggorokan dan menyebabkan bayi mengeluarkan suara seperti berkumur. Jika produksi lendir berlebihan hingga hidung bayi tersumbat, mungkin saja ia mengalami alergi.

2. Laringomalasia

Kondisi lainnya yang menyebabkan napas bayi berbunyi adalah laringomalasia yang biasanya terdeteksi pada bayi baru lahir. Bayi yang mengalami kondisi ini suaranya cenderung melengking dan bertambah nyaring saat berbaring.

Kondisi ini terjadi karena ada kelebihan jaringan di sekitar laring dan tidak berbahaya. Umumnya, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya ketika anak menginjak usia 2 tahun.

3. Infeksi virus atau bakteri

Jika napas bayi grok grok diiringi dengan cara bernapas tersengal-sengal seperti sesak napas dan disertai gejala seperti demam, maka penyebab yang paling umum adalah infeksi virus atau bakteri.

Contohnya pada bayi yang menderita pneumonia atau radang paru-paru, ia bisa mengeluarkan suara serak. Ketika diperiksa dengan stetoskop oleh dokter, akan muncul suara yang tidak beraturan (rales).

4. Pembengkakan pada saluran napas

Penyebab napas bayi grok-grok juga bisa disebabkan adanya pembengkakan pada saluran napas.

Pembengkakan atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam saluran pernapasan dapat menyebabkan stenosis subglotis. Ini adalah kondisi penyempitan jalan napas pada bagian kotak suara di bawah pita suara  yang disebut glotis.

Kondisi ini dapat membuat bayi sulit bernapas dan suara yang keluar saat bernapas jadi berisik. 

5. Trauma

Jika bayi terlihat sesak serta napas berbunyi grok-grok tapi tidak sedang pilek, maka kemungkinan penyebab lainnya adalah trauma.

Ini dapat terjadi dikarenakan berbagai hal seperti masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan karena tertelan atau terluka. Kondisi ini dapat menyebabkan penyumbatan, sesak napas dan napas yang berbunyi grok grok.

Cara mengatasi napas bayi berbunyi grok-grok

Pernapasan normal bayi baru lahir adalah sebanyak 30-60 kali per menit. Ketika terlelap, angka ini bisa turun menjadi sekitar 20 kali per menit. Sesekali, bayi juga bisa bernapas lebih cepat atau bahkan jeda sekitar 10 detik.

Jika bukan merupakan indikasi penyakit serius, idealnya hal ini akan berlalu seiring dengan perkembangan sistem pernapasan mereka.

Namun, apabila orangtua ingin mengupayakan agar napas bayi tidak berbunyi, berikut adalah beberapa hal ini bisa dicoba: 

1. Berbaring telentang dengan posisi kepala lebih tinggi

Untuk bayi yang baru lahir dan belum bisa menyangga lehernya sendiri, sebisa mungkin selalu posisikan kepalanya lebih tinggi dari dada ketika sedang berbaring. 

Tak hanya mengurangi napas berbunyi seperti ngorok atau grok-grok, hal ini juga bisa mencegah bayi sesak napas dan mengurangi risiko kematian mendadak atau SIDS pada bayi. 

2. Berikan obat tetes 

Beberapa obat tetes seperti larutan saline atau nasal spray bayi bisa menjadi cara membersihkan hidung yang aman. Tentunya, pilih yang sesuai dengan usia mereka.

Tujuan penggunaannya adalah untuk membantu mengencerkan lendir yang kental dan melegakan saluran pernapasan, sehingga tidak berbunyi grok-grok

3. Berikan pakaian bayi yang nyaman

Terkadang, napas bayi terganggu karena merasa terlalu gerah dengan pakaiannya. Untuk itu, pastikan selalu mengenakan baju yang bisa menyerap keringat dan tidak terlalu tebal. Lalu, sesuaikan pakaiannya dengan cuaca.

4. Gunakan humidifier

Cara lain untuk mengatasi napas bayi berbunyi grok-grok atau bayi sesak napas saat tidur adalah dengan menggunakan pelembap udara (humidifier).

Alat ini dapat membuat udara menjadi lebih bersih, hangat, dan lembap yang bisa membantu mengencerkan dahak serta lendir di saluran pernapasan.  

Selain itu, orangtua juga perlu menjaga area tidur atau kamar si kecil tetap bersih.

5. Berjemur di bawah sinar matahari pagi

Cara alami lainnya untuk mengatasi bunyi napas bayi grok-grok ini adalah dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi. Vitamin D yang didapat secara alami membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengatasi napas bayi berbunyi.

Waktu yang tepat untuk menjemur bayi adalah di bawah jam 10 pagi dengan durasi 15-30 menit.

Baca Juga: Penyebab Hidung Bayi Tersumbat Tapi Tidak Ada Ingus

Kapan harus ke dokter?

Mengutip dari Baby Centre UK, untuk membedakan napas bayi berbunyi yang mengkhawatirkan atau tidak, orangtua atau pengasuh perlu memperhatikan beberapa gejala ini:

  • Frekuensi napas lebih dari 60 kali dalam satu menit.
  • Kesulitan bernapas.
  • Napas berhenti selama lebih dari 10 detik.
  • Nafsu makan turun drastis hingga berat badan turun.
  • Demam tinggi
  • Bayi tampak lemas.
  • Kulit tampak pucat atau kebiruan.
  • Tidak mau minum susu.
  • Lendir berwarna kuning dan berbau.

Baca Juga

  • Posisi Tidur Bayi yang Benar: Telentang, Tengkurap, atau Miring?
  • Bayi Tumbuh Gigi? Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya!
  • Tips Mengatasi Demam pada Anak saat Musim Pancaroba

Saat kamu melihat bayi benar-benar kesulitan bernapas dan menunjukkan beberapa gejala di atas, jangan tunda untuk menghubungi dokter spesialis anak di Klinik Online Spesialis Anak yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

tumbuh kembang bayibayimerawat bayisaluran pernapasanbayi & menyusui

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved