Muntaber pada anak adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan paparan virus, bakteri, atau parasit dari makanan maupun air yang terkontaminasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
21 Feb 2023
Muntaber pada anak bisa menyebabkan dehidrasi
Table of Content
Muntaber pada anak adalah salah satu jenis infeksi saluran pencernaan yang perlu diwaspadai. Kondisi ini biasanya disebabkan virus, bakteri, atau parasit yang menyebar melalui air maupun makanan yang terkontaminasi.
Advertisement
Gejala muntaber pada anak umumnya berupa mual, muntah, diare, dan terkadang demam. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi yang juga dikenal sebagai gastroenteritis ini bisa mengakibatkan dehidrasi yang berbahaya.
Muntaber terjadi ketika virus, bakteri, atau parasit menginfeksi lambung atau usus sehingga menyebabkan peradangan.
Pada anak-anak, rotavirus adalah penyebab yang paling umum. Namun, vaksin rotavirus dapat membantu mencegahnya.
Virus lain yang termasuk penyebab muntaber pada anak adalah norovirus, calicivirus, astrovirus, dan adenovirus.
Muntaber juga dapat menyebar dengan mudah melalui makanan atau air yang terkontaminasi kuman dan tertelan anak.
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami muntaber.
Beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan muntaber adalah E. coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella.
Sementara itu, jenis parasit yang menjadi penyebab anak muntah dan mencret adalah Giardia intestinalis, Cryptosporidium parvum, dan Entamoeba histolytica.
Meskipun lebih jarang terjadi, gastroenteritis juga dapat disebabkan racun kimia dan efek samping obat-obatan tertentu.
Ciri-ciri muntaber pada anak yang utama adalah muntah dan diare.
Ketika usus besar mengalami peradangan, organ ini tidak mampu menyerap kelebihan air sehingga menimbulkan diare. Siklus muntah dan diare tersebut dapat berlangsung selama sekitar 24 jam.
Berikut adalah beberapa gejala muntaber pada anak yang bisa Anda amati:
Ketika anak mengalami muntaber, mereka bisa kehilangan banyak cairan akibat muntah dan diare.
Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi yang membuat fungsi tubuh kesulitan bekerja sebagaimana mestinya.
Maka dari itu, segera bawa anak ke dokter jika menunjukkan gejala dehidrasi berikut ini.
Tidak ada pengobatan khusus untuk muntaber. Pada sebagian besar kasus, anak yang menderita kondisi ini dapat dirawat di rumah.
Berikut adalah cara mengatasi muntaber pada anak yang bisa Anda lakukan sebagai orangtua.
Salah satu penanganan muntaber anak yang paling utama adalah menjaganya agar tetap terhidrasi dengan memberikan banyak cairan.
Anda bisa tetap memberikan ASI atau susu formula pada bayi. Namun, jika bayi sedang muntah, tunggu sekitar 15-20 menit sebelum memberikan cairan apa pun.
Anda bisa menggunakan syringe (suntikan) untuk memberi bayi sedikit cairan apabila tidak mau menyusu secara langsung ataupun dari botol susu. Hindari memberikan air putih pada bayi yang dehidrasi karena tidak memiliki nutrisi yang tepat.
Untuk anak-anak yang muntaber, Anda bisa memberikan air putih atau cairan bening, seperti kaldu atau sup yang dapat membantunya terhidrasi.
Hindari memberikannya jus, soda, atau minuman olahraga karena biasanya mengandung banyak gula yang dapat memperburuk diare.
Cara mengatasi muntaber selanjutnya adalah memberikan makanan yang mudah dicerna.
Namun, biarkan perut anak tenang terlebih dahulu. Jangan memberi langsung memberikan makanan padat selama beberapa jam apabila masih muntah-muntah.
Ketika anak berhenti muntah, Anda bisa memberikan sedikit makanan padat, seperti roti panggang, crackers, nasi, pisang, atau kentang tumbuk. Hindari pemberian makanan berlemak karena bisa memperburuk diare.
Jangan pula memaksa anak makan jika mereka tidak mau. Perlu waktu bagi mereka untuk kembali merasa ingin makan.
Salah satu obat muntaber anak yang dapat diberikan orangtua adalah oralit, terutama ketika muntahnya tidak kunjung berhenti.
Oralit juga bisa dijadikan sebagai pertolongan pertama muntaber untuk mencegah dehidrasi.
Larutan ini terbuat dari air, garam, dan gula dengan jumlah yang tepat untuk mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
Anda bisa membelinya tanpa resep dokter di apotek. Namun, ikuti petunjuk penggunaannya dengan tepat.
Berikan larutan rehidrasi atau oralit sedikit demi sedikit, sekitar 1 atau 2 sendok teh (sdt) setiap beberapa menit. Jangan paksa anak untuk langsung minum dalam jumlah banyak karena bisa memicu muntah.
Untuk membuat anak merasa lebih nyaman, Anda bisa memberikan obat pereda nyeri atau demam, seperti ibuprofen atau acetaminophen, atas izin dokter. Pastikan dosis obat yang diberikan tepat.
Dokter juga dapat meresepkan obat muntaber anak berupa antibiotik (jika disebabkan bakteri), hingga obat-obatan untuk membunuh parasit.
Hindari memberikan aspirin pada anak karena bisa memicu penyakit langka yang disebut sindrom Reye.
Selain itu, Anda tidak boleh memberikan obat diare atau muntah pada anak yang dijual bebas tanpa saran dari dokter karena dikhawatirkan bisa berbahaya.
Anak muntah dan mencret tanpa demam juga harus beristirahat dengan cukup agar bisa segera pulih.
Mereka juga sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau bermain terlebih dahulu hingga kondisinya membaik.
Untuk membuat anak tetap terhibur, Anda bisa mengajaknya membaca buku cerita atau memberikan mainan baru.
Cara mengobati muntaber juga bisa dilakukan dengan memberikan infus cairan pada anak. Dalam beberapa kasus, muntaber yang parah dapat membuat anak mengalami dehidrasi.
Untuk mengatasinya, dokter dapat memasangkan infus guna mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare dan muntah pada anak.
Salah satu pilihan obat muntah dan mencret pada anak yang disebabkan muntaber adalah makanan atau suplemen yang mengandung zinc.
Alasannya, makanan atau suplemen zinc dianggap mampu mengurangi tingkat keparahan dan durasi dari muntaber.
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Official Publication of The College of Family Physicians of Canada, muntaber sering dikaitkan dengan kekurangan zinc di negara-negara berkembang.
Studi tersebut menyimpulkan, gejala muntaber seperti diare pada anak 5 tahun dapat menurun hingga 15 persen keesokan harinya setelah mengonsumsi suplemen zinc.
Meski bermanfaat, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter sebelum mencoba obat muntaber anak ini untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Baca Juga
Berikut adalah berbagai cara mencegah muntaber pada anak yang bisa Anda lakukan.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan anak dan parenting? Anda bisa mengunjungi Klinik Online Spesialis Anak dan Parenting SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Sakit perut pada anak bisa disebabkan oleh diare, usus buntu, hingga keracunan. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan meletakkan kompres hangat atau memijat perut anak secara perlahan.
21 Apr 2022
Bahaya makan berlebihan saat berbuka puasa adalah perut begah, muntah, asam lambung naik, hingga berat badan naik. Untuk itu, jaga pola dan porsi makanmu dengan baik.
29 Mar 2023
Antiemetik adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengatasi mual dan muntah. Mual dan muntah dapat disebabkan oleh beragam hal, seperti morning sickness, mabuk perjalanan, atau karena konsumsi obat tertentu. Masing-masing obat antiemetik pun dapat memicu efek samping yang perlu Anda diskusikan dengan dokter.
4 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved