Somniphobia adalah kondisi yang membuat penderitanya mengalami rasa takut maupun kecemasan ekstrem untuk tidur.
0
7 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab seseorang fobia tidur
Table of Content
Tidur adalah salah satu aktivitas yang paling disukai oleh orang-orang. Dengan tidur, energi yang habis terbuang setelah seharian beraktivitas dapat kembali terisi. Namun, ternyata ada orang yang merasakan ketakutan ekstrem untuk tidur. Kondisi takut tidur ini dikenal dengan nama somniphobia.
Advertisement
Somniphobia adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya merasakan ketakutan atau kecemasan ekstrem untuk pergi tidur. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah hypnophobia maupun clinophobia.
Ada berbagai macam faktor yang menjadi pemicu phobia tidur. Apabila tidak ditangani dengan baik, fobia tidur bisa memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan dan kehidupan penderita somniphobia secara keseluruhan.
Anda akan didiagnosis menderita somniphobia apabila ketakutan untuk tidur menyebabkan kondisi-kondisi seperti:
Sama seperti fobia lain, somniphobia juga memicu kemunculan sejumlah gejala. Gejala yang muncul tidak hanya memengaruhi kondisi psikologis penderita fobia tidur, melainkan juga fisik mereka. Beberapa orang tidak bisa tidur karena takut terjadi sesuatu kepadanya.
Berikut sejumlah gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita somniphobia:
Gejala yang dirasakan oleh masing-masing penderita fobia tidur dapat berbeda satu sama lain. Jika Anda mengalami gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi apa yang mendasarinya.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab somniphobia. Namun, sejumlah ahli menyebut bahwa gangguan tidur seperti sleep paralysis dan nightmare disorder turut berperan dalam berkembangnya kondisi ini.
Sleep paralysis adalah gangguan tidur yang menyebabkan kelumpuhan pada otot sehingga membuat Anda menjadi kesulitan untuk bergerak. Di Indonesia, kondisi ini kerap kali dikaitkan dengan hal mistis dan dikenal dengan istilah ‘ketindihan’.
Sementara itu, nightmare disorder merupakan kondisi yang membuat Anda sering mengalami mimpi buruk saat tidur. Frekuensi mimpi buruk yang terlalu sering berpotensi mengakibatkan stres pada orang yang mengalaminya.
Pengalaman di masa lalu yang memicu trauma juga dapat menjadi penyebab Anda menderita fobia tidur. Trauma sering menimbulkan mimpi buruk, yang kemudian membuat penderitanya takut untuk tidur.
Baca juga: Pilihan Lagu Pengantar Tidur
Beberapa tindakan perawatan dapat membantu mengatasi fobia tidur. Sejumlah pengobatan yang disarankan untuk penderita somniphobia, antara lain:
Pada terapi pemaparan, Anda akan dihadapkan langsung dengan apa yang menjadi pemicu ketakutan. Dalam kasus somniphobia, terapis mungkin akan mengajak Anda untuk mendiskusikan rasa takut menggunakan teknik relaksasi dan membayangkan bagaimana rasanya tidur dengan nyenyak.
Anda juga akan dipaparkan gambar-gambar orang yang tidur dengan nyaman. Apabila diperlukan, terapis kemungkinan meminta Anda untuk tidur di laboratorium, didampingi dengan petugas medis profesional.
Terapi perilaku kognitif (CBT) membantu mengatasi fobia tidur dengan mengidentifikasi dan mengatasi ketakutan Anda dengan menantang pikiran tersebut dan mengubahnya menjadi lebih realistis. Terapis mungkin akan membantu menyusun pola tidur yang lebih baik untuk mengatasi somniphobia.
Agar hasil terapi lebih maksimal, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan. Sejumlah obat yang bisa membantu mengatasi kondisi tersebut, antara lain beta blocker dan benzodiazepine.
Baca juga: Rekomendasi Linen Spray agar Kamu Cepat Tidur Nyenyak
Somniphobia adalah kondisi yang membuat Anda mengalami ketakutan atau kecemasan ekstrem untuk tidur. Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya, namun gangguan tidur diduga turut berperan dalam berkembangnya kondisi ini.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait somniphobia dan cara mengatasinya, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Pilihan obat herbal insomnia yaitu chamomile, akar valerian, ashwagandha, hingga minyak lavender. Suplemen seperti melatonin dan magnesium juga membantu atasi gejala insomnia.
Sering mimpi buruk tidak cuma membuat tidur tidak nyenyak, tapi juga sampai mengganggu pikiran saat berkegiatan. Kenapa ya, kita sering mimpi buruk?
Jika ada yang penasaran berapa lama manusia bisa bertahan tidak tidur lebih dari 24 jam, rekornya adalah 264 jam. Ini setara dengan 11 hari berturut-turut. Namun tidak tidur berisiko menimbulkan penyakit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved