Minyak jarak terbuat dari biji tumbuhan jarak (Ricinus communis). Masyarakat di berbagai negara telah menggunakannya selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai macam kondisi medis. Namun, minyak jarak punya efek samping yang harus diwaspadai.
3.4
(10)
11 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Minyak jarak memiliki beragam manfaat kesehatan, tapi masih perlu studi tambahan untuk memperkuat klaimnya.
Table of Content
Minyak jarak atau castor oil terbuat dari ekstrak biji jarak (Ricinus communis). Sebenarnya, biji jarak mengandung enzim beracun bernama ricin. Namun setelah melewati berbagai proses pembuatan minyak jarak, ricin tak lagi aktif dan minyak jarak pun aman digunakan.
Advertisement
Minyak jarak telah digunakan selama seribu tahun lamanya oleh masyarakat di berbagai negara, untuk mengobati berbagai macam kondisi medis. Ingin mencobanya?
Kenali dulu beragam manfaat minyak jarak beserta efek samping yang berpotensi terjadi ini.
Minyak jarak dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang “multifungsi, mulai dari meringankan penyakit kulit hingga gangguan sistem pencernaan. Tidak heran kalau ada banyak produk kosmetik yang menjadikan minyak jarak sebagai salah satu bahan utamanya.
Berikut ini adalah beberapa manfaat minyak jarak yang sudah dibuktikan melalui penelitian:
Minyak jarak mengandung asam risinoleat, senyawa kimia yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat di wajah. Selain itu, kandungan minyak jarak dianggap mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan peradangan, sehingga jerawat pun bisa diatasi.
Minyak jarak bisa menyehatkan kulit kepala dan rambut, karena mengandung asam lemak omega-6 dan juga asam risinoleat. Jika digosokkan ke kulit kepala, maka minyak ini bisa mmebuat aliran darah lebih lancar, sehingga merangsang pertumbuhan rambut.
Selain itu, minyak jarak juga dipercaya bisa melembapkan dan memperbaiki tekstur rambut yang kering.
Minyak jarak dikenal sebagai pencahar yang ampuh mengatasi sembelit. Ketika dikonsumsi, minyak yang diekstrak dari biji jarak ini akan dipecah di usus halus dan menghasilkan asam risinoleat. Setelah asam lemak ini diserap oleh usus, efek pencaharnya pun akan bekerja.
Sebuah riset membuktikan, konsumsi minyak jarak oleh lansia mampu meredakan gejala sembelit.
Hati-hati, mengonsumsi minyak jarak dengan dosis yang tidak tepat akan menimbulkan efek samping seperti kram, mual, diare, hingga muntah. Oleh karena itu, jangan gunakan minyak jarak sebagai pengobatan utama untuk sembelit.
Kandungan asam risinoleat minyak jarak sangatlah berguna untuk melembapkan kulit. Sebab, asam risinoleat dapat mencegah hilangnya air dari bagian terluar kulit.
Karena teksturnya yang kental, Anda disarankan untuk mencampurkan minyak jarak dengan minyak almond, minyak zaitun atau minyak kelapa.
Ingat, walaupun mengoleskan minyak jarak ke kulit dianggap aman, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi.
Saat dioleskan ke bagian kulit yang luka, minyak jarak bisa membantu proses penyembuhannya. Sebab, minyak jarak mampu melembapkan area kulit yang luka dan mencegah keringnya luka tersebut.
Selain itu, minyak jarak merangsang pertumbuhan jaringan yang bisa mencegah infeksi. Tidak hanya itu, minyak jarak pun ampuh dalam menghambat pertumbuhan sel kulit mati yang bisa memperlambat proses penyembuhan luka.
Keriput adalah salah satu tanda penuaan yang bisa dirasakan setiap orang. Ternyata, minyak jarak pun dipercaya dapat mencegah keriput, lho. Sebab, minyak jarak dapat diserap hingga ke dalam kulit dan merangsang produksi kolagen. Kolagen pun bisa menghaluskan dan menghidrasi kulit sehingga tampak awet muda.
Candida albicans adalah salah satu jamur berbahaya yang bisa menyebabkan masalah mulut, seperti infeksi gusi. Untungnya, minyak jarak memiliki kemampuan untuk membasmi jamur seperti Candida albicans.
Dalam sebuah studi, minyak jarak pun “unjuk gigi” dalam mengobati stomatitis atau sariawan. Dalam penelitian itu, peradangan yang diakibatkan oleh stomatitis pada 30 orang lansia, berhasil diredakan melalui penggunaan minyak jarak.
Di dalam dunia medis, minyak jarak digunakan untuk “mengundang” persalinan. Maka dari itu, para ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan minyak jarak sama sekali, baik itu dioleskan, ataupun dikonsumsi dengan cara apapun.
Ditakutkan, minyak jarak akan memicu persalinan dini, sehingga sang ibu hamil akan melahirkan bayi prematur.
Untuk lebih jelasnya, berkonsultasilah pada dokter kandungan, sebelum mencoba minyak jarak.
Walaupun berbagai manfaat minyak jarak di atas sangatlah menggiurkan, perlu diingat bahwa belum ada cukup banyak riset yang bisa membuktikannya.
Ada berbagai laporan reaksi alergi yang harus diwaspadai dari penggunaan minyak jarak, seperti:
Siapapun yang mengalami efek samping setelah menggunakan minyak jarak, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Medical editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri mengatakan pentingnya mengetahui potensi reaksi alergi tubuh terhadap minyak jarak, sebelum menggunakannya.
“Bisa jadi orang lain tidak mengalami reaksi, tapi kulit kita malah mengalami reaksi alergi setelah memakai minyak jarak,” kata dr. Anandika. Dengan kata lain, efek sampingnya bersifat individual.
Ia mengungkapkan, penggunaan minyak jarak dengan cara dioleskan atau diminum ini harus berdasarkan dosis yang tepat. Manfaatnya juga perlu dipahami dengan benar.
Baca Juga
Minyak jarak tidak boleh dijadikan sebagai pengobatan utama dalam mengatasi berbagai macam penyakit kulit ataupun sistem pencernaan seperti sembelit. Berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh pengobatan medis harus tetap dilakukan
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara termudah menjelaskan apa itu stereotip adalah asumsi terhadap seseorang berdasarkan pengalaman atau keyakinan yang dimiliki sebelumnya. Jika dibiarkan, stereotip sangat bisa memunculkan sikap diskriminatif.
Peluru karet merupakan jenis proyektil yang bisa memberikan rasa sakit namun tidak mematikan. Bentuknya kecil dan padat. Meski tidak mematikan, peluru karet bisa menyebabkan cedera parah, hingga kelumpuhan.
Manfaat buah melon dapat dirasakan oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Ini karena melon mengandung tinggi nutrisi seperti vitamin B kompleks, hingga kalsium.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved