Muntah berbusa sendiri sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan gejala bahwa seseorang sedang mengalami gangguan pencernaan. Apa penyebab muntah busa putih dan adakah cara mencegahnya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
30 Agt 2023
Muntah busa dapat disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu hingga penumpukan gas dalam perut
Table of Content
Muntah adalah kondisi ketika isi lambung keluar secara paksa melalui mulut. Pada beberapa kasus, seseorang bisa saja mengalami muntah yang disertai warna tertentu hingga muntah busa putih.
Advertisement
Muntah berbusa sendiri sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan gejala bahwa seseorang sedang mengalami gangguan pencernaan. Lantas, apa penyebab muntah busa dan adakah cara mencegahnya?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seseorang mungkin saja mengalami muntah yang disertai warna tertentu hingga muntah busa.
Muntah busa adalah kondisi ketika isi lambung yang keluar melalui mulut disertai buih atau busa berwarna putih. Pada umumnya, hampir semua orang mengalami muntah yang disertai dengan air yang berbusa bening atau putih. Ini merupakan hal yang wajar.
Jika kamu mengonsumsi makanan atau minuman tertentu sebelum muntah, muntah busa putih bisa disebabkan oleh makanan atau minuman yang baru saja dikonsumsi. Biasanya, kamu dapat mengalami muntah busa berwarna putih sesaat setelah mengonsumsi produk olahan susu, seperti susu atau es krim.
Namun, apabla kamu tidak mengonsumsi minuman atau makanan apa pun sebelum muntah, muntah busa putih dapat disebabkan oleh penumpukan gas dalam perut.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya penumpukan gas dalam perut, salah satunya adalah penyakit asam lambung naik.
Penyakit asam lambung naik atau dikenal dengan gastroesophageal reflux atau GERD adalah jenis gangguan pencernaan ketika asam lambung naik kembali melalui saluran yang menghubungkan mulut dan perut (esofagus).
GERD dapat disebabkan oleh melemahnya katup (sfingter) yang terletak di dalam saluran kerongkongan bagian bawah. Pada orang sehat, katup ini akan berkontraksi dan menutup saluran kerongkongan setelah makanan turun ke lambung.
Namun pada penderita GERD, katup yang lemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Umumnya, gejala asam lambung naik mirip dengan gangguan sistem pencernaan lainnya, yaitu:
Selain penyakit asam lambung naik, gastritis juga bisa menjadi penyebab muntah busa dapat terjadi. Gastritis adalah kondisi peradangan dan iritasi yang menyebabkan pengikisan lapisan dinding lambung akibat kelebihan asam lambung atau konsumsi alkohol berlebih.
Penggunaan obat antinyeri dalam jangka panjang juga dapat memicu penyakit pencernaan ini. Gejala gastritis umumnya adalah mual, muntah, nafsu makan berkurang, hingga perut terasa penuh sesaat setelah makan.
Ada beberapa aturan pola makan yang perlu diperhatikan untuk membantu mencegah muntah busa yang disebabkan oleh GERD. Adapun cara mencegah muntah busa yang disebabkan oleh GERD selengkapnya, antara lain:
Salah satu cara mencegah muntah busa yang disebabkan oleh GERD adalah membiasakan makan dengan porsi kecil tetapi frekuensinya lebih sering.
Bagi penderita GERD yang mungkin rentan mengalami muntah berbusa, makan dalam porsi yang besar justru dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan sehingga memperburuk gejala GERD.
Sebagai solusinya, kamu dapat menerapkan pola makan 5-6 kali sehari dalam porsi kecil setiap hari. Dengan ini, sistem cerna dapat mengolah makanan yang disantap dengan baik.
Selain memerhatikan porsi dan frekuensi makanan, cara mencegah muntah busa yang disebabkan oleh GERD adalah dengan makan secara perlahan dan tidak tergesa-gesa.
Kamu bisa mengunyah makanan pelan-pelan sampai lumat. Ketika makan terburu-buru, secara tidak sadar kamu akan menelan lebih banyak udara dalam setiap suapan makanan.
Udara tambahan yang masuk ke dalam tubuh ini pada akhirnya akan mengisi perut bersama asam lambung di usus sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Akibatnya, muntah busa pun mungkin tak dapat terhindarkan.
Minum terlalu banyak air di tengah-tengah waktu makan dapat mencairkan asam di lambung sehingga membuat makanan yang dikonsumsi lebih sulit untuk dicerna dengan baik.
Sebaiknya hindari makan 2-3 jam mendekati waktu tidur. Pasalnya, makan mendekati waktu tidur dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki jam makan sama yang teratur setiap harinya. Inilah cara mencegah muntah busa yang disebabkan oleh GERD selanjutnya.
Hindari langsung berbaring setelah makan juga dapat menjadi cara mencegah muntah busa yang disebabkan oleh GERD. Berbaring atau tidur setelah makan dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
Jika ingin berbaring, setidaknya lakukan 2-3 jam setelah makan. Dengan demikian, sistem cerna memiliki waktu yang cukup untuk mengolah makanan yang sebelumnya dikonsumsi.
Adanya jarak antara waktu makan dan waktu tidur juga penting untuk mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Penderita GERD sebaiknya perlu memilih-milih jenis makanan yang dapat dikonsumsi. Sebab, ada beberapa jenis makanan yang diyakini dapat menyebabkan peningkatan asam lambung ke kerongkongan.
Beberapa jenis makanan yang rentan menyebabkan asam lambung naik, yaitu makanan berlemak, makanan yang digoreng, makanan pedas, tomat, bawang putih, bawang bombay, buah-buahan citrus, cokelat, hingga minuman yang mengandung kafein, minuman bersoda, dan minuman beralkohol.
Jika kerap mengonsumsi minuman dan makanan penyebab asam lambung naik, sebaiknya mulai batasi dalam menu makanan harian.
Lalu, lihat apakah gejala GERD, termasuk muntah berbusa, yang dialami justru lebih terkendali atau tidak di kemudian hari.
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kekambuhan asam lambung meningkat ke kerongkongan.
Lebih lanjut, nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menurunkan fungsi otot sfingter esofagus bawah, yakni otot berbentuk cincin yang menghubungkan kerongkongan dengan asam lambung.
Jadi, penting untuk menghentikan kebiasaan merokok agar gejala GERD tidak semakin parah.
Selain mengatur pola makan dan melakukan pola hidup sehat, cara mencegah muntah busa putih yang disebabkan oleh GERD juga dapat dilakukan dengan minum obat-obatan antimual.
Kamu bisa menggunakan obat antimual apabila kondisi muntah busa tidak kunjung membaik. Obat asam lambung yang bisa didapat secara bebas di apotek atau resep dokter, di antaranya:
Muntah busa yang hanya berlangsung 1-2 hari sebenarnya bukan suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan.
Pasalnya, bisa jadi muntah busa adalah reaksi tubuh terhadap zat iritan yang mengiritasi usus sehingga sistem cerna akan menyingkirkannya dalam bentuk muntah. Selain itu, muntah juga seringkali dikaitkan dengan kondisi keracunan makanan.
Maka dari itu, apabila kamu mengalami muntah busa sebaiknya perlu mengingat kembali makanan apa yang baru saja dikonsumsi. Sebab, bisa saja makanan tersebut berbahaya bagi perut.
Baca Juga
JIka kamu mengalami muntah berbusa secara berulang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kemungkinan muntah busa putih yang dialami merupakan gangguan pencernaan kronis yang membutuhkan penanganan medis.
Kamu juga perlu menemui dokter apabila kondisi muntah busa menyebabkan penurunan berat badan, menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti pusing atau sakit kepala, disertai nyeri dada parah, atau menderita diabetes.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Ada berbagai cara mengatasi perut kembung yang bisa dilakukan secara alami, misalnya dengan minum teh herbal atau memijat perut.
7 Agt 2023
Makanan penyebab asam lambung, seperti cokelat dan bawang putih, ternyata bisa menyebabkan munculnya gejala rasa terbakar di dada, akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Itulah sebabnya, penderita asam lambung mesti tahu sederet makanan penyebab asam lambung yang harus dihindari ini.
3 Mar 2020
Kombinasi ranitidin dan omeprazole terbukti dapat meredakan asam lambung (GERD), asalkan dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Keduanya tersedia dalam bentuk generik.
27 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved