Metabolisme bilirubin penting sekali berjalan dengan baik demi kesehatan yang optimal. Terlalu sedikit atau terlalu banyak senyawa kimia ini, bisa membuat tubuh banyak masalah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
2 Des 2020
Metabolisme bilirubin penting untuk kesehatan
Table of Content
Bilirubin merupakan zat yang berasal dari pemecahan eritrosit atau sel darah merah. Bilirubin memiliki peran sebagai pemberi warna kuning pada urine dan kotoran.
Advertisement
Ketika bilirubin terlalu banyak, senyawa ini bisa bersifat racun bagi tubuh. Meski tubuh memiliki sistem untuk mendetoksifikasinya, proses ini belum diketahui secara menyeluruh. Padahal, memahaminya tergolong krusial guna mengetahui efek dari berlebihnya bilirubin.
Pembelahan sel darah merah akan menghasilkan bilirubin. Zat ini kemudian melakukan perjalanan melalui hati dan disimpan dalam saluran empedu.
Tentu saja, tubuh tidak menyimpan bilirubin selamanya. Senyawa ini akan dikeluarkan berbarengan dengan tinja. Sebagai tambahan, warna tinja yang cokelat berasal dari bilirubin yang memiliki pigmen cokelat dan kuning.
Secara umum, perjalanan bilirubin mulai dari terbentuk hingga keluar tubuh bisa dibagi dalam fase-fase di bawah ini:
Sel darah merah memiliki masa hidup sekitar 120 hari, dan terus mengalami regenerasi. Kandungan hemoglobin di dalamnya, bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen inilah yang kemudian dipecah menjadi bilirubin dan zat lainnya.
Bilirubin kemudian dibawa oleh protein sederhana bernama albumin. Saat sampai di hati, bilirubin akan terkonjugasi. Ini berarti, zat ini larut dalam air sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh.
Jika tidak terkonjugasi, bilirubin akan bersifat racun bagi tubuh. Misalnya ketika ada halangan tertentu saat zat ini hendak dikeluarkan.
Gangguan tersebut dapat memicu tingginya kadar bilirubin dalam tubuh. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami anemia hemolitik.
Anemia hemolitik muncul saat sel darah merah lebih cepat hancur daripada terbentuk. Fase ini biasanya dinamakan fase sebelum hati.
Fase ini tergantung kinerja hati. Bila organ ini berfungsi normal, bilirubin akan dikeluarkan oleh tubuh dengan mudah.
Namun jika fungsi hati mengalami gangguan, bilirubin bisa saja tidak dapat larut dalam air. Akibatnya, zat ini akan menumpuk di dalam hati.
Setelah meninggalkan hati, kadar bilirubin mungkin tinggi karena tidak bisa dikeluarkan. Kondisi ini terjadi akibat kantung empedu yang mengalami sumbatan.
Sumbatan ini muncul ketika seseorang mengalami gangguan medis yang meliputi batu empedu, peradangan atau kanker, dan peradangan pankreas.
Untuk mengetahui jumlah bilirubin dalam tubuh, Anda bisa melakukan pemeriksaan medis. Tes kadar bilirubin ini umumnya menghasilkan ukuran total dari zat ini dalam tubuh.
Untuk orang dewasa di atas 18 tahun, kadar yang normal mencapai 1,2 miligram per desiliter (mg/dL) darah. Sementara pada anak-anak berusia di bawah 18 tahun, angka normalnya adalah 1 mg/dL.
Sedangkan kadar bilirubin terkonjugasi yang normal harus kurang dari 0,3 mg/dL darah. Berdasarkan jenis kelamin, pria cenderung memiliki kadar bilirubin sedikit lebih tinggi dari perempuan.
Terganggunya metabolisme bilirubin dalam tubuh bisa menyebabkan kandungan yang lerlalu tinggi atau rendah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh:
Kadar bilirubin yang tinggi juga umum dialami oleh bayi baru lahir. Kondisi ini biasa disebut penyakit kuning (jaundice) Hampir setengah dari bayi mengalaminya pada minggu pertama kelahirannya.
Bilirubin berlebihan pada bayi bisa menjadi racun bagi sistem saraf bayi. Tak kalah seram, bilirubin terlalu banyak juga bisa menyebabkan kerusakan otak pada Si Kecil. Tapi untungnya, kebanyakan penyakit kuning pada bayi tidak berakibat fatal bila ditangani secepatnya.
Pada beberapa orang, kadar bilirubin di bawah normal bisa saja terjadi. Beberapa penyebab kondisi ini antara lain:
Meski begitu, dampak dari rendahnya kadar bilirubin bagi kesehatan belum diketahui dengan jelas. Hanya saja, beberapa penelitian menyebutkan bahwa zat ini berfungsi seperti antioksidan. Antioksidan berguna untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Karena fungsinya mirip antioksidan, kekurangan bilirubin dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko pada seseorang untuk menderita beberapa kondisi berikut:
Menjaga metabolism bilirubin agar bekerja dengan normal tentu memerlukan usaha yang optimal. Namun yakinlah bahwa tiap usaha yang Anda lakukan akan sepadan dengan hasil yang didapatkan.
Ingin tahu lebih banyak tentang metabolisme bilirubin dan zat lain alam tubuh? Ada bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dedi Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Ada sejumlah penyakit yang rentan dialami ibu hamil saat menjalani kehamilan. Beberapa penyakit pada ibu hamil yang bisa terjadi, di antaranya anemia, diabetes gestasional, darah tinggi saat hamil, hiperemesis gravidarum (HG), dan juga berbagai jenis infeksi.
23 Feb 2021
Penyebab perut kembung pada lansia ternyata bisa menjadi penyebab adanya gangguan hati. Penyebabnya adalah penumpukan cairan di perut, pembesaran organ hati bahkan kanker hati.
1 Jul 2019
Penyebab mata menjadi kuning ada beragam, mulai dari jaundice akibat gangguan pada organ hati dan kantong empedu hingga kanker dan anemia hemolitik.
8 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved