Minum teh saat hamil umumnya diperbolehkan oleh dokter kandungan, dengan catatan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Hal ini dikarenakan teh mengandung kafein yang bisa terserap pada janin.
4.33
(6)
13 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Minum teh saat hamil harus dibatasi pada kisaran yang aman
Table of Content
Minum teh saat hamil tentu harus memerhatikan keamanannya untuk ibu maupun janin.
Advertisement
Karena itu, sebagian ibu hamil yang memiliki kebiasaan minum teh pun mungkin mulai merasa ragu. Lantas, apakah hal tersebut aman dilakukan?
Ternyata, ada beberapa hal penting mengenai minum teh saat hamil yang harus ibu ketahui.
Teh mengandung lebih sedikit kafein dibanding kopi dan umumnya dianggap aman untuk diminum saat hamil.
Meski minum teh saat hamil diperbolehkan, bumil harus membatasi jumlahnya dan memilih jenis teh yang tepat.
Teh untuk ibu hamil non-herbal seperti matcha, teh hitam, teh putih, oolong, dan teh hijau untuk ibu hamil biasanya mengandung banyak kafein.
Kafein dapat dengan mudah melewati plasenta dan sulit dipecah oleh hati janin yang umumnya belum sempurna.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar banyak kafein selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi lahir prematur, berat badan lahir rendah, atau cacat lahir.
Bahkan asupan kafein yang tinggi selama kehamilan, termasuk pada minum teh saat hamil, juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati (stillbirth).
Baca Juga
Akan tetapi, risiko tersebut lebih rendah jika ibu hamil membatasi asupan kafein hingga maksimum 200 mg per hari.
Sebuah studi dari Birth Defects Research Part A: Clinical and Molecular Teratology menunjukan bahwa mengonsumsi teh lebih dari tiga cangkir per hari pada masa kehamilan dapat mengganggu penyerapan asam folat.
Padahal, asam folat berfungsi untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.
Oleh sebab itu, batasan minum teh untuk ibu hamil adalah satu atau dua cangkir teh sehari, terutama selama trimester pertama.
Di sisi lain, meski hanya mengandung sedikit kafein, minum teh saat hamil dengan jenis herbal juga mengandung senyawa lain yang dianggap tidak aman.
Akibatnya, Anda akan mengalami risiko keguguran atau kelahiran prematur.
Adapun teh herbal tersebut, antara lain adas, fenugreek, sage, borage, licorice, thyme, pennyroyal, dan lainnya. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk memilih jenis teh yang tepat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh herbal yang terbuat dari tumbuhan berikut aman dikonsumsi selama kehamilan:
Teh daun raspberry dianggap aman dan diyakini dapat mempersingkat waktu persalinan, serta membantu mempersiapkan rahim ibu untuk melahirkan.
Penelitian pun menemukan bahwa teh ini mampu mempersingkat tahap kedua masa persalinan sekitar 10 menit. Konsumsilah teh ini pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Minum teh saat hamil berupa teh peppermint dianggap aman dan umumnya digunakan untuk membantu meredakan kembung, mual, sakit perut, atau mulas.
Teh ini sangat tepat dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami gejala morning sickness.
Teh jahe menjadi salah satu obat herbal yang paling banyak dimanfaatkan karena khasiatnya. Teh ini aman dikonsumsi dan dapat mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil.
Akan tetapi, tetap pastikan tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Baca Juga
Teh rooibos merupakan teh yang baik untuk dikonsumsi selama kehamilan karena bebas kafein dan memiliki sifat antioksidan.
Antioksidan telah dikaitkan dengan berbagai fungsi untuk kesehatan, salah satunya meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jika Anda mengalami kesulitan tidur yang biasa terjadi pada ibu hamil, teh chamomile bisa jadi solusi.
Teh chamomile untuk ibu hamil dapat membantu mengatasi insomnia, kegelisahan, dan tubuh lebih rileks.
Akan tetapi, bila dikonsumsi secara berlebihan justru dapat membuat Anda tetap terjaga sehingga sulit tidur.
Pastikan pula Anda tidak memiliki alergi terhadap serbuk sari sebelum mengonsumsi teh ini.
Beberapa jenis teh untuk ibu hamil yang termasuk herbal berasal dari buah-buahan, di antaranya, lemon dan buah raspberry.
Minum teh saat hamil dalam jumlah yang wajar dapat membantu bumil memenuhi kebutuhan cairan, meringankan gejala kehamilan, serta memberi nutrisi kehamilan yang penting seperti kalsium, magnesium, dan zat besi.
Terkadang, ibu hamil minum teh manis untuk menambah rasa agar tidak terlalu hambar. Meski demikian, jangan menambahkan gula secara berlebihan pada teh.
Gula mengandung indeks glikemik yang tinggi sehingga dapat melonjakkan gula darah dengan cepat.
Hal ini membuat ibu berisiko terkena diabetes gestasional, yaitu diabetes yang umum terjadi pada ibu hamil.
Diabetes gestasional kerap ditandai dengan kehausan, mudah lelah, mulut kering, sering buang air kecil, dan penglihatan buram.
Selain itu, bila ingin minum teh saat hamil, akan lebih baik jika Anda mengurangi atau menghilangkan kandungan kafein terlebih dahulu.
Caranya, rendam daun teh atau kantung teh selama 30 detik, kemudian buang air rendaman tersebut.
Selanjutnya, isi kembali cangkir dengan air hangat dan seduh kembali hingga teh siap diminum.
Bila Anda memiliki pertanyaan mengenai minum teh saat hamil, konsultasikanlah pada dokter kandungan dan dokter gizi atau ahli gizi terdekat.
Bila Anda ingin mengetahui cara meraih kehamilan sehat secara umum, Anda bisa chat gratis dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara cepat hamil setelah menikah bukan hanya dari waktu hubungan intimnya. Anda dan pasangan harus juga melepas KB dan jalani tes kesuburan sebelum menikah.
Sakit punggung saat hamil merupakan hal normal, namun dapat juga mengindikasikan suatu penyakit. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan nyeri punggung seperti pijat.
Buah untuk melancarkan BAB ibu hamil banyak tersedia di pasaran. Pilihlah yang mengandung banyak vitamin, serat dan zat besi. Sejumlah buah pelancar BAB ibu hamil adalah jeruk, kiwi hingga beri-berian.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved