Takut mati yang berlebih diketahui sebagai fobia yang bernama Thanatophobia. Fobia ini bisa mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari orang yang mengalaminya.
3.19
(124)
7 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Thanatophobia bisa membuat seseorang panik dan ketakutan ketika memikirkan kematian
Wajar bagi seseorang untuk merasa takut pada kematian. Namun, jika rasa takut tersebut menjadi berlebihan, maka bisa saja Anda mengalami thanatophobia. Thanatophobia adalah suatu bentuk kecemasan dan ketakutan akan kematian atau proses kematian. Kata thanatophobia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu thanatos (kematian) dan phobos (ketakutan).
Advertisement
Thanatophobia terjadi ketika rasa takut akan kematian muncul setiap kali Anda berpikir tentang kematian, bahkan hingga mengganggu kehidupan dan aktivitas Anda sehari-hari. Anda akan memikirkan tentang kematian yang tak bisa dihindari, takut mengalami perpisahan, takut berurusan dengan kehilangan, dan khawatir meninggalkan orang yang dicintai.
Tanda-tanda thanatophobia mungkin tak akan muncul sepanjang waktu dan Anda hanya merasakannya ketika mulai berpikir tentang kematian, baik kematian Anda sendiri atau orang-orang terdekat Anda. Adapun tanda paling umum dari fobia ini, yaitu:
Ketika thanatophobia muncul atau memburuk, Anda juga mungkin mengalami beberapa gejala emosional, seperti marah, sedih, kesal, dan khawatir. Pada kasus yang ekstrem, perasaan ini dapat menghentikan Anda melakukan kegiatan, merasa terisolasi, dan menghindari kontak dengan keluarga atau teman.
Munculnya fobia seringkali dipicu oleh peristiwa tertentu di masa lalu. Umumnya, pemicu thanatophobia yaitu peristiwa traumatis yang menyebabkan seseorang berada dalam kondisi hampir mati atau yang terkait dengan kematian orang yang dicintai.
Selain itu, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena fobia ini, antara lain:
Sebuah studi di tahun 2017 menunjukkan bahwa orang dewasa yang telah berusia lebih tua mengalami ketakutan akan proses kematian, sementara orang dewasa yang lebih muda lebih takut pada kematian itu sendiri.
Menurut sebuah studi tahun 2012, wanita lebih cenderung takut dengan kematian orang yang dicintainya dan akibat yang ditimbulkan dari kematiannya sendiri.
Seseorang yang terkena banyak masalah kesehatan fisik, terutama yang terbilang parah, mengalami ketakutan dan kecemasan yang lebih besar terhadap kematian maupun masa depannya.
Thanatophobia juga dihubungkan dengan berbagai kondisi kesehatan mental, seperti gangguan depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma. Jika Anda merasa mengalami fobia ini, sebaiknya berkonsultasilah pada psikolog atau psikiater untuk mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga
Dalam mengatasi thanatophobia, dokter akan berfokus untuk meredakan ketakutan dan kekhawatiran penderitanya akan kematian. Menurut Betterhelp, berikut beberapa pilihan perawatan yang mungkin dilakukan:
Bercerita mengenai apa yang Anda alami atau rasakan pada terapis dapat membuat perasaan Anda menjadi lebih baik. Dalam psikoterapi, terapis juga akan membantu Anda mempelajari cara untuk mengatasi perasaan ketika fobia ini muncul.
Perawatan ini berfokus untuk menciptakan solusi praktis dalam mengatasi masalah yang ada. Terapi perilaku kognitif akan mengubah pola pikir dan menenangkan pikiran Anda ketika menghadapi pembicaraan mengenai proses kematian ataupun kematian itu sendiri. Terapi ini memungkinkan Anda membentuk perilaku dan cara berpikir baru mengenai hal tersebut.
Teknik meditasi, pencitraan, dan pernapasan dapat membantu mengurangi gejala fisik yang timbul ketika thanatophobia terjadi. Seiring waktu, teknik relakasasi juga dapat membantu Anda mengurangi ketakutan tersebut secara umum. Di samping itu, Anda juga harus menghindari alkohol dan kafein, tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Terapi paparan membantu Anda mengatasi ketakutan dengan mendorong Anda menghadapinya. Seorang terapis akan melakukan terapi paparan dengan mengekspos ketakutan penderitanya secara bertahap hingga respon kecemasannya berkurang atau bahkan tak merasakan ketakutan sama sekali.
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengurangi kecemasan dan kepanikan yang berkaitan dengan fobia. Ini umumnya digunakan untuk jangka waktu yang singkat ketika Anda berusaha menghadapi ketakutan dalam terapi.
Jangan ragu untuk berbicara pada psikolog atau psikiater jika rasa takut akan kematian yang Anda alami dirasa sudah sangat mengganggu. Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat diperlukan karena dapat membantu mengurangi ketakutan dan kecemasan yang Anda alami. Mintalah orang terdekat untuk menemani dan menenangkan Anda. Di samping itu, lebih mendekatkan diri pada Tuhan pun kerap disarankan agar membuat hati merasa tenang dan damai.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Gangguan psikologis perlu untuk segera ditangani karena berdampak pada kehidupan sehari-hari penderitanya. Salah satu caranya adalah dengan mengunjungi psikolog atau psikiater. Namun, perbedaan psikolog dan psikiater tidak hanya sekedar dari wewenang pemberian resep obat saja.
Mirip dengan kesulitan yang dihadapi perempuan penyintas kekerasan, melupakan pengalaman buruk juga bukan perkara mudah. Tapi tenang, Anda tidak sendiri. Bagi sebagian orang, hal ini bisa berakhir dengan sendirinya. Namun akan lain halnya bagi mereka yang memiliki gangguan kecemasan sosial.
Pyromania adalah kecenderungan akan tertarik untuk selalu menyalakan api. Orang yang memiliki gangguan ini pun akan puas saat ada api sudah membakar sesuatu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Sylvia Chandra
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved