Sebenarnya Apa yang Menyebabkan Mimpi Buruk saat Hamil?

Mimpi buruk merupakan salah satu kondisi yang dapat terjadi saat hamil. Wanita pada trimester akhir kehamilan lebih sering mengalami mimpi buruk saat hamil dibandingkan pada masa trimester awal. Pada masa ini, adanya gangguan emosional seperti stres dalam mempersiapkan persalinan dan kondisi fisik yang tidak nyaman dapat mengganggu tidur ibu hamil.

[[artikel-terkait]]

Penyebab Mimpi Buruk saat Hamil

Tidur terdiri dari beberapa tahapan. Dalam siklus tidur umum, Anda akan mengantuk, masuk ke dalam tidur ayam (NREM 1), menjelang tidur nyenyak (NREM 2), tidur nyenyak (NREM 3), dan kemudian memasuki fase rapid eye movement (REM). Mimpi terjadi pada tahapan tidur REM.

Saat hamil, terdapat berbagai hal yang dapat mengganggu tidur. Tubuh yang pegal berusaha mencari posisi tidur yang nyaman, kram kaki, dan keinginan untuk buang air kecil merupakan beberapa contohnya. Stres juga dapat menyebabkan gangguan tidur, terutama dalam tahapan REM.

Gangguan tidur dapat membuat seseorang mendadak terbangun. Bangun mendadak menyebabkan seseorang yang berada dalam tahap REM tidak mengalami tahapan tidur ayam sebelum bangun. Hal ini membuat mimpi yang dialami tetap diingat saat bangun, terutama jika berupa mimpi buruk.

Mimpi buruk saat hamil dapat menggambarkan pengalaman dan ketakutan yang dimiliki ibu terhadap kehamilannya. Kondisi psikologis tidak stabil, misalnya mood swing sepanjang hari atau stres dapat memicu terjadinya mimpi buruk.

Seorang wanita yang pernah mengalami keguguran lebih sering mengalami mimpi buruk. Contoh mimpi yang dialami adalah terjadinya komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilannya. Pengalaman mimpi buruk dapat disertai dengan gangguan perilaku, namun hal ini jarang terjadi.

Arti Mimpi Buruk saat Hamil

Mimpi buruk saat hamil yang terjadi di trimester pertama dan kedua mungkin berbeda dengan trimester ketiga. Pada awal kehamilan, mimpi yang sering dialami berupa gambaran fertilitas, seperti taman, buah, dan bunga. Tema air juga menjadi gambaran yang sering muncul. Visualisasi ini menggambarkan cairan ketuban.

Pada trimester kedua, mimpi yang muncul lebih menggambarkan perkembangan janin. Mimpi yang terjadi cenderung berupa binatang-binatang kecil. Sementara, mimpi pada trimester ketiga banyak berupa mimpi buruk. Mimpi bertema perjalanan, jenis kelamin bayi, dan menjatuhkan bayi adalah mimpi yang umum terjadi.

Tema perjalanan menggambarkan ketakutan atas hal yang tidak diketahui, sedangkan menjatuhkan bayi dapat menunjukkan ketakutan yang dimiliki untuk menjalankan peran barunya sebagai ibu.

Mengatasi Mimpi Buruk saat Hamil

Apabila terjadi mimpi buruk yang membuat Anda merasa takut, bagikanlah pengalaman Anda dengan orang-orang terdekat. Anda dapat berdiskusi dengan pasangan, teman, keluarga, maupun orang lain yang juga mengalami hal serupa.

Pasangan Anda juga mungkin pernah mengalami mimpi buruk. Saling bercerita mimpi yang dialami dan ketakutan satu sama lain dapat saling menguatkan diri Anda dan pasangan. Melepaskan rasa takut yang dimiliki akan membuat diri Anda merasa lebih baik. Jika perlu, Anda dapat menceritakan kekhawatiran Anda pada dokter.

Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah membuat jurnal. Taruhlah jurnal pada sisi tempat tidur dan catatlah setiap mimpi yang Anda alami pada saat bangun. Hal ini dapat membantu Anda memproses pengalaman mimpi dari alam bawah sadar ke pikiran sadar Anda dan meredakan kegelisahan yang Anda miliki.

Mimpi buruk saat hamil sama saja seperti pengalaman mimpi yang dialami sebagaimana biasanya. Mimpi buruk tidak mencerminkan adanya gangguan pada kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin dalam kandungan. Ketika Anda mengalami mimpi buruk, tidak perlu merasa takut dan cemas berlebih akibat mimpi yang dialami.

Jika mimpi buruk yang dialami membuat Anda sulit tidur dalam beberapa hari bahkan jangka waktu yang lama maka segeralah konsultasikan ke dokter Anda.