Murphy's sign adalah cara diagnosis penyakit kolesistitis alias penyumbatan saluran empedu. Murphy's sign ini ditemukan oleh seorang dokter Amerika bernama John B. Murphy.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Mei 2023
Murphy's sign digunakan untuk mendiagnosis penyumbatan saluran empedu.
Table of Content
Ada seorang dokter bedah bernama John B. Murphy yang menjalankan praktiknya di Chicago Amerika Serikat, pada akhir abad ke-20. Ia menemukan dua gejala radang pada kantong empedu (kolesistitis). Keduanya gejala tersebut memiliki istilah medis deep-grip palpation dan hammer-stroke percussion. Deep-grip palpation lah yang kemudian dikenal sebagai Murphy's sign.
Advertisement
Saat mendiagnosis pasien menggunakan metode Murphy's sign, dokter akan meminta pasien menarik napas dalam-dalam, lantas menahannya. Selanjutnya, dokter akan menekan perut pasien. Jika pasien merasakan sakit, maka hasil pemeriksaan Murphy's sign dinyatakan positif. Artinya pasien tersebut berpeluang mengidap kolesistitis akut.
Meski Murphy's sign memiliki tingkat akurasi 44-97%, dokter tetap akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa CT scan, MRI, tes darah, USG, ataupun rontgen untuk mengetahui kemungkinan adanya penyumbatan pada kantong empedu.
Ketika hasil diagnosis Murphy's sign dinyatakan positif dan dokter menemukan adanya penyumbatan pada kantong empedu, berarti si pasien mengalami kolesistitis.
Kolesistitis merupakan peradangan yang terjadi pada kantong empedu, yaitu organ yang berfungsi menyimpan cairan empedu, yang berperan dalam proses pencernaan lemak di dalam tubuh.
Saat saluran empedu tersumbat, kantong empedu pun mengalami peradangan yang mengakibatkan sejumlah gejala seperti berikut ini:
Umumnya gejala kolesistitis terjadi setelah makan terutama makanan berlemak. Jika gejala ini dibiarkan dan tidak ditangani secara cepat, pengidap kolesistitis dapat mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa, karena kantong empedu mengalami infeksi dan dapat pecah.
Saat kolesistitis terjadi, kantong empedu mengalami peradangan sebagai akibat dari tersumbatnya saluran empedu. Saluran empedu dapat mengalami penyumbatan karena beberapa hal berikut ini:
Baca Juga
Tidak perlu menjalani tes Murphy's sign jika Anda memiliki kantong empedu yang sehat. Anda dapat mengurangi risiko mengalami gangguan empedu, seperti kolesistitis dengan melakukan beberapa tips berikut ini:
Keberadaan batu empedu dapat menyebabkan kantong empedu tersumbat dan mengalami peradangan. Untuk mencegahnya, makanlah secara teratur. Sebab, pola makan yang berantakan dapat mengakibatkan terbentuknya partikel batu empedu.
Batu empedu yang menyebabkan kolesistitis juga bisa terjadi karena kadar kolesterol yang terlalu tinggi. Untuk menghindarinya, biasakan mengonsumsi makanan sehat rendah kolesterol, seperti sayur, buah, biji-bijian, olahan kedelai dan ikan.
Kelebihan berat badan atau obesitas juga memperbesar peluang Anda memiliki batu empedu penyebab kolesistitis. Untuk mencegahnya, konsumsilah makanan kaya serat yang dapat membantu menurunkan berat badan berlebih.
Anda dapat mengonsumsi buah sebagai menu komplementer harian. Buah yang sangat disarankan sebagai makanan seperti pisang, apel, jeruk, melon, hingga kiwi.
Selain menjaga pola makan, Anda juga disarankan melakukan olahraga secara rutin untuk mengontrol berat badan dan mencegah risiko mengalami kolesistitis.
Advertisement
Ditulis oleh Aditya Prasanda
Referensi
Artikel Terkait
Ada beberapa makanan tinggi kolesterol yang bisa jadi penyebab terbentuknya batu empedu. Meski ini kondisi umum, Anda tetap perlu mewaspadainya.
25 Nov 2022
Gejala batu empedu biasanya dirasakan pasien apabila batu berpindah dari kantung empedu ke saluran empedu. Gejala batu empedu di kondisi ini dapat berupa nyeri di perut bagian kanan atas, nyeri di punggung, hingga nyeri di bahu kanan.
19 Sep 2020
Medical check-up dapat dilakukan per lima tahun atau lebih sering, tergantung kondisi kesehatan Anda sendiri. Selain itu, tidak semua pemeriksaan kesehatan dalam medical check-up harus Anda ambil.
27 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved