Minuman berenergi merupakan minuman yang dipercaya membantu diri lebih terjaga dan bertenaga. Namun, kita tak bisa mengonsumsinya berlebihan karena kafein dan kadar gulanya. Simak di artikel ini.
8 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Walau membantu diri lebih terjaga, konsumsi minuman berenergi harus dibatasi karena kafein dan gulanya
Table of Content
Minuman berenergi mungkin menjadi salah satu minuman instan yang sering Anda konsumsi. Sesuai namanya, minuman energi diklaim dapat meningkatkan energi untuk badan, serta membantu diri terjaga dan berkonsentrasi lebih baik.
Advertisement
Di samping klaim manfaat tersebut, Anda mungkin juga mengkhawatirkan efek negatif dari minuman energi. Bagaimana sains melihat minuman berenergi? Cek di artikel ini.
Minuman berenergi adalah minuman dengan kandungan zat yang dipromosikan mampu untuk meningkatkan energi dan kinerja mental. Banyak dari minuman energi mengandung kafein untuk merangsang fungsi otak, serta membantu diri lebih terjaga dan konsentrasi.
Walau begitu, penting untuk diketahui bahwa tiap brand minuman berenergi memiliki kadar kafein yang berbeda. Perhatikan dengan saksama label kemasan minuman energi yang Anda pilih.
Selain kafein, minuman berenergi biasanya juga mengandung bahan-bahan berikut ini:
Minuman energi diyakini memberikan manfaat tertentu, misalnya:
Sesuai namanya, salah satu alasan populer orang mengonsumsi minuman berenergi adalah agar lebih bertenaga saat tubuh lelah. Dalam beberapa studi yang menggunakan simulasi menyetir, minuman energi memang disimpulkan dapat meningkatkan kualitas menyetir pengemudi, serta mengurangi kantuk.
Hanya saja, dalam sebuah studi lain yang dimuat di jurnal Physiology and Behavior, minuman energi dilaporkan memengaruhi kualitas tidur pekerja dengan shift malam.
Selain alasan tambahan energi, Anda mungkin juga meminum minuman energi untuk meningkatkan konsentrasi. Beberapa penelitian mengonfirmasikan hal ini – bahwa minuman berenergi meningkatkan kinerja otak, seperti daya ingat dan konsentrasi.
Beberapa ahli memperkirakan, manfaat ini bisa jadi karena kandungan kafein dalam minuman energi, atau bisa pula karena kombinasi kafein dan gula di dalamnya.
Walau mungkin membantu pikiran terjaga, minuman berenergi tetap memiliki risiko dan efek negatif. Efek negatif minuman energi, termasuk:
Sebuah laporan yang dimuat dalam The American Journal of Cardiology menemukan, konsumsi minuman energi berimplikasi pada kasus masalah jantung. Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa konsumsi kafein terlalu banyak bisa berisiko memicu tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat.
Alasan lain Anda harus berhati-hati dalam konsumsi minuman energi adalah kandungan gulanya. Sebab, banyak produk minuman ini yang tinggi kadar gula.
Konsumsi gula terlalu banyak dikaitkan dengan melonjaknya gula darah. Lonjakan gula darah dikaitkan dengan peradangan, stres oksidatif, dan penyakit kronis. Hal ini pun tentu berbahaya, lebih-lebih pada penderita diabetes.
Pastikan Anda selalu jeli dalam membaca label makanan dan minuman olahan yang dibeli, termasuk minuman energi.
Penting untuk diingat bahwa batas konsumsi kafein dalam satu hari adalah 400 mg. Dalam setiap 237 ml minuman energi biasanya mengandung sekitar 80 mg kafein. Namun, beberapa orang mungkin berisiko meminum lebih dari batas kafein tersebut, karena ada produk yang isinya lebih dari 237 ml.
Mengonsumsi minuman energi sesekali mungkin tak terlalu berbahaya. Apabila Anda tetap ingin mencobanya, pastikan asupannya terkontrol dan tidak digabung dengan minuman berkafein lain seperti teh dan kopi.
Anda mungkin sering melihat anak-anak yang mengonsumsi minuman berenergi. Banyak ahli, seperti dari American Academy of Pediatrics, tidak menganjurkan anak-anak dan remaja untuk meminum minuman energi. Hal ini kembali lagi pada kandungan kafeinnya yang bisa menimbulkan kecanduan dan berisiko untuk tubuh mereka.
Ibu hamil dan menyusui juga harus menghindari minuman berenergi.
Baca Juga
Minuman energi mungkin bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan memberi energi tambahan. Namun, konsumsi kafein dan gula harus dibatasi, sehingga Anda harus ekstra bijak dalam mengonsumsi minuman berenergi.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Antioksidan TBHQ adalah zat pengawet yang umum ditambahkan dalam produk kemasan dan makanan cepat siap saji. Namun, tak seperti antioksidan lain, TBHQ dikaitkan dengan risiko kesehatan.
Minyak jelantah mengandung radikal bebas dan senyawa toksik yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain itu, ini bahaya lainnya dari minyak jelantah yang perlu Anda waspadai.
Makanan penambah energi cocok untuk dikonsumsi saat Anda membutuhkan asupan tenaga. Beberapa makanan yang bisa jadi sumber energi, antara lain ubi, telur, daging ayam, oatmeal hingga bayam.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved