logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Mikrosefalus dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Tumbuh Kembang Anak

open-summary

Mikrosefalus adalah kondisi ketika kepala bayi memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran normal. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak seperti cerebral palsy.


close-summary

2023-03-30 07:08:01

| Giovanni Jessica

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Mikrosefalus menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak yang dapat memengaruhi kualitas hidupnya

Mikrosefalus dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak

Table of Content

  • Apa itu mikrosefalus?
  • Gejala mikrosefalus pada bayi
  • Penyebab mikrosefalus pada bayi
  • Diagnosis mikrosefalus
  • Risiko gangguan tumbuh kembang anak dengan miksrosefalus
  • Apa mikrosefalus bisa disembuhkan?
  • Cara mencegah mikrosefalus

Pada tahun 2016 lalu, seluruh dunia digegerkan dengan menyebarnya virus zika, terutama bagi ibu hamil. Infeksi virus ini dapat menyebabkan penyakit mikrosefalus saat bayi lahir.

Advertisement

Tak hanya karena virus zika, mikrosefali pada bayi juga bisa terjadi karena konsumsi obat, alkohol, dan penyakit infeksi lainnya.

Lantas seperti apa kondisi mikrosefalus pada bayi baru lahir dan apa dampak pada perkembangannya? Mari simak ulasan selengkapnya berikut.

Apa itu mikrosefalus?

Mikrosefalus atau mikrochepalus adalah suatu kondisi ketika ukuran kepala bayi lebih kecil dari rata-rata ukuran normal bayi pada umumnya.

Penyebabnya bisa karena kelainan bawaan pada masa kehamilan (otak tidak berkembang) atau baru terjadi setelah lahir hingga tahun pertama kehidupannya.

Kondisi mikrosefalus pada bayi tergolong jarang terjadi. Kasusnya sekitar 2-12 bayi dari total 10.000 kelahiran. Tingkat keparahan mikrosefali berkisar dari ringan hingga berat

Perlu orangtua ketahui bahwa ukuran kepala berkaitan dengan pertumbuhan otak anak yang nantinya akan dipantau dokter pada masa perkembangan bayi.

Gejala mikrosefalus pada bayi

Tanda atau ciri-ciri utama mikrosefalus pada bayi adalah ukuran kepala yang lebih kecil pada usia dan jenis kelamin yang sama. Selain itu, berikut adalah gejala lainnya, seperti:

  • Tangisan bernada tinggi.
  • Mengalami masalah makan.
  • Masalah pendengaran dan penglihatan.
  • Terjadi kejang.
  • Peningkatan gerakan tangan dan kaki (spastisitas).
  • Hiperaktif.
  • Keterlambatan perkembangan.
  • Kesulitan berbicara, berdiri, dan berjalan.
  • Cacat intelektual.

Masalah yang umum dihadapi dalam tumbuh kembang anak, yaitu gangguan bicara, berkomunikasi, dan gangguan belajar. Selain itu, gangguan emosional dan sosial juga dapat terjadi dalam tumbuh kembang anak.

Anak mulai mengeluarkan suara seperti "ah" dan "oh" pada usia 6 bulan dan dapat berbicara kalimat pendek ketika memasuki usia 2 tahun. Akan tetapi, perkembangan kemampuan berbicara ini mengalami keterlambatan pada anak dengan mikrosefali. Pada kasus yang berat, anak tidak dapat berbicara hingga dewasa.

Mikrosefali umumnya menyebabkan gangguan perkembangan kemampuan motorik, seperti keterlambatan untuk dapat duduk dan berjalan. Dalam keadaan normal, anak sudah dapat duduk pada usia 9 bulan dan dapat berjalan sendiri pada usia 18 bulan.

Seiring bertambahnya usia anak, wajah terus tumbuh sementara tengkoraknya tidak. Hal ini menyebabkan anak memiliki wajah besar, dahi mengecil, dan kulit kepala kendur.

Namun, ada pula bayi yang mengalami mikrosefali terus berkembang secara normal.

Penyebab mikrosefalus pada bayi

Mengutip dari CDC, umumnya penyebab utama microcephaly tidak diketahui. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat dari perkembangan otak yang tidak normal sejak dalam kandungan atau setelah lahir.

Kemungkinan, mikrosefalus juga bisa bersifat genetik. Berikut adalah penyebab lainnya, seperti:

  • Craniosynostosis. Ini adalah kondisi ketika ubun-ubun menutup lebih cepat sebelum otak berkembang sempurna. Biasanya, perlu operasi untuk mengatasainya.
  • Kelainan kromosom. Down syndrome dan kondisi lainnya dapat menyebabkan mikrosefali.
  • Penurunan oksigen ke otak janin (anoksia serebral). Komplikasi kehamilan tertentu dapat menghambat pengiriman oksigen ke otak janin.
  • Infeksi selama kehamilan. Contohnya, janin terkena toksoplasmosis, cytomegalovirus, campak jerman, cacar air, atau virus zika.
  • Paparan obat-obatan, alkohol, atau bahan kimia beracun pada masa kehamilan membuat bayi berisiko mengalami kelainan otak.
  • Malnutrisi parah saat hamil dapat memengaruhi perkembangan bayi.
  • Fenilketonuria yang tidak terkontrol. Accat lahir yang menghambat kemampuan tubuh untuk memecah asam amino fenilalanin.

Hingga saat ini, CDC terus mempelajari apa penyebab dari cacat lahir atau kondisi mikrosefali pada bayi. Jika Anda sedang hamil, pastikan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk meminimalisir terjadinya kondisi ini pada bayi.

Diagnosis mikrosefalus

Terkadang, mikrosefalus pada bayi dapat didiagnosis sebelum lahir dengan USG prenatal. Untuk mengatahuinya, ibu perlu melakukan USG pada akhit trimester kedua atau trimester ketiga.

Setelah bayi lahir, dokter dapat mendiagnosis mikrosefali dengan mengukur lingkar kepala bayi, lalu membandingkannya dengan ukuran kepala normal bayi baru lahir.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat prenatal secara lengkap. Tak hanya itu saja, dokter juga mungkin akan bertanya mengenai perkembangannya.

Hal ini karena mikrosefalus seringkali juga disertai dengan cacat intelektual. Apabila perkembangan anak tertunda, dokter juga perlu melakukan tes lainnya, seperti CT scan, MRI, dan juga tes darah.

Risiko gangguan tumbuh kembang anak dengan miksrosefalus

Bisakah otak bayi berkembang dengan baik dengan kondisi mikrosefali? Jika bayi mengalami kondisi ini, maka perkembangan otaknya akan terganggu.

Kondisi perkembangan otak yang terhambat pada mikrosefali menyebabkan penderitanya rentan mengalami gangguan lumpuh otak (cerebral palsy) dan retardasi mental. Selain itu, anak dengan mikrosefali lebih berisiko untuk mengalami epilepsi, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran.

1. Cerebral palsy atau lumpuh otak

Cerebral palsy atau lumpuh otak merupakan suatu gangguan perkembangan pada otak yang membuat penderitanya mengalami hambatan dalam mengontrol otot-otot tubuhnya.

Bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya, penderita mikrosefali dengan cerebral palsy akan mengalami gangguan perkembangan secara fisik maupun kognitif (kemampuan anak untuk berpikir dan memahami hal baru).

2. Retardasi mental

Kemampuan mental atau intelegensi anak di bawah rata-rata dan kurangnya kemampuan dalam menjalankan aktivitas harian merupakan pertanda adanya retardasi mental pada anak.

Kemampuan yang dicapai anak dalam tumbuh kembang sesuai dengan tingkat keparahan retardasi mental. Hal ini dapat diukur dengan tes intelligence quotient (tes IQ). Anak dengan nilai IQ di bawah 70 dikatakan mengalami retardasi mental.

Apa mikrosefalus bisa disembuhkan?

Kondisi mikrosefali tidak dapat disembuhkan. Tidak ada cara untuk memperbaiki ukuran kepala anak.

Hal yang dapat dilakukan adalah mencegah perburukan dan mendampingi anak dalam tumbuh kembangnya. Berbagai pilihan untuk mengatasi gangguan tumbuh kembang yang terjadi bergantung pada tingkat keparahannya.

Apabila terapi dilakukan lebih awal, maka tumbuh kembang anak dapat berlangsung dengan lebih baik.

Pilihan terapi yang dapat dilakukan adalah terapi wicara, fisioterapi, dan terapi okupasi.

Walaupun anak tidak mengalami gangguan tumbuh kembang saat lahir, anak dengan mikrosefali perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tumbuh kembangnya tidak mengalami keterlambatan.

Cara mencegah mikrosefalus

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi kemungkinan bayi mengalamii mikikrosefalus, yaitu:

  • Jangan minum alkohol atau menggunakan narkoba.
  • Lindungi diri dari paparan bahan kimia berbahaya.
  • Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan.
  • Mendapatkan perawatan yang tepat saat sakit.
  • Menjaga kesehatan tubuh agar tidak terkena penyakit infeksi.

Jika Anda ingin bertanya seputar kehamilan serta kondisi mikrosefalus, konsultasikan langsung dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQDownload aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

tumbuh kembang bayitumbuh kembang anakmikrosefalibayi & menyusuipenyakit anakperkembangan bayi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved