Mengenai minum susu saat haid bolehkah dilakukan, sebetulnya tetap boleh dan bukan merupakan suatu pantangan. Namun, sebaiknya pilihlah susu rendah lemak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Feb 2022
Minum susu saat haid bukan merupakan suatu pantangan
Table of Content
Sebagian wanita mempertanyakan minum susu saat haid bolehkah dilakukan. Sebab, hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan ketidaknyamanan di sekitar perut atau bahkan memperburuk gejala nyeri haid.
Advertisement
Rasa nyeri pun bisa mengganggu aktivitas yang tengah dilakukan. Asupan yang dikonsumsi saat menstruasi sebaiknya memang diperhatikan agar tidak menyebabkan masalah. Lantas, apakah saat haid boleh minum susu?
Mengenai minum susu saat haid bolehkah dilakukan, sebetulnya aman-aman saja dan bukan merupakan suatu pantangan. Anda dapat mengonsumsi susu hangat untuk meredakan rasa tidak nyaman saat menstruasi.
Kalsium yang terkandung dalam susu dapat membantu mengurangi nyeri haid dan gejala PMS, seperti mudah tersinggung, kram perut, dan nyeri pinggang. Walaupun alasannya belum diketahui secara pasti, diperkirakan otot yang kekurangan kalsium dapat tegang sehingga memicu kram.
Rahim merupakan organ yang memiliki otot. Itulah mengapa rahim yang kekurangan kalsium cenderung tegang sehingga menimbulkan nyeri saat haid. Zat kalsium inilah yang membantu meredakan nyeri menstruasi tersebut.
Akan tetapi, tidak semua jenis susu baik untuk dikonsumsi saat haid. Minum susu murni justru dikaitkan dengan peningkatan risiko PMS, sedangkan minum susu skim atau susu rendah lemak memiliki risiko PMS yang lebih rendah secara signifikan.
Pasalnya, kandungan lemak berlebih disinyalir dapat memicu kram perut saat haid. Oleh sebab itu, Anda bisa mengonsumsi susu rendah lemak yang kaya nutrisi.
Selain susu sapi, minum susu nabati dari kacang kedelai atau kacang almond yang sudah difortifikasi dengan kalsium juga dapat menjadi pilihan. Jadi, mengenai apakah saat haid boleh minum susu, Anda sudah tahu jawabannya.
Mengenai bahaya minum susu saat haid, kandungan gas yang banyak dalam perut karena pengaruh hormon dapat diperburuk dengan mengonsumsi susu secara berlebihan.
Akibatnya, perut terasa kembung, mual, bahkan diare. Jadi, pastikan Anda mengonsumsi susu secukupnya saja selama menstruasi. Selain itu, terdapat beberapa risiko konsumsi susu, yaitu:
Jika Anda memiliki alergi susu, reaksi tak biasa dapat timbul setelah mengonsumsinya, seperti ruam, sakit perut, sembelit, diare, mengi, sulit bernapas, hingga anafilaksis (reaksi alergi ekstrem).
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengenali protein dalam susu sebagai benda asing yang berbahaya sehingga timbul reaksi berlebihan untuk melawannya.
Di sisi lain, penderita intoleransi laktosa juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi susu sapi. Sebab, susu ini mengandung laktosa yang lebih tinggi dari susu hewani lainnya.
Jika Anda menderita masalah ini, tubuh akan sulit mencerna laktosa dalam susu sehingga timbul gejala berupa kram perut, kembung, dan diare.
Akan lebih baik jika Anda minum lebih banyak air putih saja. Air putih dinilai dapat membantu mempercepat durasi menstruasi, meredakan nyeri haid dan sakit punggung, serta mencegah darah haid mengental.
BACA JUGA: 8 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Haid
Saat haid, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan protein, seperti buah-buahan dan sayur-mayur. Mengonsumsi makanan ini dikaitkan dengan lebih sedikit kram perut dan nyeri haid.
Anda juga bisa mengonsumi kacang-kacangan yang mengandung protein dan mineral esensial zinc sehingga dapat membantu meredakan kram menstruasi yang menyakitkan.
Konsumsi ikan dan makanan laut, seperti salmon, tuna, sarden, dan tiram, yang kaya akan asam lemak omega-3 juga direkomendasikan. Nutrisi tersebut dapat membantu mengurangi intensitas nyeri haid secara signifikan, serta memperbaiki suasana hati yang buruk selama periode menstruasi.
Walaupun sedang haid, usahakan untuk berolahraga sesuai kemampuan Anda. Sebab olahraga ringan, misalnya yoga, juga dapat membantu mengurangi nyeri haid.
Soal pantangan selama menstruasi, hindari mengonsumsi makanan yang mengalami banyak pemrosesan, lemak tinggi, dan kadar gula tinggi karena bisa meningkatkan ketidaknyamanan pada sebagian wanita. Hindari pula minuman bersoda, beralkohol, dan berkafein tinggi.
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar minum susu saat haid bolehkah, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Demam dan meriang saat haid disebabkan oleh kadar hormon yang naik turun. Bisa diatasi dengan minum obat, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
15 Okt 2021
Tanda ovulasi sudah berakhir dan kehamilan berhasil terjadi bisa mulai dilihat dari hari ke-1 hingga hari ke-14 setelah ovulasi. Biasanya, tanda pembuahan berhasil terjadi tidak jauh berbeda dari gejala awal sebelum menstruasi.
11 Agt 2023
Keputihan berwarna coklat bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kondisi normal hingga penyakit tertentu. Keputihan ini bisa muncul sebagai tanda ovulasi, keguguran, hingga perimenopause.
4 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved