Penyebab memar pada kulit cukup beragam. Mulai dari usia, genetik, obat-obatan, hingga gejala medis yang berbahaya juga bisa ditandai dengan memar pada kulit.
2023-03-28 17:06:01
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Luka memar bisa terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit mengalami kerusakan
Table of Content
Luka memar dapat terjadi pada siapa saja. Misalnya, Anda terantuk kaki meja atau tersenggol benda keras, dan tak lama kemudian bagian tubuh tampak biru keunguan. Tapi ada juga sebagian orang yang mudah mengalami memar dan lebap, dan sering tak mengingat pemicunya.
Advertisement
Memar terjadi ketika darah terperangkap di bawah kulit akibat rusaknya pembuluh darah kecil. Lebam biasanya muncul akibat terjatuh, terbentur, atau cedera lainnya.
Untuk Anda yang terlalu sering mengalamu luka memar tanpa alasan jelas, berhati-hatilah. Ini bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis. Jadi penting bagi Anda untuk tahu apa saja penyebab kulit yang mudah memar.
Baca Juga
Anda mungkin bertanya-tanya, apa patokan dari ‘mudah memar’? Memang agak sulit untuk menentukan apakah Anda termasuk orang yang lebih sering lebam dibanding orang lain. Namun empat tanda ini bisa menjadi salah satu acuan Anda:
Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, ada baiknya Anda memeriksakan kondisi ke dokter. Dengan ini, penyebab di balik keadaan mudah memar bisa diketahui dengan jelas.
Terdapat sederet hal yang bisa menyebabkan seseorang terlalu mudah lebam. Apa sajakah penyebab tersebut?
Seiring pertambahan usia, tubuh seseorang akan semakin mudah memar. Pasalnya, pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis. Padahal, kedua hal ini merupakan pelindung Anda ketika tubuh terbentur sesuatu. Maka itu, tak heran jika kalangan lanjut usia (lansia) bisa mengalami memar yang berulang-ulang.
Kemampuan gerak dan gerakan refleks juga akan menurun seiring bertambahnya umur, sehingga bisa memicu peningkatan frekuensi jatuh maupun terbentur.
Selain lansia, anak-anak juga mungkin lebih mudah mengalami lebam dan memar. Penyebab anak mudah lebam tidak lepas dari kemampuan gerak dan keseimbangan mereka yang umumnya belum sempurna.
Faktor genetik bisa menjadi salah satu penyebab tubuh mudah memar. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang gampang mengalami luka memar, tak menutup kemungkinan Anda juga akan mudah memar.
Sebagian orang memiliki pembuluh darah yang lebih rapuh, sehingga mudah memar. Tapi Anda tak perlu khawatir selama kondisi ini tidak memicu gejala lain yang mengganggu kesehatan dan lenyamanan Anda.
Obat-obatan pengencer darah bisa membuat seseorang rentan mengalami luka memar atau perdarahan. Jenis obat ini meliputi warfarin, heparin, rivaroxaban, dan aspirin.
Tak hanya obat antikoagulan, obat kortikostiroid, glukokortikoid, serta antidepresan juga bisa memicu kondisi mudah lebam. Beberapa obat herbal pun perlu diwaspadai, terutama yang mengandung ginkgo biloba, ginseng, bawang putih, dan jahe.
Bicarakan dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami kondisi mudah memar. Anda dapat bertanya pada dokter apakah Anda dapat meneruskan konsumsi obat atau perlu menggantinya dengan obat lain.
Ketika Anda berolahraga dengan intensitas terlalu tinggi (seperti angkat beban dan maraton), Anda akan mendorong kontraksi otot-otot sedemikian rupa. Pada akhirnya, hal ini dapat mencederai pembuluh darah.
Karena itu, lakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh Anda. Misalnya, berlari 30 menit di atas treadmill atau bersepeda. Bila Anda ingin menambah intentitasnya, lakukan secara bertahap agar tubuh bisa beradaptasi.
Untuk menangani memar pascaolahraga yang berat, Anda dapat menerapkan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) yang berarti beristirahat, menempelkan kompres dingin, membebat, dan mengangkat.
Aapa Anda banyak menenggak minuman beralkohol dan mudah mengalami luka memar? Hati-hati, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah hati yang disebut sirosis.
Hati memproduksi protein yang dibutuhkan oleh darah untuk proses pembekuan darah. Jika hati mengalami gangguan, Anda pun akan mudah memar atau mengalami perdarahan.
Anda harus segera mendapatkan penanganan medis apabila mencurigai adanya kemungkinan sirosis. Pasalnya, penyakit ini tergolong serius sehingga bisa membahayakan kesehatan.
Kekurangan vitamin tertentu dapat mengakibatkan seseorang mudah mengalami luka memar. Contohnya, defisiensi vitamin C bisa menyebabkan penyakit skorbut degan kerap lebam sebagai salah satu gejalanya. Hal yang sama juga akan terjadi bila Anda kekurangan vitamin K.
Tes darah diperlukan untuk mengetahui apakah Anda kekurangan vitamin atau tidak. Jika Anda memang mengalaminya, dokter akan merekomendasikan suplemen vitamin yang tepat untuk kondisi Anda.
Namun bila suplemen kurang efektif untuk mengatasi defisiensi vitamin, Anda mungkin memiliki gangguan metabolik atau gangguan pencernaan. Kedua kondisi ini tentu memerlukan penanganan yang berbeda oula.
Pernah dengar tentang hemofilia? Penyakit yang umumnya diturunkan ini menyebabkan darah sulit membeku.
Walau langka, hemofilia dapat mengancam jiwa jika tak ditangani dengan baik. Selain mudah memar, penderita hemofilia juga bisa mengalami mimisan tanpa sebab jelas.
Jadi jika Anda mudah mengalami luka memar disertai dengan gejala perdarahan, segeralah periksakan diri ke dokter.
Sering memar tanpa alasan jelas juga bisa menjadi pertanda adanya kanker. Misalnya, leukemia yang dapat membuat penderita mudah mengalami luka memar, di samping gusi berdarah.
Kanker umumnya dapat disembuhkan dengan deteksi dan perawatan sedini mungkin. Karena itu, jalani pemeriksaan medis ke dokter apabila Anda merasakan gejala memar yang mencurigakan.
Bagi Anda yang sering terkena sinar matahari, Anda juga mesti lebih waspada. Mungkin saja cahaya matahari menjadi penyebab Anda mudah mengalam luka memar.
Seiring waktu, sinar matahari akan melemahkan kulit dan pembuluh darah kecil di bawahnya, sehingga timbullah memar. Lebam akibat sinar matahari biasanya muncul di tangan dan lengan, tidak terasa sakit ketika disentuh, serta membutuhkan waktu lama untuk hilang.
Baca Juga
Dalam kebanyakan kasus, luka memar dapat menghilang dengan sendirinya. Menurut ahli, jika Anda merasa memar terlihat berbeda seperti dibawah ini:
Segeralah berkonsultasi ke dokter. Hal ini bisa menjadi peringatan akan kondisi serius yang harus ditangani dengan segera.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hemofilia A dan B merupakan jenis hemofilia yang paling umum terjadi karena kehilangan faktor pembekuan akibat mutasi genetik.
Konsumsi suplemen vitamin C bisa jadi salah satu cara menjaga daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19. Perhatikan cara memilih, dosis, dan aturan pakainya agar manfaat vitamin C yang didapat bisa maksimal.
Gejala kekurangan vitamin bisa terlihat dari kondisi kuku, rambut, hingga luka di sekitar mulut. Vitamin bisa diperoleh dari jenis makanan tertentu maupun suplemen.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved