Melamin adalah bahan yang sering digunakan sebagai alat makan seperti piring, gelas, mangkok, sendok, dan sebagainya. Bahan ini termasuk awet dan tahan banting. Namun, piring melamin sering dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Apr 2020
Hindari menaruh makanan panas di atas piring melamin agar makanan Anda tidak terkontaminasi melamin
Table of Content
Piring melamin adalah salah satu peralatan makan yang sering digunakan oleh berbagai kalangan. Harganya yang terjangkau serta bahannya yang tidak cepat rusak menjadikan melamin sebagai wadah makan andalan, dari mulai untuk keperluan rumah tangga hingga digunakan di restoran-restoran.
Advertisement
Walau demikian, melamin sebagai alat makan sering dikaitkan dengan dampak bahayanya bagi kesehatan. Apakah penyebabnya?
Melamin adalah senyawa organik dengan rumus kimia C3H6N6. Melamin dapat dikombinasikan dengan formaldehida dan agen lain yang kemudian ditempa dengan panas dan tekanan untuk menghasilkan resin melamin. Campuran resin melamin tersebut kemudian dicetak menjadi bentuk yang diinginkan, seperti menjadi alat makan berupa mangkuk, piring, mug, dan kadang-kadang juga untuk bahan laminasi pada lantai.
Melamin adalah bahan serbaguna yang tahan panas dan api. Ketahanannya pun sangat baik karena piring melamin hampir tidak bisa dipecahkan.
Baca Juga
Jawaban singkatnya, melamin aman digunakan asal sesuai dengan kadar aman yang dapat diterima tubuh.
Reputasi buruk yang melekat pada melamin diawali dari kasus yang menyebabkan keracunan massal bayi-bayi di Tiongkok pada tahun 2008. Hal itu terjadi akibat adanya penambahan melamin secara ilegal ke dalam susu formula untuk bayi.
Pasalnya, melamin dapat teridentifikasi sebagai kandungan protein pada makanan. Oleh karena itu, terkadang melamin ditambahkan secara ilegal ke dalam produk makanan untuk meningkatkan kandungan protein.
Namun kasus tersebut merupakan tindak penyalahgunaan, lalu bagaimana dengan piring melamin?
Senyawa melamin memang dapat berinteraksi dan mengontaminasi makanan yang ditaruh di atasnya. Jika sudah terkontaminasi, maka dikhawatirkan dapat terjadi keracunan, menyebabkan kerusakan reproduksi, batu ginjal, kanker nasofaring dan kanker kandung kemih. Akan tetapi, perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya ada kandungan aman dari melamin yang dapat masuk ke dalam tubuh, dihitung per harinya (TDI- tolerable daily intake).
FDA (Food and Drug Administration), sebuah organisasi di Amerika Serikat yang serupa dengan BPOM, menyatakan bahwa dalam sehari, tubuh hanya dapat menerima sampai dengan 0,0063 mg kandungan melamin. Sementara EFSA (European Food Safety Authority) menyatakan bahwa TDI (tolerable daily intake) atau jumlah kandungan melamin yang dapat ditoleransi tubuh dalam sehari yakni sebesar 0,5 mg.
Pada peralatan makan berbahan melamin, ternyata kandungan melaminnya 250 kali lebih kecil daripada TDI yang telah disebutkan di atas. Dalam pembuatan piring melamin dan alat makan lainnya, pabrik-pabrik menggunakan suhu tinggi yang mengakibatkan hanya sedikit saja kandungan melamin yang masih tersisa.
Sisa melamin memang dapat berpindah ke makanan yang disajikan dengan piring maupun peralatan makan lainnya. Namun kadarnya terlalu kecil untuk membahayakan tubuh manusia. Kendati demikian, ditemukan fakta bahwa beberapa kondisi dapat meningkatkan kadar melamin pada makanan yang disajikan dalam piring melamin.
Meski kadar melamin dalam peralatan makan sangat sedikit, namun Anda dapat melakukan hal berikut untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan piring melamin:
Selain itu, perlu juga untuk diperhatikan bahwa standar keselamatan sangat bervariasi di setiap negara. Jenis alat makan berbahan melamin ini biasanya merupakan produk impor. Jadi standar keamanannya bisa saja berbeda. Selalu lakukan cara aman menggunakan piring melamin di atas untuk menghindari terjadinya keracunan melamin.
Tanda-tanda keracunan melamin adalah mual, muntah, iritabilitas, adanya darah dalam urine, jumlah urine sedikit atau tidak ada sama sekali, jantung berdebar, Jika tanda-tanda tersebut terjadi, segera kunjungi dokter terdekat atau hubungi sentra informasi keracunan nasional di (021) 4250767 atau (021) 4227875.
Advertisement
Ditulis oleh Nurul Rafiqua
Referensi
Artikel Terkait
Antidote adalah penawar racun. Meski demikian, zat ini bersifat sangat spesifik pada jenis racun tertentu. Oleh karena itu, penting untuk tahu cara kerjanya dan beragam tipe antidote.
1 Sep 2020
Sayuran yang mengandung asam folat antara lain bayam, kale, brokoli, selada, dan pok choy. Asam folat sangat bermanfaat bagi tubuh karena bisa mencegah anemia, menjaga imun, hingga mencegah bayi lahir cacat.
6 Jul 2023
Toksin adalah racun yang berasal dari mikroorganisme. Jika terserap, terhirup, atau tertelan, toksin dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan pada manusia.
26 Jan 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved