logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Mental illness adalah Gangguan Kesehatan Jiwa, Pahami Seputar Gejala dan Pemicunya

open-summary

Mental illness adalah berbagai kondisi yang dapat memengaruhi suasana hati, pikiran, perasaan, atau perilaku seseorang. Diagnosis penyakit mental baru bisa diberikan jika tanda dan gejala berlangsung secara berkelanjutan hingga seringkali menyebabkan stres serta memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalankan fungsinya.


close-summary

5 Sep 2022

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Perempuan mengalami mental illness

Mental illness adalah gangguan jiwa atau mental yang memengaruhi pikiran, hati, dan perasaan

Table of Content

  • Apa itu mental illness?
  • Gejala mental illness
  • Ini penyebab dan risiko mental illness
  • Jenis-jenis mental illness
  • Cara mengatasi mental illness

Anda mungkin sudah sering mendengar mengenai mental illness. Bahkan tidak jarang orang yang kemudian mendiagnosis dirinya sendiri memiliki kondisi ini. Padahal, tidak semua kesedihan, rasa putus asa, kekecewaan dan kecemasan bisa disebut sebagai mental illness.

Advertisement

Apa itu mental illness?

Mental illness adalah berbagai kondisi yang dapat memengaruhi suasana hati, pikiran, perasaan, atau perilaku seseorang. Kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya serta kemampuannya untuk berhubungan dengan orang lain. Mental illness dikenal juga sebagai penyakit mental atau gangguan kesehatan mental.

Banyak orang dapat memiliki masalah kesehatan mental dari waktu ke waktu. Tetapi, gangguan kesehatan mental baru dinyatakan sebagai penyakit mental jika tanda dan gejala berlangsung secara berkelanjutan hingga seringkali menyebabkan stres serta memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalankan fungsinya.

Orang dengan penyakit mental dapat merasa sengsara dan mengalami berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kesulitan untuk belajar, bekerja, hingga bersosialiasi dan menjalin hubungan.

Gejala mental illness

no caption
Stres bisa menjadi salah satu gejala mental illness.

Ada berbagai macam gejala mental illnes, berdasarkan jenis gangguan mental tersebut. Tanda-tanda yang terjadi dapat menyerang fisik maupun kondisi psikologis, serta berpengaruh pada emosi dan pikiran. Contoh-contohnya antara lain:

  • Perasaan sedih dan sulit merasa bahagia
  • Kebingungan saat berpikir serta menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi
  • Perasaan cemas yang berlebihan
  • Sering merasa takut
  • Perasaan bersalah yang terus-menerus
  • Suasana hati yang sering berubah-ubah
  • Cenderung menghindar dari teman dan aktivitas yang disukai
  • Sering merasa lelah dan tidak berenergi, tapi sulit tertidur
  • Terpisah dari kenyataan, delusional atau berhalusinasi
  • Tidak mampu menanggulangi masalah atau stres
  • Sulit memahami situasi dan orang di sekitar
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan penyalahgunaan obat terlarang
  • Perubahan signifikan pada pola makan (gangguan makan)
  • Perubahan pada hasrat atau dorongan seksual
  • Kemarahan yang berlebihan dan mengarah pada kekerasan
  • Pikiran untuk mengakhiri hidup

Terkadang gejala mental illness juga muncul secara fisik, misalnya nyeri punggung, sakit perut, sekit kepala atau nyeri dan rasa sakit yang tidak dapat diketahui penyebabnya.

Ini penyebab dan risiko mental illness

Mental illness disebabkan oleh faktor genetik dan kimia di otak
Gangguan pada jaringan saraf dan zat kimia di otak,
berpotensi mengakibatkan mental illness.

Secara umum, gangguan mental disebabkan oleh faktor yang bervariasi, dari genetik atau faktor keturunan, maupun lingkungan. Berikut ini penjelasannya.

  • Faktor genetik:

    Penyakit mental bisa diwariskan dari garis keturunan. Gen tertentu bisa membawa risiko terjadinya penyakit mental.
  • Paparan saat dalam kandungan:

    Konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat-obatan, paparan zat kimia berbahaya dan beracun pada ibu hamil, berisiko menyebabkan gangguan pada janin, termasuk risiko gangguan mental terhadap perkembangannya.
  • Senyawa kimia di otak:

    Neurotransmitter adalah zat kimia pada otak kita yang berfungsi membawa sinyal saraf ke seluruh bagian tubuh. Ketika jaringan saraf dan zat kimia ini terganggu, fungsi penerima saraf berubah, dan bisa mengarah memicu depresi maupun gangguan emosi lain.

Baca Juga: Ciri-ciri Gangguan Mental pada Remaja yang Perlu Dikenali

Jenis-jenis mental illness

Ada banyak sekali jenis-jenis dari gangguan jiwa atau mental illness. Berikut ini gangguan kesehatan mental yang paling umum dialami, meliputi:

1. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan adalah jenis mental illness yang menyebabkan penderitanya memiliki kecemasan berlebihan terhadap situasi atau hal tertentu. Gangguan kecemasan yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan yang signifikan pada kehidupan sehari-hari penderitanya

Mental illness yang termasuk ke dalam gangguan kecemasan mencakup gangguan kecemasan menyeluruh, fobia, gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif hingga gangguan stres pascatrauma.

2. Gangguan afektif bipolar

Gangguan afektif bipolar sebelumnya dikenal sebagai ‘manik depresi’. Bipolar adalah mental illness yang pengidapnya akan mengalami gangguan mood (suasana hati) yang ekstrem, antara episode mania (kegembiraan) dan depresi.

Saat seseorang memiliki gangguan bipolar, mereka mungkin tidak mengalami gejala psikotik. Hingga saat ini, penyebab pasti dari bipolar belum diketahui, tetapi dipastikan kecenderungan genetik menjadi salah satu penyebabnya.

Selain itu, stresor lingkungan juga dapat memicu episode pada gangguan bipolar.

3. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan penurunan mood. Seseorang yang mengalami depresi bukan hanya memiliki perasaan sedih, tetapi juga kehilangan minat dan kesenangan, serta energi untuk beraktivitas.

Gejala depresi tingkat keparahannya bervariasi. Penderita depresi dapat memiliki peningkatan risiko mempunyai pikiran atau perilaku terkait bunuh diri.

4. Gangguan Makan

Gangguan makan adalah mental illness yang menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat., baik makan berlebihan atau kekurangan. Gangguan makan termasuk gangguan anoreksia nervosa, bulimia nervosa, binge eating, dan lain sebagainya.

Mental illness berupa gangguan makan dapat memengaruhi perempuan maupun laki-laki. Jika tidak ditangani, gangguan makan dapat memiliki dampak fisik dan psikologis yang serius.

5. Gangguan perilaku dan emosional pada anak-anak

Mental illness juga dapat dialami oleh anak-anak. Beberapa mental illness berupa gangguan perilaku dan emosional yang umum terjadi pada anak-anak termasuk oppositional defiant disorder (ODD), conduct disorder (CD) dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, mental illness yang terjadi di masa kanak-kanak bisa berlanjut hingga dewasa. Perawatan untuk gangguan kesehatan mental pada anak dapat mencakup terapi, pendidikan, dan pengobatan.

6. Gangguan stres pascatrauma

Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma adalah mental illness yang dapat berkembang sebagai respons terhadap suatu peristiwa traumatis yang pernah dialami. Ada beragam peristiwa traumatis yang dapat menyebabkan PTSD, seperti kecelakaan serius, kekerasan fisik, kekerasan seksual, peperangan, serta bencana alam.

7. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan psikotik rumit yang ditandai dengan gangguan persepsi, berpikir, dan emosi, serta terganggunya kemampuan seseorang membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri.

Gejala skizofrenia sangat bervariasi seperti delusi, halusinasi, pemikiran dan perilaku yang tidak teratur, serta agitasi yang ekstrem. Jika tidak ditangani, orang dengan skizofrenia maupun gangguan jiwa berat lainnya memiliki risiko tinggi untuk bunuh diri.

Baca Juga: Fakta Stigma Gangguan Jiwa yang Berkembang Di Masyarakat

Cara mengatasi mental illness

Psikoterapi untuk mengatasi mental illness
Psikoterapi untuk mengatasi mental illness

Cara mengatasi mental illness tergantung pada penyebab dan kondisinya. Seseorang dengan mental illness mungkin akan memerlukan satu atau lebih perawatan berikut ini:

1. Pemberian Obat-obatan

Jenis obat-obatan yang dapat diberikan untuk masalah mental illness adalah obat resep yang dapat membantu mengelola gejala gangguan kesehatan jiwa, termasuk depresi, kecemasan, atau psikosis.

2. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi bicara adalah cara mengatasi mental illness yang dilakukan dengan berkonsultasi bersama seorang dokter spesialis kejiwaan (psikiater) ataupun psikolog.

Selama sesi psikoterapi, konsultasi dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran yang mengganggu. Anda juga akan diajari berbagai cara merespon situasi menantang atau masalah hidup yang dapat memicu kekambuhan.

Terapi ini dapat dilakukan satu-satu antara seorang pasien dengan seorang konselor atau mungkin juga dilakukan dengan berkelompok.

3. Perubahan gaya hidup

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan menyarankan untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan Anda.
Menjalani pola hidup sehat bisa membuat perbedaan yang signifikan bagi kesehatan mental seseorang. Dengan lebih rajin olahraga, misalnya, maka kondisi depresi ringan bisa jadi jauh lebih baik.

4. Terapi kejang listrik

Terapi kejang listrik atau electro convulsive therapy (ECT) adalah sebuah terapi yang dilakukan untuk merangsang otak dengan menggunakan elektroda yang diletakkan pada titik-titik tertentu di kepala. Biasanya terapi ini dilakukan untuk mengatasi depresi berat, tetapi mungkin juga dipertimbangkan untuk beberapa kasus lain yang parah.

5. Stimulasi saraf vagus

Sesuai namanya, terapi ini dilakukan dengan menanamkan perangkat yang dapat merangsang saraf vagus, saraf yang dianggap dapat mempengaruhi suasana hati dan pikiran. Terapi ini mungkin diberikan untuk mengatasi kasus depresi berat yang tidak merespon dua atau lebih perawatan depresi lainnya.

6. Stimulasi magnetik transkranial

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) atau stimulasi magnetik transkranial adalah terapi yang dilakukan dengan menggunakan magnet di luar tubuh untuk merangsang otak. Ini juga mungkin menjadi pilihan untuk mengatasi kondisi depresi berat jika perawatan lainnya tidak berhasil.

Untuk beberapa kasus yang lebih berat, perawatan mental illness mungkin tidak cukup dilakukan dengan rawat jalan. Beberapa orang dengan gangguan mental memerlukan rawat inap selama beberapa waktu di rumah sakit.

Baca Juga

  • Suka Menyalahkan Orang Lain, Kenali Apa itu Proyeksi Psikologi
  • Kenapa Ada Orang yang Percaya Zodiak? Ini Jawaban Ilmiahnya
  • Energy Vampire Sedot Energi Korbannya Tanpa Ampun, Pahami Cara Menghadapinya

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar mental illness, konsultasikan langsung dengan psikolog dan psikiater lewat Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

gangguan mentalkesehatan mental

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved