Mie shirataki terbuat dari tanaman konjak dan mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan. Makanan ini sangat bagus untuk diet karena rendah kalori dan tidak mengandung lemak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Jul 2023
Mie shirataki baik untuk diet karena sangat rendah kalori
Table of Content
Shirataki adalah olahan yang terbuat dari serat akar tanaman konjak, yakni glukomanan. Selain sering diolah menjadi nasi shirataki, makanan yang populer di Jepang ini juga kerap dibuat menjadi mie, bahkan dijuluki sebagai "mie ajaib" karena memiliki segudang manfaat. Pencinta mie bisa memilih mie shirataki bisa sebagai menu yang menyehatkan.
Advertisement
Pada dasarnya glukomanan adalah serat larut yang menyerap banyak air. Mie yang terbuat dari tepung glukomanan mengandung sekitar 3% serat dan 97% air. Tidak mengherankan jika mie shirataki tergolong rendah kalori.
Karena hanya terdiri dari serat dan air, maka hampir tidak ada kandungan vitamin atau mineral apa pun pada mie putih ini. Dalam 224 gram mie shirataki terdapat 20 kalori, 6 gram karbohidrat dan 6 gram serat. Di sisi lain mie shirataki tidak mengandung protein, lemak, dan gula.
Ingin makan kenyang tapi rendah kalori? Mie shirataki jawabannya. Kini, sudah ada banyak produk mie shirataki yang beredar di pasaran, jadi kamu tidak sulit untuk mendapatkannya.
Mie yang terbuat dari shirataki sama sekali tidak mengandung lemak, namun tinggi serat. Itulah sebabnya, mie ini kerap dipilih sebagai makanan untuk diet.
Tidak hanya itu saja. Mie yang sekarang sudah mudah didapatkan di swalayan ini ternyata memiliki manfaat kesehatan yang tak diduga-duga, seperti berikut ini.
Glukomanan, bahan utama mie shirataki, adalah serat larut yang dapat menyerap air dan membentuk gel. Tidak heran, ketika sudah dikunyah dan masuk ke dalam perut, mie shirataki sangat mudah dicerna oleh sistem pencernaan.
Ditambah lagi, serat kental ini dapat berfungsi sebagai prebiotik dan menstimulasi pertumbuhan bakteri baik dalam usus besar.
Di usus besar, bakteri baik akan membantu proses fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek, yang melawan peradangan, serta meningkatkan sistem imun tubuh.
Sedang berusaha menurunkan berat badan? Mie shirataki yang rendah kalori bisa menjadi solusinya. Serat kental yang dikandungnya mampu menunda pengosongan lambung, sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama.
Apalagi, proses fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek, dapat merangsang pelepasan hormon yang bisa meningkatkan rasa kenyang.
Sebanyak 7 penelitian membuktikan, mengonsumsi glukomanan selama 4-8 minggu dapat membantu menurunkan 1,4-2,5 kilogram berat badan.
Dalam studi lain, glukomanan dapat menurunkan 2,5 kilogram berat badan pada orang dengan obesitas, tanpa mengurangi porsi makannya.
Walau begitu, para responden dalam penelitian ini tidak mengonsumsi glukomanan dalam bentuk mie shirataki, melainkan suplemen.
Namun untuk hasil yang terbaik harus menggabungkan mengonsumsi mie shirataki dengan diet sehat dan olahraga.
Glukomanan terbukti bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Kemampuan ini berasal dari serat kental yang bisa menunda pengosongan lambung.
Dalam sebuah riset, penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi glukomanan selama tiga minggu, terbukti berhasil menurunkan kadar fruktosamin (penanda kadar gula darah).
Dari penelitian lainnya, penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi glukomanan sebelum melahap glukosa, terbukti mampu mengurangi kadar gula darahnya hanya dalam waktu 2 jam.
Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa glukomanan yang dikandung mie shirataki dapat menurunkan kadar kolesterol.
Para peneliti menjelaskan, glukomanan mampu meningkatkan pembuangan kolesterol lewat feses atau tinja sehingga lebih sedikit yang akan diserap kembali ke aliran darah.
Sebuah laporan dari 14 studi memperlihatkan, glukomanan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan rata-rata 16 miligram/desiliter (dL) dan trigliserida dengan rata-rata 11 miligram/desiliter.
Manfaat mie shirataki selanjutnya adalah berpotensi meredakan sembelit. Sebab, glukomanan juga terbukti bisa mengatasi sembelit yang dirasakan anak-anak maupun orang dewasa.
Dalam sebuah penelitian, sembelit kronis berhasil ditangani pada 45% partisipan anak-anak. Sedangkan untuk orang dewasa, suplemen glukomanan terbukti melancarkan pergerakkan usus, sehingga sembelit dapat diredam.
Sebagai pencinta mie, mungkin Anda kesulitan untuk melepas mie berbahan tepung. Namun, demi kesehatan dan berat badan ideal, cobalah makan mie shirataki sesekali. Siapa tahu, Anda ketagihan dan mulai terbiasa dengan mie shirataki.
Bagi sebagian orang, glukomanan yang dikandung mie shirataki bisa menyebabkan masalah ringan sistem pencernaan, seperti feses yang terlalu lembek, diare, perut bergas, dan kembung.
Oleh karena itu, jangan langsung mengubah pola makan secara tiba-tiba. Mie shirataki lebih baik dikonsumsi secara bertahap, jika ingin rutin menyantapnya. Dengan demikian, tubuh pun mampu beradaptasi.
Selain itu, glukomanan bisa mengganggu beberapa pengobatan, seperti obat diabetes. Untuk mencegahnya, minumlah obat diabetes, 1-4 jam setelah mengonsumsi mie shirataki.
Baca Juga: Apakah Shirataki Baik untuk Diabetesi? Ini Faktanya
Ada banyak resep mie shirataki yang bisa kamu coba untuk mengolah makanan diet ini jadi asupan yang lezat namun tetap bergizi. Jika kamu masih punya lebih banyak pertanyaan seputar pengaruh mie shirataki untuk kesehatan, konsultasikan langsung dengan dokter gizi atau ahli gizi terdekat.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Keunggulan bereksperimen sendiri dengan resep mayonaise adalah bisa memasukkan bahan apapun sesuai selera. Bahkan, bisa jadi justru lebih sehat dibandingkan dengan yang dijual di pasaran.
3 Mar 2021
Manfaat gula merah dikenal sebagai sumber energi yang baik dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, konsumsi gula jawa ini bisa menimbulkan efek samping, salah satunya memicu diabetes tipe 2.
13 Agt 2020
Ketela pohon memiliki serat lebih tinggi dari gandum. Umbi-umbian ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tapi di sisi lain, ketela pohon bisa berbahaya jika tidak tahu cara mengonsumsinya dengan benar.
21 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved