Bayi muntah menyembur atau muntah proyektil saat menyusu sebetulnya wajar, karena sistem pencernaannya belum berkembang sempurna. Namun, Anda juga perlu berhati-hati karena bisa menjadi tanda gangguan pencernaan atau kondisi lainnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
7 Apr 2022
Periksakan ke dokter jika bayi sering mengalami muntah ASI atau gumoh yang berlebihan
Table of Content
Proses menyusui adalah tahapan paling penting sejak bayi baru lahir. Namun, apa jadinya jika menyusui tidak berjalan mulus, karena bayi kerap muntah menyembur (muntah proyektil)?
Advertisement
Berbeda dengan refluks (gumoh), yaitu ketika bayi mengeluarkan sedikit susu usai menyusu, muntah menyembur memiliki ciri yang berbeda.
Simak lebih jauh apa itu muntah proyektil atau bayi muntah menyembur, penyebab, serta cara mengatasinya.
Muntah adalah kejadian yang lebih kuat daripada gumoh. Terutama bayi muntah menyembur.
Mengutip Pregnancy, Birth, & Baby muntah proyektil atau bayi muntah menyembur adalah muntah dengan paksa. Jadi, isi pada lambung bayi keluar dengan kuat.
Sebenarnya, gumoh pada bayi adalah kondisi yang umum terjadi. Namun, Anda perlu berhati-hati karena muntah proyektil bisa menjadi gejala penyumbatan akibat penebalan otot pada saluran perut bayi.
Maka dari itu, apabila bayi Anda mengalaminya, maka segera temui dokter.
Baca Juga
Apabila bayi hanya gumoh, cairan yang keluar biasanya hanya sedikit dan tampak seperti mengalir atau menetes dari mulut. Sehabis gumoh, bayi akan menjadi lebih baik ketika sudah bersendawa.
Namun, muntah proyektil punya gejala berbeda dan bisa dikenali dari cara bayi mengeluarkan cairan.
Bayi muntah menyembur umumnya ditandai dengan bayi akan langsung muntah dengan cepat akibat adanya peningkatan tekanan pada lambung. Hal ini membuat cairannya menyembur jauh serta cukup banyak.
Berikut adalah tanda-tanda bayi muntah proyektil, di antaranya adalah:
Jadi, ketika bayi dan anak kerap mengalami muntah, perhatikan gejalanya. Segera periksakan ke dokter apabila anak terus menerus menolak asupan cairan.
Hal yang paling dikhawatirkan adalah bayi mengalami dehidrasi hingga penurunan berat badan drastis akibat muntah menyembur yang berlangsung terus menerus.
Sebelum mengambil tindakan, penting untuk tahu penyebab muntah pada bayi. Terlebih apabila Anda telah menyendawakan bayi dengan menggendong dalam posisi tegak, tetapi muntah masih saja terjadi.
Dalam kondisi muntah menyembur, penyebabnya bisa terjadi karena infeksi virus, reaksi terhadap makanan yang dikonsumsi, atau masalah pencernaan lainnya.
Berikut adalah beberapa penyebab bayi muntah menyembur atau proyektil, seperti:
Salah satu penyebab muntah proyektil pada bayi yang paling umum adalah stenosis pilorus. Ini adalah kondisi ketika pilorus atau saluran antara lambung dan usus kecil bayi menyempit.
Akibatnya, bayi sulit mencerna nutrisi dan cairan yang masuk ke tubuh. Lebih jauh lagi, kondisi stenosis pilorus akan menutup jalur makanan dari perut ke usus kecil.
Biasanya, masalah stenosis pilorus pada bayi dapat diatasi dengan cara operasi kecil. Operasi minim risiko ini dapat membantu bayi bisa menerima asupan nutrisi dengan baik.
Gastroesophaeal Reflux Disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang juga umum dialami oleh bayi.
Tanda dari kondisi ini adalah kenaikan asam lambung berulang dalam jangka panjang.
GERD bisa menyebabkan ASI yang masuk justru kembali naik ke esofagus atau kerongkongan bersama dengan cairan asam lambungnya.
Tanda-tanda muntah menyembur akibat GERD pada bayi adalah memuntahkan cairan berwarna kuning atau hijau, sulit bernapas, hingga menolak menyusu atau makan.
Respons alergi pada bayi tak melulu dalam bentuk kulit memerah, gatal, atau munculnya ruam. Muntah proyektil juga bisa menjadi salah satu respon bayi ketika alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Konsultasikan pada dokter atas kemungkinan ini. Bagi bayi yang menyusui langsung, periksa terlebih dahulu apa yang ibu konsumsi sebelum menyusuinya kembali, untuk membantu mendeteksi alergi.
Kondisi lain yang bisa menyebabkan muntah proyektil adalah oversupply ASI atau pemberian susu terlalu banyak.
Ketika hal ini terjadi, bayi harus menelan susu dengan cepat. Akibatnya, perut mengalami kelebihan udara dan berpotensi muntah menyembur.
Bagi bayi yang minum susu formula, masuknya udara ke perut bisa terjadi saat mereka meminum susu dari botol dot dengan ukuran terlalu besar untuk usianya.
Jangan sepelekan ketika bayi muntah dengan kuat dan mengeluarkan cairan selain susu. Contohnya berwarna hijau, kuning, berdarah, atau mengandung material berbentuk seperti bubuk kopi.
Apabila kondisi ini membuat bayi terlihat semakin tidak nyaman seperti lemas, kurang cairan, enggan menyusu, dan menangis kesakitan, segera ambil tindakan.
Terutama jika anak Anda terus muntah dan tampak pucat, segera bawa ke dokter. Jangan berikan obat untuk menghentikan muntahnya.
Baca Juga
Gerak usus atau refluks dapat diredam dengan menjaga posisi bayi saat menyusu. Anda bisa mencoba tips berikut untuk mencegah bayi muntah menyembur:
Untuk mengatasi refluks ringan, Anda bisa mengentalkan makanan bayi dengan tepung jagung atau pengental makanan bayi. Bayi dan anak-anak memang pada dasarnya sering muntah dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Setelah muntah, ia mungkin akan merasa haus dan lapar.
Agar bayi tidak dehidrasi, ketika sudah berusia 6 bulan atau lebih, Anda disarankan untuk memberi air putih setelah bayi muntah. Selain mencegah dehidrasi, susu atau air juga dapat membantu membersihkan asam lambung.
Untuk mengatasi bayi muntah menyembur atau muntah proyektil, hindari konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika muntah pada bayi diikuti dengan gejala seperti dehidrasi, muntah terus menerus selama dua hari, perutnya terasa keras, dan bayi kerap rewel.
Dokter selanjutnya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengukur seberapa parah muntah yang dialami bayi guna memberikan penanganan yang tepat sesuai usia pada perkembangan bayi.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai bayi muntah menyembur? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Lanugo adalah rambut halus yang tumbuh pada janin saat masih dalam kandungan. Namun, rambut ini dapat pula terbawa hingga bayi dilahirkan. Apa saja fungsinya?
27 Mei 2020
Penyebab mual setelah olahraga adalah karena aliran darah ke organ pencernaan menurun dan beralih ke otot. Kondisi ini menyebabkan perut tidak nyaman, sehingga memicu rasa mual dan sakit kepala.
16 Jun 2023
Ada beragam cara menenangkan bayi rewel karena tumbuh gigi, seperti memijat gusinya dengan perlahan, memberikan sendok atau teether bersuhu dingin, hingga menyeka air liur dari area mulutnya.
9 Okt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved