Antibiotik bukanlah obat mujarab serbaguna, karena tidak semua penyakit dapat diatasi dengan antibiotik. Hal ini juga berlaku untuk penyakit diare, tidak semua jenis diare dapat ditanggulangi dengan antibiotik untuk diare. Antibiotik untuk diare hanya bisa diberikan untuk diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Apr 2023
Table of Content
Saat ini, di tengah masyarakat, masih banyak yang beranggapan bahwa antibiotik adalah obat serbaguna untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Padahal, antibiotik tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan, lho. Apa lagi, tidak semua penyakit memerlukan konsumsi antibiotik.
Advertisement
Diare adalah salah satu penyakit yang dianggap oleh masyarakat bisa disembuhkan oleh antibiotik. Padahal belum tentu. Memang benar, bahwa antibiotik dapat digunakan untuk mengatasi diare tetapi hanya ketika diare tersebut telah memenuhi kondisi atau syarat tertentu. Tidak semua diare bisa disembuhkan dengan antiobiotik.
Baca Juga
Antibiotik untuk diare hanya diberikan saat diare yang dialami diakibatkan oleh bakteri atau parasit. Penyakit diare yang disebabkan oleh virus atau jamur tidak akan bisa diatasi oleh antibiotik untuk diare.
Antibiotik untuk diare bisa diberikan saat diare disebabkan oleh infeksi dari bakteri V. cholerae, G. lamblia, E.coli, Salmonella, Shigella, dan Yersinia. Umumnya, antibiotik untuk diare jarang digunakan dan hanya digunakan untuk penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri di atas.
Sementara antibiotik untuk diare anak bisa diberikan ketika mengalami Kondisi seperti berikut:
Diare yang tidak disebabkan oleh infeksi bakteri tidak memerlukan antibiotik untuk diare. Umumnya, penyakit diare yang bukan disebabkan oleh bakteri dapat diatasi dengan tindakan yang berfungsi untuk mengembalikan cairan dan mineral tubuh yang hilang.
Dokter akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi air, jus, kuah, oralit dan cairan lainnya yang tidak mengganggu pencernaan. Bila diare sudah parah, dokter akan memberikan cairan melalui infus atau IV.
Cairan yang akan diberikan umumnya mengandung mineral seperti sodium dan potasium. Saat sedang diare, hindari mengonsumsi jus apel karena jus apel berpotensi membuat diare menjadi lebih parah.
Apabila diare disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit peradangan usus besar (inflammatory bowel disease), dokter akan mengobati kondisi medis pemicu diare terlebih dahulu dan tidak memberikan antibiotik untuk diare.
Untuk mengetahui apakah diare yang dialami memerlukan antibiotik untuk diare, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa kondisi fisik dan rekam medis, serta obat-obatan yang telah dikonsumsi.
Setelahnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan apakah penyakit diare yang dialami memerlukan antibiotik untuk diare. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa:
Pemeriksaan tinja meliputi mengecek sampel tinja Anda untuk melihat apakah diare disebabkan oleh bakteri atau parasit tertentu yang membutuhkan penanganan antibiotik untuk diare.
Selain pemeriksaan tinja, dokter juga akan merekomendasikan tes darah untuk mengetahui apa penyebab diare yang dialami dan apakah antibiotik untuk diare diperlukan.
3. Kolonoskopi
Kolonoskopi digunakan untuk memeriksa seluruh bagian usus besar Anda. Pemeriksaan kolonoskopi meliputi dimasukkannya selang tipis yang ringan ke dalam dubur. Tabung tersebut juga dilengkapi dengan alat yang bisa digunakan untuk mengambil sampel jaringan dalam usus besar.
Hampir serupa dengan kolonoskopi, pemeriksaan sigmoidoskopi fleksibel juga berperan untuk memeriksa usus besar. Hanya saja, sigmoidoskopi fleksibel melihat daerah usus besar bagian bawah saja.
Antibiotik untuk diare berfungsi untuk mengatasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. Namun, kadang kala, antibiotik justru dapat menyebabkan diare!
Meski memiliki fungsi membunuh bakteri, sayangnya antibiotik tidak secara spesifik membunuh bakteri jahat pemicu diare. Akibatnya antibiotik membunuh bakteri yang baik ataupun yang jahat dalam pencernaan. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan pada pencernaan sehingga membuat dare.
Beberapa antibiotik yang rentan memicu diare saat dikonsumsi adalah clindamycin, penisilin, dan cephalosporin.
Saat diare disebabkan oleh konsumsi antibiotik, umumnya dokter akan mengurangi dosis antibiotik yang diberikan atau mengganti jenis obat yang diberikan. Oleh karenanya, selalu konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami diare atau saat ingin mengonsumsi antibiotik tertentu.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Zinc untuk anak harus diberikan sesuai dosis yang dibutuhkannya. Mineral ini dapat membantu meningkatkan sistem imun, mengatasi diare, mengasah daya ingat, hingga mengobati luka.
25 Apr 2023
Pilihan antibiotik untuk sipilis adalah penisilin, terutama jenis penisilin G benzathine. Penisilin sebagai antibiotik untuk sipilis efektif dalam membunuh bakteri pemicu infeksi menular seksual ini.
7 Nov 2020
Apakah BAB menurunkan berat badan? Bisa, tapi tidak signifikan. Setelah selesai BAB maka akan terjadi penurunan berat badan, tetapi hanya berlangsung sementara.
18 Des 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved