Meski konsepnya tidak sefamiliar daddy issue, mommy issue juga bisa dialami oleh anak perempuan. Besar kemungkinan, isu ini terjadi pada seseorang yang memiliki hubungan terlalu asing, terlalu dekat, atau tidak sehat dengan ibunya.
2023-03-30 02:54:12
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mommy issue bisa terjadi sejak kecil
Table of Content
Meski konsepnya tidak sefamiliar daddy issue, mommy issue juga bisa dialami oleh anak perempuan. Besar kemungkinan, isu ini terjadi pada seseorang yang memiliki hubungan terlalu asing, terlalu dekat, atau tidak sehat dengan ibunya.
Advertisement
Bagi seorang perempuan, hubungan dengan ibu bisa jadi penuh dengan kritik. Apabila sang ibu tidak bersikap baik dan terus-menerus mengkritik penampilan anak perempuan sejak masih kecil, ini bisa berdampak buruk pada kepercayaan anak dirinya hingga dewasa kelak.
Konsep mommy issue berakar dari ide bahwa anak memandang orangtua dengan jenis kelamin sama dengan dirinya sebagai saingan. Menurut Sigmund Freud, ini terjadi karena kompleksitas Oedipus dan Electra, yang berarti:
Ketika anak laki-laki seakan berkompetisi dengan ayahnya demi mendapatkan kasih sayang dan perhatian ibu
Ketika anak perempuan seakan berkompetisi melawan ibunya demi mendapatkan perhatian dari ayah
Konsep ini bisa muncul biasanya ketika anak berusia tiga sampai lima tahun. Apabila tidak teratasi dan terus-menerus terjadi, maka bisa menimbulkan masalah dalam hubungan asmara saat sudah dewasa kelak.
Pada awalnya, Freud melakukan penelitian ini mengacu pada anak laki-laki. Namun konsep lebih luasnya tidak terbatas pada gender.
Kemudian, ada John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris yang menemukan pola kedekatan (attachment styles) terbentuk sejak masa kecil. Nantinya, ini membentuk pola hubungan anak di masa depan.
Kerap kali, orang dengan mommy issue akhirnya merasa cemas ketika menjalin hubungan dengan orang lain. Istilah untuk kondisi ini adalah insecure attachment style.
Ada tiga jenis pola kedekatan dengan karakter seperti ini, yaitu:
Apabila Anda cenderung terlalu banyak menuntut dan ingin terus-menerus bersama seseorang, itu bisa jadi tanda pola hubungan anxious-preoccupied. Hal yang terus-menerus menjadi pikiran adalah khawatir pasangan tidak hadir ketika Anda sangat membutuhkannya.
Ciri-ciri dari karakter ini adalah sulit untuk merasa dekat dengan seseorang. Bahkan, memilih untuk menjaga jarak dan tidak terlibat dalam hubungan asmara. Ini bisa jadi pertanda pola kedekatan fearful-avoidant. Ketimbang merasa terluka, mereka memilih untuk menutup diri.
Menghindari segala jenis hubungan asmara adalah ciri-ciri dari karakter ini. Mereka dengan sengaja menghindari hubungan terlalu dekat karena merasa tidak berhasil di masa lalu.
Penyebab mommy issue berkaitan dengan bagaimana seorang ibu diasuh oleh ibunya dulu. Jika mereka merasa didukung dan diterima, maka akan terbentuk hubungan seimbang dengan anak-anak mereka sendiri. Mereka akan lebih sensitif dan tidak terlalu mendominasi.
Tak hanya itu, seorang ibu yang dulunya diasuh dengan penuh kasih sayang juga akan membangun hubungan dekat dengan anak-anaknya kelak.
Di sisi lain, ibu yang terlalu dikekang dan kerap terlibat konflik bersama ibunya akan cenderung menghindari anaknya sendiri. Hal yang sama berlaku pada ibu yang terlalu sering mengkritik anaknya.
Hubungan antar-generasi ini berdampak besar bagi masa depan anak. Ini ibarat siklus yang bisa dengan mudah berlanjut apabila tidak segera dideteksi sekaligus diatasi.
Tentu tidak ada orang yang ingin terjebak dalam mommy issue hingga tidak bisa membentuk hubungan sehat dengan orang lain ketika telah dewasa. Tak usah khawatir, siklus ini bisa dihentikan. Beberapa cara untuk mengatasi masalah mommy issue bisa dilakukan dengan:
Orang yang berhasil memutus siklus mommy issue ini biasanya memiliki pasangan dan teman-teman yang sangat mendukung. Bahkan, bisa saja dengan bercerita kepada sosok pakar hubungan. Dengan demikian, dukungan emosional dan sosial akan tercukupi.
Langkah pertama untuk memutus siklus ini adalah dengan sadar akan hubungan di masa lalu. Bahkan, ada rasa marah terhadap apa yang dialami saat kecil. Ini berarti sadar betul bahwa ada yang salah di masa lalu. Menekankan hal ini akan mencegah agar tidak melanggengkannya.
Terapi psikologis juga bisa jadi pilihan untuk pulih dari mommy issue. Ini dapat membantu mengidentifikasi kekerasan yang terjadi di masa lalu, merenungkannya, kemudian memberi ruang untuk memahaminya. Dalam hal ini, orang yang menjalani terapi akan dibuat paham mengapa itu terjadi dan bagaimana mencegahnya terulang kembali.
Tidak ada keluarga atau hubungan antara ibu dan anak yang sempurna. Itu pasti. Justru, banyak yang meninggalkan luka dan sayangnya menjadi siklus yang begitu langgeng dari satu generasi ke generasi lainnya.
Namun jika Anda sudah membaca artikel ini, itu hebat. Berarti, Anda sudah menyadari bahwa ada yang salah dengan masa lalu. Kini, saatnya untuk memutus siklus itu agar nantinya tidak memberatkan hubungan baik dengan pasangan maupun keturunan.
Baca Juga
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara memulai memutus siklus mommy issue dalam diri, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kepercayaan yang selama ini berakar kuat adalah bahwa mustahil kepribadian dapat diubah. Faktanya psikolog modern juga menganggap kepribadian sebagai hal yang pasti.
Orang yang tanpa sadar membuat gerakan-gerakan kecil seperti di kaki dan tangannya disebut juga dengan kebiasaan fidgeting. Biasanya, fidgeting muncul ketika seseorang merasa tidak nyaman, jenuh, atau tidak lagi fokus pada apa yang terjadi di depannya. Dengan melakukan fidgeting, seseorang menjadi lebih waspada
Vitamin penambah nafsu makan mungkin diperlukan ketika seseorang terkena gangguan makan hingga kurang gizi. Vitamin ini biasanya perlu mengandung omega-3.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved