logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Apakah Menstruasi Saat Menyusui Memengaruhi Kualitas ASI?

open-summary

Umumnya, pasca melahirkan, seorang wanita bisa saja tidak mengalami haid selama 6 bulan. Akan tetapi, bisa juga lebih cepat dari itu. Menstruasi saat menyusui mungkin saja mengurangi produksi ASI selama haid berlangsung. Namun, kualitasnya tidak terpengaruh dan jumlahnya kembali normal saat menstruasi selesai.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

5 Nov 2021

menstruasi saat menyusui

Menstruasi saat menyusui tidak memengaruhi kualitas ASI

Table of Content

  • Penyebab menstruasi saat menyusui
  • Tanda-tanda menstruasi saat menyusui
  • Haid saat menyusui, apakah memengaruhi kualitas ASI?
  • Perdarahan yang mungkin terjadi setelah melahirkan
  • Cara mengatasi perdarahan postpartum 
  • Kapan normalnya menstruasi setelah melahirkan?
  • Catatan dari SehatQ

Biasanya, ibu yang menyusui tidak mengalami haid karena proses menyusui dapat menahan siklus menstruasi. Namun, pada beberapa kasus, menstruasi justru terjadi saat menyusui. Normalkah hal tersebut terjadi? Lantas, kapan normalnya seorang wanita akan mengalami menstruasi lagi usai melahirkan?

Advertisement

Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini. 

Penyebab menstruasi saat menyusui

Menyusui sering kali disebut sebagai kontrasepsi alami. Pasalnya, selama menyusui sebagian besar wanita tidak mengalami ovulasi atau kehamilan baru. 

Biasanya, seorang ibu tidak akan mengalami haid hingga selama 6 bulan setelah melahirkan. Kondisi ini disebut dengan lactational amenorrhea. 

Hal ini terjadi karena saat menyusui tidak terjadi pelepasan hormon yang diperlukan untuk ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.  

Selain itu, selama menyusui tubuh juga menghasilkan hormon prolaktin yang lebih tinggi untuk memproduksi ASI. Hormon ini diketahui dapat menghentikan proses ovulasi sehingga Anda tidak mengalami haid. 

Mengingat bersifat hormonal, menstruasi saat menyusui bisa saja terjadi dan merupakan hal yang normal. Beberapa penyebab Anda menstruasi saat menyusui, antara lain:

  • Frekuensi bayi menyusu kurang 
  • Penggunaan dot pada bayi 
  • Pemberian suplemen tertentu pada bayi 
  • Bayi lebih dini dikenalkan minuman atau makanan padat lain
  • Bayi tidur lebih lama 
  • Kepekaan tubuh Anda terhadap perubahan hormonal

BACA JUGA: Menyusui Saat Hamil, Amankah Dilakukan? Ini Penjelasannya

Tanda-tanda menstruasi saat menyusui

Terdapat tanda-tanda menstruasi pada ibu menyusui yang mungkin Anda alami sebelum haid terjadi, antara lain:

  • Timbul bercak darah atau flek 
  • Perubahan suasana hati, seperti murung dan mudah tersinggung
  • Nyeri pada puting
  • Menstruasi tidak teratur 
  • ASI berkurang 

Tanda-tanda menstruasi pada ibu menyusui bisa berbeda pada tiap individu. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi bayi menyusu dan pengaruh hormonal. 

Haid saat menyusui, apakah memengaruhi kualitas ASI?

Anda mungkin beranggapan bahwa ketika haid terjadi maka proses menyusui akan terhenti. Faktanya, Anda bisa tetap menyusui meski menstruasi terjadi saat memberikan ASI. 

Namun, memang benar akan ada perubahan jumlah ASI saat menstruasi. Jumlah ASI mungkin akan berkurang pada beberapa hari sebelum menstruasi terjadi dan selama beberapa hari pertama haid saat menyusui. 

Hal ini mungkin akan membuat bayi Anda sedikit rewel. Setelah kadar hormon normal, pasokan ASI akan kembali normal. 

Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat perubahan kandungan nutrisi pada ASI selama haid berlangsung. Ketika haid terjadi, artinya ovulasi juga terjadi sebelumnya. 

The Journal of Physiology menyatakan bahwa komposisi ASI mengalami perubahan selama ovulasi terjadi. Dalam hal ini, kandungan natrium dan klorida meningkat, sedangkan laktosa dan kalium menurun. Inilah yang menyebabkan rasa ASI sedikit lebih asin dan kurang manis. 

Perdarahan yang mungkin terjadi setelah melahirkan

Selain menstruasi, ada beberapa jenis perdarahan yang mungkin terjadi pada wanita pasca melahirkan, antara lain:

  • Lokia, yakni keluarnya cairan dari vagina setelah melahirkan. Kondisi ini diawali dengan perdarahan hebat berwarna merah tua dan menggumpal. Lokia terjadi karena rahim berkontraksi saat kembali ke ukuran semula. Ini menandakan ibu sedang berada pada masa pemulihan pasca melahirkan.
  • Postpartum hemorrhage, yakni perdarahan hebat pasca melahirkan. Ini termasuk kondisi serius karena bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke organ tubuh hingga menimbulkan syok bahkan kematian.

BACA JUGA: Normalnya Lama Masa Nifas Berapa Hari? Ini Penjelasan Selengkapnya

Cara mengatasi perdarahan postpartum 

Menstruasi saat menyusui setelah melahirkan adalah hal yang tak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, Anda perlu waspada jika perdarahan yang terjadi bukanlah haid.

Jika mengalami perdarahan setelah melahirkan, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jenis perdarahan dan penyebab yang mendasarinya. 

Beberapa cara berikut ini biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi perdarahan pasca melahirkan sesuai penyebabnya, antara lain:

  • Pemberian obat untuk membantu kontraksi rahim
  • Pijat rahim 
  • Membersihkan plasenta yang masih tertinggal di rahim
  • Laparotomi untuk mengetahui penyebab perdarahan dan menghentikannya
  • Transfusi darah
  • Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim 
  • Suntikan khusus untuk mengatasi perdarahan
  • Embolisasi arteri uterina untuk membatasi aliran darah ke rahim
  • Pemasangan balon untuk menghambat perdarahan di rahim.

BACA JUGA: Tanda-Tanda Rahim Sudah Bersih Setelah Keguguran, Apa Saja?

Kapan normalnya menstruasi setelah melahirkan?

Ibu yang menyusui umumnya akan lebih lama untuk mengalami menstruasi kembali setelah melahirkan. Anda akan kembali mengalami ovulasi dan menstruasi pada 10 minggu setelah melahirkan. Namun, jangka waktu ini bisa berbeda pada tiap orang.

Jika memberikan ASI eksklusif, Anda mungkin baru akan menstruasi kembali beberapa bulan atau bahkan 1-2 tahun kemudian. Jika tidak, mungkin Anda akan mengalami menstruasi setelah 3 minggu melahirkan. 

Perlu diingat bahwa Anda mungkin saja mengalami siklus menstruasi yang berbeda setelah melahirkan. Apalagi, jika Anda masih memproduksi ASI. Jadi, menstruasi yang tidak teratur pasca melahirkan merupakan hal yang wajar terjadi. 

Baca Juga

  • Ibu Menyusui Positif Corona, Bolehkah Tetap Menyusui Si Kecil?
  • 10 Cara Melancarkan Darah Haid yang Sedikit dengan Efektif
  • Cara Melancarkan ASI yang Perlu Diketahui Ibu

Catatan dari SehatQ

Menstruasi saat menyusui mungkin saja terjadi dan tidak berpengaruh terhadap kualitas ASI yang Anda hasilkan. Namun, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi puting nyeri selama haid yang mengganggu proses menyusui. 

Sebagai catatan, saat menstruasi kembali terjadi, bahkan saat Anda masih menyusui, hal ini menandakan Anda telah subur kembali. Artinya, kehamilan sudah mungkin terjadi. Jika berniat menunda kehamilan, konsultasikan dengan dokter terkait metode kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah menstruasi saat menyusui melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

bayi & menyusuimenstruasimenyusui

Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved