logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Merasa Takut dalam Kesendirian? Bisa Jadi Itu Autophobia

open-summary

Autophobia adalah rasa takut terhadap kesendirian atau cemas untuk merasa kesepian. Fobia ini membuat seseorang senantiasa membutuhkan orang lain untuk merasa aman.


close-summary

2023-03-30 11:02:23

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Autophobia adalah rasa takut terhadap kesendirian dan merasa ngeri jika ia tengah sendirian

Table of Content

  • Mengenal autophobia atau fobia takut sendiri
  • Ragam gejala autophobia
  • Apa sebenarnya penyebab autophobia?
  • Penanganan untuk autophobia
  • Catatan dari SehatQ

Fobia merupakan ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap suatu objek atau kondisi tertentu. Anda mungkin pernah mendengar ada orang yang memiliki fobia terhadap laba-laba, tempat tinggi, hingga ruangan sempit. Bagaimana dengan fobia terhadap kesendirian? Ya, beberapa mengalami fobia terhadap kesendirian yang disebut dengan autophobia atau monophobia. Apa gejala autophobia? 

Advertisement

Mengenal autophobia atau fobia takut sendiri

Autophobia adalah rasa takut terhadap kesendirian atau cemas untuk merasa kesepian. Autophobia membuat seseorang merasakan kecemasan yang parah saat sendiri walau berada di tempat yang nyaman seperti di rumah. Seseorang dengan fobia kesendirian akan membutuhkan kehadiran orang lain untuk merasa aman. 

Autophobia, atau disebut juga dengan monophobia, eremophobia, dan isolophobia, bukanlah gangguan psikologis resmi dan tidak tercantum dalam manual Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5. Ketakutan ini jatuh dalam kategori yang disebut fobia spesifik – merujuk pada rasa takut atau cemas terhadap situasi atau objek yang spesifik.

Namun, walau bukan gangguan mental resmi, tekanan dan rasa cemas akibat autophobia dapat berefek negatif terhadap kehidupan penderitanya. Autophobia pun dapat memicu gejala psikis maupun fisik yang tentu membutuhkan penanganan. 

Ragam gejala autophobia

Penderita autophobia akan merasa cemas dan nyeri dada ketika membayangkan akan ditinggal sendirian
Autophobia dapat menimbulkan gejala fisik seperti nyeri dada

Autophobia atau monophobia dapat menimbulkan gejala tertentu, termasuk:

  • Takut berlebihan saat sendirian
  • Mengalami ketakutan saat membayangkan apa yang bisa terjadi jika ia sendirian
  • Mengalami gejala fisik seperti tubuh gemetar, berkeringat, nyeri dada, pusing, jantung berdebar-debar, napas sangat cepat, dan mual saat sendirian atau dalam situasi di mana ia akan sendirian
  • Merasa ngeri saat sendirian atau dalam situasi di mana ia akan sendirian
  • Keinginan yang luar biasa untuk melarikan diri saat sendirian
  • Merasa cemas saat mengantisipasi kesepian

Orang dengan autophobia seringkali tidak mencari bantuan profesional untuk menangani kondisinya. Pasalnya, ia menganggap bahwa ketakutan yang dialami tidak berdasar sehingga mungkin malu untuk mengakui masalahnya dan mendiskusikan gejala yang ia alami. 

Apabila Anda merasakan gejala autophobia di atas, terlebih jika sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mencari bantuan ahli sangat dianjurkan.

Apa sebenarnya penyebab autophobia?

Layaknya fobia spesifik lain, penyebab dari autophobia atau monophobia belum diketahui dengan pasti. Namun, diyakini bahwa fobia takut sendiri ini berkaitan dengan trauma atau pengalaman negatif saat sendirian di masa lalu.

Fobia seringkali mulai timbul di diri seseorang saat ia masih kanak-kanak. Orang dengan fobia biasanya juga tidak bisa mengingat dengan pasti sumber dari ketakutan tersebut. Autophobia mungkin berkaitan dengan pengalaman masa kecil yang membuatnya merasa ditinggalkan, seperti akibat perceraian atau anggota keluarga yang meninggal dunia.

Penanganan untuk autophobia

Penanganan utama untuk orang dengan autophobia adalah psikoterapi, seperti terapi eksposur dan terapi perilaku kognitif. Beberapa kasus autophobia atau monophobia juga mungkin memerlukan obat-obatan.

1. Terapi eksposur

Terapi eksposur bertujuan untuk mengatasi perilaku seseorang yang cenderung menghindari sumber fobianya. Pada terapi ini, dokter akan berusaha memberi paparan sumber fobia penderita autophobia, diawali dengan situasi terkontrol dan dilanjutkan dengan situasi di kehidupan nyata. Harapannya, penderitanya mampu menghadapi kesendirian di masa mendatang. 

2. Terapi perilaku kognitif

Pada terapi perilaku kognitif, konselor akan berusaha memaparkan pasien terhadap fobianya. Teknik lain akan dilakukan untuk membantu pasien mengendalikan ketakutannya saat sendiri. Selain itu, pola pikir pasien terkait fobianya juga akan berusaha dipahami oleh konselor. 

Hasil yang diharapkan dari terapi perilaku kognitif adalah rasa percaya diri pasien untuk menghadapi autophobia-nya. Dengan begitu, gejala yang dirasakan pasien pun diharapkan dapat berkurang.

3. Obat-obatan

Beberapa kasus autophobia akan memerlukan obat-obatan untuk meredakan gejala yang dirasakan pasien. Obat-obatan biasanya diresepkan di awal penanganan untuk penggunaan jangka pendek. Beberapa obat yang akan diresepkan dokter, yaitu:

  • Beta-blocker, yaitu obat yang membantu menghambat stimulasi adrenalin di dalam tubuh. Adrenalin merupakan senyawa yang muncul saat seseorang merasa cemas.
  • Obat penenang, seperti benzodiazepin. Benzodiazepin membantu pasien lebih rileks namun penggunaannya harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan ketergantungan.

Baca Juga

  • Dampak Buruk Self-Diagnosis terhadap Kesehatan Mental
  • Kenali Penyebab Kecemasan Berlebihan dan Cara Mengatasinya
  • Mengenal Philophobia yang Bikin Orang Takut Jatuh Cinta

Catatan dari SehatQ

Autophobia adalah rasa takut terhadap kesendirian dan merasa ngeri jika ia tengah sendirian. Untuk tips lain terkait autophobia, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang setia dampingi hidup sehat Anda.

Advertisement

gangguan kecemasanfobiakeringat dingin

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved