MPASI daging sapi kaya akan protein, vitamin, dan mineral untuk tumbuh kembang serta daya tahan tubuhnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Jan 2021
MPASI daging sapi kaya akan protein dan zinc untuk tumbuh kembang bayi
Table of Content
MPASI daging sapi baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Sebab, daging sapi mengandung segudang manfaat yang baik untuk kesehatannya. Daging sapi juga relatif mudah didapat dan mudah diolahnya.
Advertisement
Lantas, apa saja nutrisi yang terkandung di dalam daging sapi?
Dalam 1 ons (28,35 gram) daging sapi cincang, ada kalori yang terkandung sebesar 70 kkal. Tidak hanya itu, inilah nutrisi lainnya yang bisa ditemukan pada daging sapi cincang:
Selain itu, daging sapi cincang juga mengandung vitamin B1, B2, B6, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
MPASI daging sapi membawa segudang manfaat untuk Si Kecil. Terbukti, dengan beragam nutrisi yang terkandung, manfaat daging sapi untuk bayi adalah:
Terbukti, sebanyak 17,5% dari daging sapi adalah protein. Tentu asupan tambahan ini tentu ikut berperan pada penambahan berat badan bayi selain dari susu.
Namun, berat badan bayi yang bertambah dari protein bukan karena lemak. Hal ini dipaparkan pada riset dari The American Journal of Clinical Nutrition.
Temuan yang diterbitkan Journal of the International Society of Sports Nutrition memaparkan protein cenderung membantu menambah massa otot. Inilah yang membuat berat badan bayi bertambah.
Selain itu, kandungan zinc pada MPASI daging sapi juga ikut berperan pada penambahan berat badan bayi yang sehat. Riset dari The American Journal of Clinical Nutrition membuktikan, asupan zinc yang meningkat dapat menambah berat badan bayi.
MPASI daging sapi terbukti mengandung beberapa nutrisi yang berguna untuk otak, seperti vitamin B6, vitamin B12, folat, kolin, dan zat besi.
Kombinas asupan folat, vitamin B6, dan vitamin B12 terbukti oleh penelitian dalam jurnal Nutrients dapat mengurangi risiko penyusutan otak akibat hilangnya sel dan koneksi antarsaraf pada bayi.
Riset berbeda dari jurnal yang sama juga memaparkan, kolin melindungi saraf otak sehingga meningkatkan kecerdasan kognitif bayi pun terjaga.
Baca Juga
Kecerdasan kognitif yang baik sejak dini dapat membantu proses belajar dan penyimpanan memori saat anak dewasa nanti.
Dua temuan di atas kemudian diperkuat oleh penelitian yang diterbitkan Neuroimage. Riset tersebut memaparkan, zat besi, kolin, dan vitamin B12 bantu membentuk selaput pelindung (mielin) pada serat saraf.
Pembentukan mielin dapat mempercepat kematangan kognitif Si Kecil sehingga mampu memproses informasi lebih cepat saat belajar nanti. Hal ini dipaparkan pada jurnal PLoS One.
MPASI daging sapi diketahui mengandung mineral yang berguna untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang, yaitu kalsium, fosfor, serta magnesium.
Terbukti, 60% dari kadar magnesium yang ditemukan pada tubuh akan disimpan di tulang dan gigi.
Tidak hanya itu. Menurut hasil temuan terbitan Nutrition Journal, kepadatan tulang akan bertambah karena adanya kalsium dan fosfor sebagai penyusun tulang.
Penelitian dari The Journal of Nutrition juga memaparkan, kandungan vitamin D mampu membantu penyerapan kalsium jadi lebih optimal sehingga tulang dan gigi lebih kuat.
Saat Si Kecil sudah mulai aktif, MPASI daging sapi cocok diberikan sebagai pendamping ASI. Sebab, daging sapi dapat menambah tenaganya.
Manfaat daging sapi untuk bayi satu ini tidak lepas dari kandungan vitamin B2 dan fosfor.
Dari penelitian terbitan National Center for Biotechnology Information, vitamin B2 berguna untuk memproses lemak, protein, dan karbohidrat dari makanan untuk dijadikan energi.
Sementara itu, fosfor membantu tubuh memproduksi molekul adenosine triphosphate. Molekul ini berfungsi untuk memelihara cadangan energi agar tidak cepat habis sementara sumber energi utamanya dibakar untuk dijadikan tenaga.
Hal ini dipaparkan oleh riset yang diterbitkan pada Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations.
Dengan kandungan zinc-nya, MPASI daging sapi bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Terbukti, zinc meningkatkan respon imunitas yang berguna untuk mengurangi risiko terkena diare, pneumonia, dan malaria. Hal ini dipaparkan pada riset dari The American Journal of Nutrition dan Archives of Biochemistry and Biophysics.
Baca Juga
Agar mendapatkan manfaat daging sapi untuk bayi yang optimal, cara pengolahan maupun pemilihan daging pun tentu berpengaruh.
Inilah cara mengolah daging sapi untuk bayi yang aman:
Perlu diingat bahwa Anda baru bisa memberikan daging giling sebagai MPASI ketika bayi sudah memasuki usia 9 bulan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan, pada usia 6 bulan dan di awal pemberian MPASI, pastikan makanan pertama bayi diolah dalam bentuk bubur kental ataupun melumat dengan halus.
Inilah inspirasi memasak MPASI daging sapi giling untuk bayi usia 9 bulan ke atas.
Bahan-bahan:
Inilah cara mengolah daging giling untuk bayi berikut:
MPASI daging sapi terbukti memberikan beragam manfaat untuk kesehatan bayi. Namun, pastikan Anda memasaknya dengan matang agar Si Kecil terhindar dari keracunan makanan akibat bakteri, seperti Salmonella atau Escherichia coli.
Apabila Anda ingin memulai MPASI perdana untuk Si Kecil, harap konsultasikan terlebih dahulu dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Nantinya, dokter akan memberikan anjuran terbaik sesuai kebutuhan bayi.
Kunjungi juga Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik terkait kebutuhan MPASI untuk bayi di rumah.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Oatmeal untuk Bayi adalah salah satu menu MPASI yang kaya nutrisi. Untuk membuat menu MPASI oatmeal, Anda harus memperhatikan jenis oat, kandungan nutrisi dan cara mengolahnya yang benar seperti ini.
2 Mei 2023
Ketika masa MPASI, sebagian orang tua merasa bingung untuk memberi biskuit bayi karena takut si Kecil tak dapat mencernanya dengan baik. Namun, bolehkah memberi biskuit pada bayi?
2 Mei 2023
Tanda ASI masuk paru-paru bayi antara lain adalah mengalami batuk setelah menyusui, mengalami demam setelah makan atau menyusui, pernapasan lebih cepat atau berhenti, dan mengi.
9 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved