Methylparaben adalah bahan pengawet yang ditemukan pada kosmetik. Efek samping yang ditimbulkan methylparaben pada kosmetik cukup serius, yaitu memicu dermatitis kontak hingga kematian sel pada kulit.
16 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Methylparaben adalah bahan pengawet yang ditemukan pada kosmetik
Table of Content
Methylparaben adalah bahan kimia turunan dari kandungan paraben yang kerap ditemukan pada kosmetik (make-up). Bahan kimia ini juga sering digunakan sebagai salah satu komposisi yang ada pada produk perawatan kulit, seperti body lotion.
Advertisement
Lantas, apa fungsi methylparaben pada kosmetik? Kenapa methylparaben pada kosmetik perlu dihindari?
Methylparaben adalah bahan pengawet yang sering ditambahkan pada sejumlah produk kosmetik.
Food and Drug Administration (FDA) menyatakan, methylparaben adalah bahan pengawet yang berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya.
Bahan kimia ini juga kerap ditemukan pada obat dan makanan untuk melindungi produsen maupun konsumen.
Biasanya, produsen tidak hanya menggunakan methylparaben pada kosmetik untuk mengawetkan produk.
Methylparaben (atau nama lainnya adalah ethylparaben, propylparaben, dan butylparaben) juga bertujuan untuk melindungi produk kosmetik dari kontaminasi mikroorganisme lingkungan luar.
Sampai saat ini, methylparaben tergolong aman. Namun, methylparaben pada kosmetik dipercaya tetap dapat memberikan efek samping pada kesehatan jika digunakan berlebihan dalam jangka panjang.
Hingga saat ini, FDA masih meneliti tentang keamanan methylparaben. FDA mengklaim jika mereka belum memiliki bukti-bukti lengkap mengenai dampak methylparaben bagi kesehatan.
Namun, methylparaben untuk ibu hamil yang dikonsumsi tanpa melebihi batas anjuran disebut relatif aman.
Penelitian yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memaparkan, methylparaben dan propylparaben dapat ditemukan secara alami pada air seni (urin) manusia.
Meski demikian, CDC melihat hal ini tidak memiliki kaitan langsung dengan efek buruk pada kesehatan.
Methylparaben adalah zat pengawet yang mampu melindungi pengguna produk kosmetik dari infeksi bakteri dan jamur.
Namun, kandungan methylparaben dalam kosmetik tetap dipercaya berisiko membahayakan kulit.
Adapun beberapa risiko bahaya methylparaben pada kosmetik untuk kesehatan yang ditemukan sejauh ini:
Salah satu risiko bahaya methylparaben pada kosmetik adalah memicu kondisi dermatitis kontak.
Riset yang dipaparkan pada jurnal National Center of Biotechnology Information menemukan, methylparaben adalah bahan yang mampu memicu peradangan pada kulit, seperti dermatitis kontak atau eksim.
Peradangan terjadi ketika methylparaben yang ada pada produk kosmetik dioles pada kulit yang terluka.
Meski belum ditemukan hubungan antara efek methylparaben pada kulit yang terluka dengan gejala dermatitis kontak, Anda diharapkan tetap perlu berhati-hati menggunakannya. Terutama jika memiliki riwayat alergi.
Riset yang terbit pada jurnal Toxicology menunjukkan, kulit yang menggunakan kosmetik mengandung methylparaben akan mendapatkan efek radikal bebas (stres oksidatif) dan meningkatkan produksi nitric oxide apabila terpapar sinar ultraviolet (UV) B.
Dalam hal ini, pada kondisi kulit abnormal, nitric oxide merupakan kandungan yang justru memicu adanya peradangan.
Selain itu, saat methylparaben yang ada pada kulit terkena paparan sinar UVB, lapisan pelindung kulit yang tersusun atas lapisan lemak pun ikut rusak.
Namun, efeknya bukan hanya itu. Methylparaben dicurigai mampu memicu kematian sel kulit.
Hal ini karena efek radikal bebas, produksi nitric oxide, dan rusaknya lapisan pelindung kulit mampu memicu penuaan dini pada kulit sehingga sel pun mati.
Baca Juga: Di Balik Kontoversi Bahaya Paraben untuk Kesehatan
Methylparaben adalah bahan pengawet yang harus dicantumkan pada label keterangan komposisi kosmetik.
Tak jarang pula kerap ditemukan nama lain dari kandungan methylparaben, seperti 4-hydroxy methyl ester benzoic acid dan methyl 4-hydroxybenzoate.
Tidak hanya methylparaben, keseluruhan zat kimia turunan paraben, termasuk propylparaben, ethylparaben, maupun butylparaben juga harus tertera pada komposisi yang dicetak pada kemasan produk kecantikan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun mengatur methylparaben dalam produk kosmetik.
Dalam hal ini, berdasarkan keputusan kepala BPOM Nomor HK.00.05.1745 yang dikutip dari Journal of Pharmacy, methylparaben adalah pengawet tunggal yang harus digunakan maksimal 0,4%.
Tidak hanya methylparaben, ambang batas propylparaben sebagai pengawet tunggal pun juga sama.
Sebagai pengawet campuran, methylparaben dan propylparaben yang digunakan maksimal sebesar 0,8%.
Sayangnya, masih banyak produk kosmetik yang ditemukan belum mencantumkan kadar methylparaben, propylparaben, maupun kandungan paraben yang lainnya dalam kemasan produk kecantikan.
Methylparaben adalah kandungan bahan kimia yang berfungsi sebagai pengawet pada produk kosmetik dan skincare.
Dengan adanya kandungan tersebut, produk yang Anda gunakan dapat tetap steril dan terhindar dari kontaminasi bakteri dan jamur yang membahayakan.
Sejauh ini, belum ada temuan yang diresmikan pihak berwenang mengenai bahaya methylparaben pada kosmetik bagi kesehatan.
Meski demikian, ada beberapa hasil riset yang menunjukkan bahwa methylparaben mungkin dapat berdampak buruk bagi kulit.
Maka, demi menjamin keamanan, hampir sebagian besar label produk kosmetik mencatut peringatan agar tidak mengoleskan produk ketika kulit sedang terluka.
Baca Juga
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut seputar apa itu methylparaben, atau mengalami gejala tertentu setelah mengoleskan kosmetik dengan methylparaben pada kulit, segera kontak dokter melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Obat biang keringat alami sangatlah beragam, mulai dari lidah buaya hingga soda kue. Walau begitu, obat biang keringat alami bukanlah pengobatan utama. Obat resep dari dokter tetap diperlukan.
Manfaat bawang merah untuk rambut tidak lepas dari berbagai macam kandungan nutrisinya. Khasiat bawang merah untuk rambut diyakini dapat membuat folikel rambut sehat sehingga meningkatkan ketebalan dan kekuatan rambut.
Sebelum mulai merawat kulit, Anda perlu memerhatikan berbagai faktor, seperti mengetahui tipe kulit, cara membersihkan wajah berdasarkan tipe kulit, hingga cara penggunaan pelembap dan tabir surya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved