Gaya hidup hedonisme adalah aktivitas mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Salah satu caranya dengan menghambur-hamburkan uang.
2023-03-23 06:59:39
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Berfoya-foya untuk kesenangan diri merupakan ciri gaya hidup hedonisme
Table of Content
Jika mendengar tentang gaya hidup hedonisme, apa yang Anda bayangkan? Kumpulan orang yang sedang party, bersenang-senang di jet pribadi, resor mewah, atau kapal pesiar? Atau seorang wanita sedang berbelanja barang-barang fesyen dari desainer mahal?
Advertisement
Faktanya, prilaku hedonisme ini tidak melulu identik dengan masyarakat kelas atas. Siapa pun bisa melakukan apa pun yang dinamakan hedonisme. Menikmati cerahnya langit atau rebahan nikmat sepulang kerja di hari yang panjang, ternyata juga bisa disebut gaya hidup hedonisme. Simak baik dan buruk dari hedonisme di bawah ini
Apa itu gaya hidup hedonisme? Hedonisme dewasa ini selalu dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak bertanggung jawab dan hanya berorientasi kepada materi serta kesenangan hidup. Jika menilik dari akarnya, nilai dari paham ini lebih sederhana dari penilaian tersebut.
Berawal dari dua filsuf Yunani bernama Epicurus dan Aristippus, istilah hedonisme ini muncul dari kata "hedone". Hedonisme artinya gaya hidup yang menjadikan kenikmatan atau kegembiraan sebagai tujuan hidup. Orang yang menjalankan gaya hidup hedonisme akan menghindari perasaan-perasaan yang tidak enak atau menyakitkan.
Untuk memahami hedonisme, Anda harus mengenali dulu apa sebenarnya kesenangan itu. Kesenangan adalah suatu hal yang subjektif dan memiliki pemahaman luas, tetapi mudah untuk kita temukan dalam keseharian.
Bisa jadi kesenangan adalah pelukan hangat dari orang terkasih atau alunan musik yang memberi semangat pada hari Anda. Penganut hedonisme memang selalu mencari cara supaya hidupnya merasa senang, damai, dan bahagia.
Jadi, tidak harus melulu soal uang berlimpah dan barang-barang mewah, pengalaman setiap orang akan kesenangan tentu saja bisa berbeda. Tidak ada jenis kesenangan dengan respons yang sama persis pada setiap orang. Berbagai hal dapat menjadi rangsangan yang mungkin akan Anda respons sebagai kesenangan. Interaksi itulah yang dicari dalam prinsip hedonisme, apa pun bentuknya selama Anda merasa senang.
Seorang psikolog bernama Warburton mengungkapkan bahwa sejatinya mengejar kesenangan bagi manusia adalah hal alami yang tidak bisa diabaikan. Pola pikir tersebut juga berpengaruh pada pandangan hedonis dalam menghadapi masalah dan tekanan dalam hidupnya. Warburton percaya bahwa hedonisme dapat mengurangi tingkat stres seseorang dan dengan begitu kesehatannya dapat lebih terjaga.
Buku How to Be an Epicurean: The Ancient Art of Living Well juga mengungkapkan hubungan antara kesuksesan dengan kebahagiaan. Buku yang ditulis oleh Catherine Wilson ini menyebutkan bahwa manusia modern yang mengejar kesuksesan sering melupakan kebahagiaan mereka.
Dengan menerapkan teori Epicurus akan hedonisme yang sesungguhnya, orang-orang harusnya bisa menyeimbangkan hidupnya. Contoh hendonisme adalah berfoya-foya menghabiskan uang dalam satu malam. Aktivitas tersebut juga menandakan Anda terlalu khawatir akan masa depan.
Biarpun begitu, kesenangan yang dibuat pun harus mementingkan kesenangan masa depan. Epicurus percaya bahwa kesenangan saat ini dan di masa depan adalah hal yang sama pentingnya. Karena itu, ada sebagian orang yang lebih menahan diri. Sayangnya, hal tersebut juga dikatakan kurang baik untuk kesehatan.
Ahli psikologi lainnya pun berpendapat bahwa memaksimalkan kesenangan di keseharian dapat menjadi investasi yang baik dalam menghindari depresi. Hal ini dibuktikan dalam suatu penelitian tentang anak-anak sekolah yang diminta untuk menuliskan peristiwa menyenangkan yang terjadi dalam keseharian mereka. Setelah menuliskan dan membacanya, hal itu terbukti dapat mengurangi kecenderungan depresi, bahkan efeknya masih terasa hingga 3 bulan kemudian.
Dalam penelitian lainnya yang diterbitkan Science Direct, diungkapkan bahwa emosi baik yang diungkapkan akan memberikan dampak positf. Emosi tersebut membuat rasa gembira yang terpenuhi diasosiasikan dengan pemikiran yang lebih luas dan kreatif serta dampak-dampak positif lainnya. Anda akan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup, sehat secara fisik, dan berumur panjang.
Baca juga: Tips Belanja Mingguan yang Super Praktis dan Sehat
Layaknya banyak hal di dunia ini yang memiliki dua sisi, hedonisme juga tidak luput dari bahaya yang menyertainya. Hedonisme erat kaitannya dengan godaan dan nafsu manusia akan kesenangan semata.
Meskipun begitu, Aristippus berpendapat bahwa memang benar orang harus mencari kesenangan dalam hidup. Namun, mereka tetap harus menggunakan pertimbangan akal sehat agar mampu mengendalikan nafsu yang tak selalu baik bagi dirinya.
Apabila pada praktiknya terjadi penyalahgunaan prinsip hedonisme ini, akan berakibat buruk baik bagi individu yang menjalaninya maupun lingkungan di sekitarnya. Dampak hedonisme akan membuat hidup Anda malah tidak bahagia. Berikut dampak buruk dari gaya hidup hedonisme:
Hedonisme yang kita kenal sekarang mungkin sangat menggambarkan konsumerisme. Selain itu, hedonisme sudah bergeser maknanya dari mengejar kesenangan yang bisa bermacam bentuknya, menjadi lebih ke bentuk materi dan perilaku konsumtif. Dalam upayanya untuk memuaskan kesenangannya akan materi, seorang hedonis bisa saja menghabiskan barang dan jasa yang tersedia secara berlebihan.
Seorang hedonis akan melihat suatu harta sebagai hasil akhir dan tidak terlalu menganggap proses untuk mencapai hasil akhir tersebut. Akibatnya, seseorang akan melakukan pembenaran atau rasionalisasi dalam memenuhi semua kesenangannya, meskipun tindakan yang dilakukannya salah.
Seorang hedonis bisa saja memiliki pandangan semu bahwa memiliki barang-barang berteknologi mutakhir dan serba mewah adalah suatu kebanggaan bagi dirinya sendiri. Inilah ciri-ciri hedonisme yang paling melekat pada pandangan masyarakat
Kesenangan tentunya akan memudar seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan materi yang dimiliki. Pada hakikatnya, hidup juga memberikan kekecewaan dan rasa sakit. Dua hal tersebut berpotensi menumpulkan kepekaan akan emosi yang dirasakan dan berakhir dengan perasaan hampa.
Hal ini dapat terjadi jika jenis kesenangan yang dipilih adalah yang berbahaya bagi kesehatan. Contohnya, seseorang mendapatkan kesenangan dari alkohol, rokok, obat-obatan, atau seks. Jika tidak dibatasi, semua hal tersebut tentunya dapat merugikan bagi kesehatan.
Gaya hidup hedonisme sejatinya berasal dari pemikiran yang baik. Faktanya, hidup memang harus dipenuhi rasa senang agar bisa bahagia dalam menjalani hidup yang lebih bermakna. Jika ingin menerapkan gaya hidup hedonisme, berpeganglah pada prinsip dasar dari pemahaman ini. Mendapatkan kesenangan hidup kuncinya adalah keseimbangan dan kontrol diri.
Sebagaimana prinsip Aristippus yang menciptakan paham ini, “I possess but I am not possessed” yang berarti "Saya memiliki (kesenangan hidup), tapi saya tidak dikuasai olehnya".
Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan Belanja
Pandangan tentang hedonisme harus dimulai dari diri sendiri. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan gaya hidup hedonisme:
Seharusnya Anda memiliki anggaran keuangan dalam sebulan. Anggaran ini harus disesuaikan dengan penghasilan bulanan. Cobalah membuat catatan keuangan rutin yang berisi pemasukan dan pengeluaran Anda.
Pengeluaran konsumtif pun harus segera dibatas. Misalnya pengeluaran untuk makan makanan mewah di restoran. Cobalah untuk memasak sendiri di rumah.
Cobalah lebih bijaksana dalam penggunaan kartu kredit. Anda harus menganggap dana dari kartu kredit tersebut hanya bisa digunakan jika memang sangat perlu. Ubah pikiran bahwa kartu kredit adalah uang tambahan.
Menabung perlu dilakukan secara rutin berapa pun besarannya. Coba juga buat tujuan menabung yang memang Anda inginkan. Misalnya, membeli laptop baru pada 2 atau 3 tahun lagi.
Salah satu hal yang paling sulit adalah mengatakan tidak pada sebuah ajakan. Namun, Anda perlu melakukan itu pada banyak hal. Menghadari ajakan teman untuk makan mewah mungkin perlu dilakukan. Namun, cobalah menolak saat itu berlangsung terlalu sering.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Stres
Contoh hedonisme yang sering dilihat adalah menghamburkan uang untuk menyenangkan diri sendiri. Biarpun memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan mental, perilaku hedonisme ini bisa menimbulkan kecanduan dan buruknya kesehatan finansial. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter jika sudah muncul perilaku hedonisme dalam diri.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan mental yang lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rhesus orang indonesia mayoritas adalah positif. Golongan darah sistem rhesus adalah metode yang menandai adanya kadar protein khusus dalam permukaan sel darah merah. Sistem ini terbagi menjadi rhesus positif dan rhesus negatif.
Makanan yang pedas, memang menggugah selera bagi banyak orang. Makanan pedas pun populer di Indonesia. Walau begitu, Anda harus berhati-hati. Sebab, makanan pedas ternyata berisiko meningkatkan penyakit demensia, yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak. Apakah Anda termasuk yang menggilai makanan pedas?
Terkadang beberapa orang kerap merasakan pusing atau sakit kepala saat lapar. Ini umum terjadi apabila Anda belum makan. Ketahui apa penyebabnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved