Bahaya jahe untuk ibu hamil muda mungkin terjadi apabila bumil mengonsumsi jahe secara berlebihan. Apa saja efek samping jahe untuk ibu hamil muda yang mengintai?
5
(5)
10 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bahaya jahe untuk ibu hamil muda mungkin terjadi apabila bumil mengonsumsi jahe secara berlebihan
Table of Content
Jahe merupakan salah satu rempah alami yang sudah turun-temurun dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan. Tak jarang ibu hamil juga menambahkan jahe dalam asupan menu hariannya untuk mengatasi kondisi medis tertentu. Meski demikian, perlu diingat bahwa ada bahaya jahe untuk ibu hamil muda yang perlu diwaspadai.
Advertisement
Sebelum mengetahui bahaya jahe untuk ibu hamil muda, alangkah baiknya Anda mengetahui manfaat jahe untuk ibu hamil berikut ini.
Pada ibu hamil, ada beberapa manfaat jahe untuk ibu hamil muda, yaitu:
Salah satu manfaat jahe untuk ibu hamil muda yang terbukti efektif adalah mengatasi mual dan muntah terutama di usia trimester pertama kehamilan.
Lebih dari 80% ibu hamil pada usia kehamilan trimester pertama mengalami mual dan muntah atau dikenal dengan kondisi morning sickness.
Manfaat jahe untuk ibu hamil muda ini berasal dari kandungan senyawa pada akar jahe bernama gingerol dan shogaol yang dapat membantu mengatasi kondisi tidak nyaman saat hamil.
Menurut beberapa hasil penelitian, kedua senyawa tersebut terbukti ilmiah dapat mempercepat pengosongan lambung sehingga membantu meredakan keluhan mual dan muntah pada ibu hamil.
Gingerol biasanya banyak ditemukan dalam dosis yang besar pada jahe mentah, sementara shogaol paling banyak berasal dari jahe kering.
Jika Anda menambahkan jahe segar atau jahe kering dalam makanan atau minuman, maka kondisi morning sickness saat hamil muda dapat teratasi dengan baik.
Manfaat jahe untuk ibu hamil muda dipercaya dapat meringankan kram perut. Kram perut merupakan salah satu kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil pada usia trimester pertama kehamilan.
Kendati demikian, perlu diketahui bahwa belum banyak hasil penelitian yang menguji keefektifan manfaat jahe untuk ibu hamil muda dalam meringankan kram perut.
Manfaat jahe untuk ibu hamil muda yang diklaim lainnya, mulai dari mengatasi pilek dan batuk, mengatasi perut kembung, meringankan peradangan, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengendalikan kadar kolesterol saat hamil.
Akan tetapi, manfaat jahe untuk ibu hamil tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengetahui efektivitasnya.
Baca juga: 11 Sumber Nutrisi Terbaik untuk Ibu Hamil dan Standar Kebutuhan Gizi yang Harus Dipenuhi
Manfaat jahe untuk ibu hamil mungkin dapat efektif apabila Anda mengonsumsi jahe dalam batas konsumsi yang wajar.
Sebagian besar ahli mengatakan bahwa dosis aman ibu hamil minum jahe dalam mengatasi mual dan muntah adalah sekitar 1.000–1.500 mg per hari. Dosis lebih dari itu justru dinilai tidak efektif dan berisiko menimbulkan efek samping.
Namun, perlu diketahui bahwa konsumsi air jahe untuk ibu hamil dalam dosis sedikit juga dapat menimbulkan efek samping.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter apabila Anda ingin mengonsumsi jahe saat hamil. Terutama untuk mengatasi mual dan muntah yang menjadi tanda dan gejala kehamilan pada usia trimester pertama.
Manfaat jahe untuk ibu hamil nyatanya tidak sebanding dengan bahaya jahe untuk ibu hamil muda dan janin yang mungkin tak terhindarkan. Biasanya, hal ini terjadi akibat penggunaan wedang jahe untuk ibu hamil yang dilakukannya secara berlebihan.
Berikut adalah bahaya jahe untuk ibu hamil muda dan janin yang perlu diwaspadai apabila dikonsumsi berlebihan:
Salah satu bahaya jahe untuk ibu hamil muda adalah peningkatan risiko gangguan pencernaan.
Walaupun manfaat jahe untuk ibu hamil muda dapat mengatasi mual dan muntah, mengonsumsi jahe dalam dosis besar dapat menimbulkan efek samping yang tidak nyaman pada pencernaan.
Kondisi tersebut termasuk perut mulas, perut kembung, asam lambung, heartburn atau rasa terbakar di tenggorokan, dan sendawa. Jadi, jika Anda mengalaminya, sebaiknya kurangin dosis konsumsinya.
Beberapa ahli juga mengatakan bahwa bahaya jahe untuk ibu hamil adalah adanya peningkatan risiko perdarahan. Terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan rutin tertentu dari dokter.
Maka dari itu, konsumsi jahe tidak disarankan untuk ibu hamil yang sudah mendekati waktu persalinan atau rutin mengonsumsi obat koantigulan atau obat tekanan darah.
Bahaya jahe untuk ibu hamil lainnya disebut-sebut dapat memengaruhi kadar gula darah saat hamil.
Untuk langkah pencegahan, sebaiknya ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional menghindari konsumsi jahe karena dapat memengaruhi kadar gula darah.
Kejadian berat bayi lahir rendah, cacat lahir, bayi lahir prematur, atau risiko komplikasi kehamilan lainnya pernah dilaporkan sebagai bahaya jahe untuk ibu hamil.
Akan tetapi, risiko bahaya jahe untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan ini masih dianggap rendah dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Sebab, sejumlah penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa konsumsi jahe tidak ada hubungannya dengan risiko komplikasi kehamilan.
Para ahli juga mengkhawatirkan bahaya jahe untuk ibu hamil di awal kehamilan dan janin dalam kandungan yang mengintai adalah risiko keguguran.
Risiko tersebut mungkin terjadi pada ibu hamil yang mengonsumsi jahe dalam bentuk makanan atau minuman di luar batas yang direkomendasikan.
Oleh sebab itu, ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran, perdarahan vagina, atau masalah penggumpalan darah sebaiknya hindari konsumsi jahe sementara waktu guna mencegah bahaya jahe untuk ibu hamil satu ini.
Baca juga: Makanan yang Dilarang saat Hamil Lengkap dengan Mitos dan Fakta di Baliknya
Manfaat jahe untuk ibu hamil muda memang dapat mengatasi mual dan muntah pada usia trimester kehamilan pertama.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa ada bahaya jahe untuk ibu hamil muda yang mengintai. Terlebih apabila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi.
Jadi, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi jahe saat hamil. Dokter akan merekomendasikan jumlah wajar konsumsi jahe dan olahannya sesuai kondisi Anda saat hamil.
Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari bahaya jahe untuk ibu hamil muda dan janin yang mengintai.
Jika ingin berkonsultasi langsung ke dokter seputar manfaat jahe untuk ibu hamil dan bahayanya, termasuk mengonsumsi suplemen jahe, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Merencanakan waktu kehamilan bisa disesuaikan dengan kesiapan mental, finansial, dan faktor-faktor lainnya. Beberapa hal yang dapat membantu merencanakan waktu kehamilan, antara lain: mempelajari siklus ovulasi, frekuensi hubungan intim, dan menghindari stres
Ciri-ciri air ketuban berkurang bisa terdeteksi lewat pemeriksaan USG berkala dengan dokter spesialis kandungan. Pemeriksaan ini penting, terutama jika usia kehamilan sudah melewati 42 minggu.
Tanda-tanda tidak jadi hamil perlu Anda waspadai. Kehamilan kosong ini umumnya diawali dengan nyeri pada payudara, tidak menstruasi, bahkan terjadi kenaikan berat badan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Karlina Lestari
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved