Banyak sesepuh atau orangtua yang percaya bahwa potong rambut saat hamil adalah hal tabu dan tak boleh dilakukan. Sebenarnya, pemahaman ini mitos atau fakta?
3.78
(40)
30 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Potong rambut saat hamil dianggap tabu dalam kepercayaan tertentu, namun secara medis, apakah benar?
Table of Content
Setelah banyak mendengar saran untuk tidak potong rambut saat hamil, mungkin para bumil merasa "parno" atau ketakutan untuk pergi ke salon. Sebenarnya, pemahaman memotong rambut saat hamil ini mitos atau fakta?
Advertisement
Biasanya, bumil akan merasa rambutnya lebih tebal saat usia kehamilan mencapai 15 minggu. Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen yang meningkat saat kehamilan, dan mengurangi kerontokan rambut.
Mungkin ini menjadi salah satu alasan para bumil merasa gerah dan ingin potong rambut saat hamil. Bagaimana penjelasan medis memotong rambut saat hamil ini?
Sesungguhnya, apakah benar wanita tidak boleh memotong rambut saat hamil?
Banyak tradisi dan budaya yang percaya bahwa rambut manusia sangatlah berharga dan bisa menyalurkan energi. Itulah sebabnya, memotong rambut saat hamil dianggap bisa menghilangkan kekuatan dalam hidup dan mengurangi umur di dunia.
Dalam beberapa kepercayaan, memotong rambut ibu hamil juga dipercaya bisa membawa kesialan. Tidak hanya itu, memotong rambut saat hamil bahkan disebut mampu menyebabkan keguguran, komplikasi kehamilan, hingga matinya janin di dalam rahim.
Dikutip dari Pregnancy Birthbaby, secara medis, memotong rambut saat hamil bukanlah hal yang dilarang. Terkadang, perubahan hormon yang terjadi saat wanita hamil akan membuat rambut terlihat seperti kusam, rapuh, dan “tak bernyawa”. Tidak heran banyak wanita yang ingin potong rambut untuk mengembalikan kecantikan rambutnya.
Selain itu, potong rambut saat hamil juga bisa membuat rambut bumil terlihat lebih indah, karena mampu menghilangkan bagian rambut yang kusam dan rapuh tadi.
Aktivitas ini juga dianggap tidak membahayakan kesehatan bayi yang ada di dalam rahim.
Jika Anda sedang hamil dan tidak tahan dengan perubahan pada rambut, potonglah rambut tanpa harus takut akan mitos-mitos di luar sana.
Baca juga: Apakah Mewarnai Rambut Saat Hamil Berbahaya untuk Janin?
Saat hamil, wanita tidak bisa melakukan perawatan rambut secara asal-asalan. Memang betul bahwa potong rambut saat hamil diperbolehkan. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Berikut ini adalah beberapa tips potong rambut untuk ibu hamil.
Memilih salon cukur rambut yang sepi sangat disarankan untuk ibu hamil. Sebab, berada di tempat yang ramai dengan perut yang besar, bisa membuat Anda merasa lelah.
Selain itu, menunggu giliran berjam-jam sambil duduk bisa merugikan kesehatan bumil.
Saat ke salon, biasanya wanita tidak hanya ingin potong rambut, tapi juga mewarnai, mengeriting, atau meluruskan rambut.
Beberapa perawatan rambut ini mungkin menggunakan bahan kimia, yang dianggap tidak baik untuk kesehatan bumil dan bayinya selama masa kehamilan.
Masalah ini masih kontroversial di dunia medis. Ada dokter yang memperbolehkannya, ada juga yang tidak.
Sebab, bahan kimia yang “dituangkan” ke rambut saat proses pewarnaan dianggap bisa terserap masuk ke dalam tubuh ibu, lewat pori-pori di kulit kepala.
Tidak heran kalau banyak dokter yang menyarankan untuk menggunakan bahan pewarna alami
Selain itu, bumil juga disarankan untuk tidak menggunakan keratin sebagai bahan pelurus rambut. Sebab, keratin mengandung senyawa formaldehid atau formalin berbahaya.
Karena zat pewarna berbahaya untuk ibu hamil bisa menyebabkan keguguran hingga cacat lahir, maka sebaiknya Anda memilih produk perawatan rambut dari bahan alami.
Baca juga: Segudang Manfaat Biotin untuk Rambut dan Ibu Hamil
Mitos di dalam dunia kesehatan adalah hal yang harus dikonfirmasi pada dokter. Jika Anda hanya mempercayainya dari mulut ke mulut saja, mungkin jawaban pasti tidak akan pernah datang.
Di saat banyak orang yang menyatakan memotong rambut saat hamil adalah tabu, ternyata secara medis hal tersebut aman-aman saja.
Jika Anda hendak melakukan hal yang “asing” untuk ibu hamil, segera konsultasikan pada dokter kandungan, agar hal-hal merugikan tak terjadi.
Jika ingin berkonsultasi secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Hamil 39 minggu artinya Anda sudah hamil 9 bulan. Pada minggu ini, tubuh ibu sudah merasakan tanda-tanda melahirkan dan bayi juga sudah turun ke panggul untuk bersiap lahir.
Proses inseminasi buatan adalah salah satu program kehamilan bagi pasangan yang mengalami gangguan kesuburan. Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan sperma langsung ke dalam rahim.
Pendarahan saat hamil tapi janin sehat bisa saja terjadi karena posisi plasenta hingga iritasi serviks. Jadi belum tentu keguguran. Temukan penjelasan lengkapnya di sini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved