Manfaat minyak jarak untuk ibu hamil dipercaya dapat merangsang kontraksi saat persalinan. Namun, khasiat ini mungkin tidak sama pada setiap orang, bahkan bisa berbahaya. Simak ulasan lengkapnya di sini.
26 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Minyak jarak dapat membantu atasi sembelit pada bumil
Table of Content
Berbagai cara tradisional dilakukan turun-temurun untuk membantu mempermudah proses persalinan, salah satunya dengan minyak jarak. Benarkah manfaat minyak jarak untuk ibu hamil adalah sebagai induksi persalinan? Adakah manfaat lain atau risiko penggunaan castor oil? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Advertisement
Minyak jarak atau castor oil berasal dari biji tanaman Ricinus communis asli India. Minyak ini sebagian besar terdiri dari asam risinoleat dan asam lemak. Minyak jarak secara turun-temurun dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit.
Berikut ini beberapa potensi manfaat minyak jarak bagi kesehatan, termasuk bagi ibu hamil:
Penelitian dalam jurnal Women and Birth menyatakan bahwa 91% ibu hamil yang mengonsumsi minyak jarak untuk menginduksi persalinan mampu melahirkan secara normal dengan sedikit atau tanpa komplikasi, baik pada ibu maupun janin.
Namun, penelitian lebih lanjut terkait keamanan dan efektivitas penggunaan minyak jarak sebagai induksi persalinan alami masih perlu dilakukan.
BACA JUGA: 7 Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Hamil
Minyak jarak untuk ibu hamil dipercaya sejak lama mampu membantu induksi persalinan, bahkan telah digunakan dari generasi ke generasi.
Minyak ini memiliki efek laksatif atau pencahar. Efek inilah yang membuat minyak jarak diklaim mampu merangsang kontraksi.
Minyak jarak dipercaya dapat membantu induksi persalinan bekerja dengan tiga cara, yaitu:
Namun, apakah ini efektif? Khasiat minyak jarak untuk merangsang kontraksi pada persalinan bisa bervariasi. Ada yang berhasil dan ada pula yang tidak.
Penelitian terdahulu di tahun 2000 mengungkapkan bahwa lebih dari setengah populasi sampel yang diberi minyak jarak mengalami persalinan aktif dalam 24 jam. Namun, penelitian terbaru 10 tahun setelahnya atau sekitar tahun 2009 menyatakan bahwa penggunaan minyak jarak tidak terlalu membantu dalam induksi persalinan.
Sementara, sebuah penelitian di tahun 2018 menunjukkan bahwa minyak jarak mungkin lebih efektif digunakan pada wanita yang telah melahirkan sebelumnya. Penelitian lain di tahun 2018 mengamati ibu hamil dengan usia kandungan 40–41 minggu yang mengonsumsi minyak jarak di bawah pengawasan dokter. Hasilnya, pada sebagian besar ibu hamil yang diamati, minyak jarak terbukti efektif menginduksi persalinan dalam waktu 24 jam.
Mengingat penelitian mengenai keampuhan dan keamanan minyak jarak masih bervariasi, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya saat hamil.
Dokter akan memeriksakan kondisi kesehatan dan kehamilan Anda, serta menentukan perlu atau tidak melakukan induksi kehamilan, termasuk risiko penggunaan minyak jarak atau metode induksi lain.
Beberapa laporan menyatakan bahwa penggunaan minyak jarak untuk induksi persalinan menghasilkan kontraksi yang tidak teratur dan menyakitkan. Ini bisa membuat stres ibu dan bayi hingga menyebabkan kelelahan.
Lebih dari itu, penggunaan minyak jarak untuk persalinan juga bisa menyebabkan bayi mengeluarkan mekonium atau feses pertama sebelum melahirkan. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah kesehatan setelah lahir.
Castor oil juga memiliki bau dan rasa yang busuk ini akan memberi ketidaknyamanan saat Anda meminumnya. Minum minyak jarak pada ibu hamil pun bisa menimbulkan efek mual, diare, kram perut, hingga dehidrasi parah.
Efek samping minum minyak jarak akan lebih berisiko pada ibu hamil dengan kondisi berikut ini:
BACA JUGA: 15 Manfaat Minyak Zaitun untuk Ibu Hamil dan Bayinya
Pahamilah bahwa setiap kehamilan berbeda antara individu satu dengan yang lainnya. Orang lain mungkin memiliki pengalaman berhasil menggunakan minyak jarak untuk merangsang kontraksi, tapi ini tidak bisa jadi patokan atau standar yang mengharuskan Anda untuk menggunakannya.
Minyak jarak juga memiliki risiko efek samping bagi kehamilan, terutama jika Anda memiliki komplikasi atau kondisi kesehatan lain. Pastikan bahwa Anda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan atau mengonsumsi apa pun selama kehamilan.
Selain itu, perlu diingat bahwa keputusan perlu atau tidaknya melakukan induksi persalinan ditentukan oleh dokter yang menangani Anda. Dokter akan memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan kehamilan Anda.
Anda juga bisa berkonsultasi mengenai kehamilan dan proses persalinan melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Apakah hamil muda boleh berhubungan? Faktanya, hal ini tidak membahayakan janin, asalkan Anda melakukannya tidak lebih dari 3 kali seminggu dan tidak melakukan seks anal.
Hamil kembar adalah hal yang membahagiakan, tetapi berbeda dengan kehamilan tunggal. Kehamilan ini memiliki beberapa risiko seperti meningkatnya gejala morning sickness hingga risiko diabetes gestasional.
Di usia berapa pun kehamilan, sebenarnya berhubungan seksual dengan pasangan adalah hal yang tidak dilarang. Bahkan ketika memasuki trimester ketiga atau akhir, berhubungan seksual bisa menjadi salah satu metode induksi alami. Bagaimana dengan berhubungan saat hamil 5 bulan bahayakah? Tentu tidak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved