Perlu waktu bagi setiap orang untuk bisa pulih sepenuhnya setelah menjalani operasi. Bahkan, bukan tidak mungkin terjadi depresi pascaoperasi karena merasa tidak nyaman dan kondisi tidak lagi sebugar dulu.
28 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Seorang yang habis melalui operasi bisa merasa tak berdaya dan mudah tersinggung
Table of Content
Perlu waktu bagi setiap orang untuk bisa pulih sepenuhnya setelah menjalani operasi. Bahkan, bukan tidak mungkin terjadi depresi pascaoperasi karena merasa tidak nyaman dan kondisi tidak lagi sebugar dulu.
Advertisement
Komplikasi berupa depresi bisa terjadi pada jenis operasi apapun. Kondisi ini tidak boleh disepelekan dan harus mendapatkan perhatian khusus agar penanganannya tepat sasaran.
Bagi orang yang mengalaminya, mereka tak tahu akan mengalami depresi pascaoperasi. Bahkan, dokter pun belum tentu memberikan peringatan terlebih dahulu kepada mereka sebelumnya.
Apabila dirunut, beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan mengalami depresi setelah menjalani prosedur operasi adalah:
Tidak berhenti sampai di situ, penyebab lain munculnya depresi setelah operasi juga bisa karena biaya yang harus dikeluarkan. Bahkan, hal-hal seperti cara pulang dari rumah sakit dan kembali ke rumah juga bisa menjadi pemicu kekhawatiran.
Bukannya lebay atau membesar-besarkan masalah, studi yang dipublikasikan di BMC Surgery pada tahun 2016 menemukan hubungan antara depresi pascaoperasi dengan masalah sakit kronis. Terkadang, depresi ini juga menjadi prediksi akan rasa sakit yang akan dialami kemudian.
Beberapa jenis operasi yang menurut penelitian berisiko menyebabkan depresi adalah:
Menurut sebuah studi, sebanyak 10,3% orang yang menjalani prosedur operasi lutut bisa mengalami depresi. Prosedur ini biasanya dilewati oleh penderita osteoarthritis yang perlu menjalani operasi di lututnya.
Terlepas dari tingkat keberhasilan operasi osteoarthritis yang relatif tinggi, sebagian besar pasien masih merasakan nyeri hingga jangka panjang. Ini bisa juga berkaitan dengan fakta bahwa osteoarthritis termasuk salah satu dari 10 penyebab kelumpuhan di dunia.
Begitu umumnya depresi yang terjadi setelah operasi jantung, hingga ada istilah medisnya tersendiri yaitu cardiac depression. Menurut American Heart Association, 25% orang yang menjalani operasi jantung rentan mengalami depresi.
Pemicu depresi ini karena pasien merasa banyak sekali hal yang berjalan di luar kendali. Contohnya bagaimana menuntaskan pekerjaan, siapa yang akan memantau minum obat, hingga hal-hal seperti bagaimana menuntaskan pekerjaan rumah tangga.
Depresi adalah hal terakhir yang diharapkan terjadi setelah menjalani operasi. Alasannya karena pikiran positif serta optimistis sangat berperan untuk mempercepat proses pemulihan.
Baca Juga
Wajar apabila pasien yang baru menjalani operasi tidak bisa langsung beraktivitas normal seperti sedia kala. Perlu waktu untuk pemulihan. Hanya saja, apabila terjadi depresi akan muncul beberapa gejala seperti:
Selain bersumber dari pikiran, munculnya gejala di atas juga bisa terjadi karena pengaruh obat yang dikonsumsi. Umumnya, munculnya gejala langsung setelah operasi lebih berhubungan dengan obat yang dikonsumsi.
Ciri utama yang membedakan pengaruh obat dengan munculnya depresi adalah merasa tidak berdaya dan lebih mudah tersinggung.
Kecurigaan akan terjadinya depresi pascaoperasi juga beralasan apabila orang itu tidak lagi merasa antusias menjalankan aktivitas yang dulu sangat disukainya.
Apabila gejala-gejala depresi berlangsung selama lebih dari 2 minggu, konsultasikan dengan ahlinya. Beberapa strategi yang bisa dilakukan adalah:
Jangan tunda berkonsultasi dengan dokter ketika merasakan gejala-gejala depresi. Dokter bisa meresepkan obat yang tidak akan berinteraksi dengan penanganan pascaoperasi. Selain itu, bisa juga berdiskusi dengan pakar kesehatan mental.
Coba berkunjung ke tempat dengan pemandangan menenangkan dan udara bebas untuk meredakan beberapa gejala depresi pascaoperasi. Terkadang, operasi akan berpengaruh terhadap mobilitas pasien sehingga bisa meminta bantuan orang terdekat atau suster. Tapi saat di luar rumah, pastikan selalu memperhatikan protokol kesehatan pandemi.
Untuk mengimbangi berbagai pikiran negatif setelah operasi seperti peluang kesembuhan hingga rasa bersalah bergantung pada orang lain, coba berpikir dengan positif. Buat target yang realistis dan tidak perlu berlebihan.
Setiap kali ada perbaikan kondisi fisik, rayakan dan apresiasi diri sendiri. Fokuslah pada proses penyembuhan jangka panjang, bukan pada frustrasi karena tidak bisa selincah dulu lagi.
Apabila dokter memberi lampu hijau, banyak-banyaklah bergerak atau berolahraga ringan. Sesuaikan kondisi fisik dengan jenis olahraga yang bisa dilakukan. Selain mempercepat proses pemulihan, berolahraga juga bisa menjadi cara meningkatkan hormon endorfin yang meredakan stres.
Baca Juga
Apabila Anda mendampingi atau memiliki orang terdekat yang baru menjalani operasi, tetaplah bersikap positif. Namun, bukan berarti tidak memberi celah sedikit pun untuk rasa sedih mereka. Tetap validasi setiap emosi yang muncul agar bisa tersalurkan.
Beri apresiasi pada setiap pemulihan, sekecil apapun itu. Bagi orang yang baru menjalani operasi, setiap tahapan adalah hal yang signifikan dan luar biasa. Memiliki orang yang bisa diajak bercerita sekaligus dipercaya juga merupakan hal krusial.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala depresi pascaoperasi dan bagaimana membedakannya dengan pengaruh obat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Operasi plastik dibenci dan dicinta. Beberapa orang ada yang ingin menjalani tindakan ini untuk mengubah penampilan fisiknya. Apakah Anda termasuk? Jika iya, ketahui dulu manfaat dan risiko dari operasi plastik.
Menulis ternyata bukanlah hal yang asing dalam terapi kejiwaan. Para ahli kejiwaan menjadikan menulis sebagai metode untuk membantu orang sembuh dari stres dan trauma. Apa saja manfaat menulis bagi kesehatan mental?
Manfaat bergandengan tangan dengan pasangan ternyata bisa menurunkan kecemasan dan membuat perasaan lebih rileks. Anda pun percaya bisa menjalani semuanya dengan baik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved