Jamur Candida auris adalah salah satu organisme yang memiliki kekebalan terhadap obat antijamur yang umum digunakan. Jamur ini sudah bermunculan di lebih dari 30 negara dan menimbulkan keresahan secara global.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
20 Apr 2023
Jamur Candida auris menyebar dengan cepat karena dapat bertahan pada permukaan kulit dan barang-barang
Table of Content
Selama ini masyarakat selalu berlindung di balik canggihnya perkembangan industri obat dalam menangani dan membasmi berbagai jenis infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur yang siap menyerang tubuh. Namun, apa yang terjadi jika salah satu organisme tersebut berhasil menyerang tubuh dan kebal terhadap obat-obatan yang biasanya manjur untuk menanggulanginya? Salah satu organisme yang kebal terhadap obat-obatan adalah jamur yang bernama Candida auris atau C.auris.
Advertisement
Jamur yang awalnya ditemukan menginfeksi manusia pada tahun 2009 di Jepang ini kembali naik pamor setelah ditemukan di lebih dari 30 negara dan menimbulkan keresahan global. Candida auris sebenarnya tidak mampu untuk hidup dalam tubuh manusia karena suhu tubuh manusia tidak ideal bagi pertumbuhan Candida auris. Namun, jamur ini diperkirakan mampu beradaptasi dengan suhu yang lebih panas akibat dari perubahan iklim yang makin panas.
Jamur Candida auris adalah jamur yang kebal terhadap obat antijamur yang biasanya dapat digunakan dan tersedia di pasaran. Umumnya Candida auris hanya kebal terhadap satu atau dua jenis obat antijamur saja. Namun, sekarang telah ditemukan beberapa jenis Candida auris yang bisa bertahan terhadap ketiga jenis obat antijamur yang beredar di pasaran.
Candida auris dapat menular dengan cepat karena bisa bertahan di kulit dan permukaan barang-barang, khususnya di rumah sakit atau pusat kesehatan lainnya. Tidak hanya penularannya yang cepat dan ketahanannya terhadap obat antijamur, Candida auris sulit untuk dideteksi menggunakan metode laboratorium umumnya dan infeksinya rentan untuk salah didiagnosis.
Candida auris dapat memunculkan berbagai penyakit serius pada penderitanya dan pada kasus tertentu bisa menyebar di tubuh penderita melalui pembuluh darah. Infeksi yang bisa terjadi adalah infeksi pada luka, infeksi telinga, dan infeksi pembuluh darah.
Infeksi-infeksi yang dipicu oleh Candida auris bisa menyebabkan kematian. Tingkat kematian akibat infeksi Candida auris berkisar antara 30 sampai 60 persen, tetapi perlu diketahui bahwa sebelum terinfeksi Candida auris, penderita biasanya sudah terjangkit penyakit serius lainnya.
Infeksi jamur Candida auris umumnya menjangkiti orang-orang yang sudah dari awal dirawat di rumah sakit dan memerlukan bantuan untuk menyokong kehidupannya, seperti saluran untuk makan, kateter, saluran untuk bernapas, dan sebagainya.
Namun, bagi penderita diabetes, orang yang sedang dalam terapi antimikroba atau antibiotik, dan orang yang baru saja menjalani bedah juga rentan terserang jamur Candida auris. Sampai saat ini, masih dilakukan riset untuk mengetahui apa saja yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi jamur Candida auris.
Gejala dari infeksi Candida auris terkadang tidak terlihat karena biasanya penderitanya sudah dirawat di rumah sakit karena mengalami penyakit kronis lainnya. Namun, gejala umum yang biasa muncul adalah:
Tes laboratorium dengan alat-alat yang memadai diperlukan untuk mendeteksi infeksi jamur Candida auris. Deteksi infeksi jamur Candida auris dapat dilihat dari darah atau cairan tubuh penderita.
Namun, tes laboratorium harus menggunakan alat-alat khusus karena Candida auris bisa salah dideteksi dan dapat tertukar dengan jenis jamur lainnya, yaitu jamur Candida haemulonii.
Kebanyakan infeksi jamur Candida auris dapat diatasi dengan jenis antijamur echinocandin. Namun beberapa jamur Candida auris ditemukan kebal terhadap ketiga jenis obat antijamur.
Dalam keadaan demikian, pengobatan infeksi Candida auris mungkin bisa dilangsungkan dengan pemberian obat antijamur dalam dosis tinggi. Penanganan infeksi jamur Candida auris perlu dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman dalam menangani kasus infeksi jamur Candida auris.
Pencegahan infeksi jamur Candida auris sementara ini dicegah dalam ranah pusat kesehatan dengan cara membersihkan barang-barang di rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya dengan menggunakan desinfektan yang berstandar rumah sakit.
Candida auris mungkin telah berhasil mengembangkan kekebalan terhadap satu atau bahkan ketiga jenis antijamur yang umumnya digunakan, tetapi saat ini peneliti sedang mencoba untuk mencari alternatif pengobatan infeksi jamur Candida auris.
Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa obat antijamur yang sedang dikembangkan menunjukkan hasil yang baik pada tikus. Namun, riset lebih lanjut mengenai obat ini masih diperlukan sebelum dilakukan uji coba pada manusia.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Pemulihan pasca operasi caesar harus dilakukan berdasarkan kondisi yang Anda alami. Selain itu, ibu hamil juga perlu mematuhi pantangan setelah operasi caesar agar proses penyembuhan luka lebih cepat.
16 Okt 2020
Plester poliuretan dapat membantu memperbaiki bekas luka operasi caesar. Bahan poliuretan bersifat semi oklusif sehingga membantu mengaktifkan kembali proses regenerasi kulit.
27 Jan 2022
Makanan penyebab keputihan perlu Anda waspadai. Gula, keju, hingga karbohidrat tinggi dapat memicu terjadinya infeksi bakteri atau jamur pada vagina.
3 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved