Sebelum menikah lagi setelah bercerai, sebaiknya pertimbangkan waktu jeda. Tunggulah setidaknya selama satu tahun setelah perceraian agar Anda memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri dan memikirkan keputusan besar ini secara matang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
21 Okt 2022
Menikah lagi setelah bercerai butuh banyak pertimbangan
Table of Content
Setelah mengalami perceraian, Anda mungkin masih memiliki impian membangun keluarga utuh dan ingin menikah lagi, baik bersama pasangan baru atau kembali pada mantan pasangan.
Advertisement
Namun, ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan agar pengalaman pahit bercerai tidak terulang lagi. Selain kesiapan diri untuk kembali berrumah tangga, Anda juga perlu mengetahui yang harus dilakukan agar pernikahan kedua lebih langgeng, termasuk soal pengasuhan anak.
Sebelum memutuskan untuk menikah lagi, setidaknya pertimbangkan terlebih dahulu hal-hal berikut ini:
Ada kalanya seseorang yang baru selesai bercerai segera menjalin hubungan baru hanya untuk mengisi kekosongan di dalam hatinya. Ini merupakan cara yang tidak sehat dan sebaiknya tidak Anda lakukan.
Meskipun tidak ada waktu yang pasti kapan seseorang siap menikah lagi, sebaiknya Anda menunggu setidaknya selama satu tahun sebelum kembali menjalin hubungan baru.
Satu tahun dapat memberi Anda cukup waktu untuk kembali menata hati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan baru. Dengan memberi jeda, maka Anda memiliki waktu untuk kembali membangun kepercayaan diri dan melakukan evaluasi terkait masalah rumah tangga.
Saat memutuskan untuk menikah lagi setelah bercerai, pastikan bahwa kondisi fisik, mental dan emosional Anda telah stabil. Pasalnya, dampak perceraian bagi pria maupun wanita tidaklah sedikit.
Jangan buru-buru menikah lagi hanya karena Anda merasa tidak bisa menjalani hidup sendiri, dorongan dari keluarga, dan membutuhkan tempat bergantung. Anda harus bisa merasa utuh secara pribadi sebelum siap menerima kehadiran orang lain di hidup Anda lagi.
Sebelum membangun rumah tangga lagi, pastikan bahwa Anda sudah melupakan mantan pasangan Anda dan tidak sedang mencoba melupakannya dengan cara menjalin hubungan bersama pasangan baru. Tindakan seperti ini akan menjadi bom waktu yang dapat menyakiti banyak pihak serta berpotensi membuat pernikahan Anda gagal lagi.
Jujurlah kepada pasangan baru mengenai masa lalu Anda. Jangan menutupi fakta mengenai perceraian Anda.
Bersikaplah jujur dan terbuka sehingga dengan demikian, Anda dapat bersama dengan seseorang yang dapat menerima Anda secara utuh, termasuk soal masa lalu Anda.
Tentunya mereka yang pernah gagal dalam membina rumah tangga, akan berharap pernikahan keduanya bisa lebih langgeng. Agar pernikahan Anda yang berikutnya bisa berhasil, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, meliputi:
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bercerai. Pastikan bahwa Anda telah menyadari dan mempelajari penyebab perceraian sebelumnya serta mampu mengatasinya sebelum memutuskan menikah lagi setelah bercerai.
Konselor pernikahan dapat membantu Anda dan pasangan untuk mempelajari hal-hal yang perlu diantisipasi di dalam pernikahan, mungkin termasuk hal-hal yang pernah menjadi masalah di pernikahan Anda sebelumnya.
Semakin banyak masalah yang bisa Anda selesaikan dan memahami hal-hal yang perlu diantisipasi sebelum menikah, maka semakin baik pondasi pernikahan Anda ke depannya.
Agar pernikahan berikutnya lebih langgeng, maka Anda dan pasangan harus berkomitmen untuk bersikap jujur di antara Anda berdua.
Seharusnya tidak ada permainan pikiran seperti sengaja membuat pasangan membaca pikiran Anda atau menyembunyikan keinginan tertentu. Anda dan pasangan perlu saling berbagi harapan, impian, dan perasaan Anda.
Jika Anda memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, maka mereka juga harus dipertimbangkan dengan baik. Tetapi jika Anda memutuskan untuk menikah lagi dengan pasangan sebelumnya alias rujuk, pastikan bahwa alasannya bukan hanya demi anak-anak tanpa mempertimbangkan hal lain termasuk penyebab Anda bercerai sebelumnya.
Selain itu, jika Anda sudah kembali menjalin hubungan romantis dengan seseorang, sebaiknya jangan langsung memberi tahu Anak Anda. Pastikan Anda sudah memiliki komitmen untuk menjalin hubungan serius dengan pasangan sebelum memberitahu mereka.
Penting untuk menyadari bahwa pernikahan pertama Anda sudah berakhir dan berhentilah memikirkannya. Apa yang terjadi di masa lalu belum tentu akan terjadi di pernikahan saat ini, sehingga Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir berlebihan.
Fokuslah pada masa depan dengan pasangan Anda dan tetaplah bersikap realistis. Tidak ada orang yang sempurna dan setiap orang pasti memiliki beberapa kebiasaan yang menjengkelkan. Maka dari itu, jangan memiliki harapan yang berlebihan kepada pasangan.
Baca Juga: Hak Asuh Anak Dalam Perceraian, Siapa yang Paling Berhak?
Salah satu tantangan dalam menikah lagi setelah bercerai adalah harapan dan penerimaan dari anak. Sebagian mungkin dapat menyambut pernikahan orang tuanya dengan senang hati, tetapi tidak jarang anak merasa sebaliknya.
Hal yang perlu diperhatikan terkait anak sebelum Anda memutuskan untuk menikah lagi setelah bercerai meliputi:
Dampak perceraian bagi anak cukup signifikan. Perceraian dapat membuat anak merasa kehilangan kedua orang tuanya, sehingga ketika anak mengetahui bahwa orang tuanya akan menikah lagi, ia bisa saja merasa takut kembali kehilangan.
Hal ini akan membuat anak kesulitan menerima pasangan baru Anda, atau anak mereka yang akan menjadi saudara tirinya.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah memperkenalkan anak Anda pada keluarga pasangan serta menghabiskan waktu bersama untuk saling mengenal dan menjadi akrab.
Ungkapkan juga bahwa meskipun Anda dan mantan pasangan tidak akan rujuk kembali, tetapi kehadiran pasangan baru Anda bukan untuk menggantikan orang tua kandungnya.
Yakinkan anak bahwa ia tidak akan kehilangan perhatian atau kasih sayang orang tua kandungnya walaupun telah menikah lagi.
Sebagian anak mungkin tidak mudah menerima pasangan baru orang tuanya dan bahkan tidak sedikit pernikahan baru orang tua dapat memengaruhi anak secara mental.
Oleh karena itu, ayah dan ayah tiri atau ibu dan ibu tiri, sebaiknya menjalin komunikasi dan hubungan yang baik agar lebih nyaman dalam membicarakan kepentingan anak.
Hal ini bisa dimulai dengan saling berkomunikasi secara rutin melalui telepon untuk menyapa dan membicarakan tentang anak. Selanjutnya Anda mungkin dapat saling mengundang di acara khusus atau makan malam bersama.
Semakin nyaman kedua orang tua kandung dan orang tua tiri dengan satu sama lain, anak akan semakin diyakinkan bahwa dia tidak harus memilih antara cinta orang tua. Ini juga akan membuat mereka tidak lagi enggan untuk dekat dengan orang tua tiri.
Ini akan menunjukkan kepada anak bahwa orang dewasa bekerja sama demi dirinya dan semua peduli dan mengutamakan kepentingannya.
Kedatangan orang baru di rumah, juga berarti adanya aturan baru yang ditetapkan. Mulai dari pembagian kamar, pekerjaan rumah, penggunaan televisi, jadwal kamar mandi, dan lain sebagainya.
Sebaiknya libatkan semua pihak, termasuk anak dalam membuat aturan baru. Selain itu, pastikan anak tidak merasa privasinya dilanggar dengan kedatangan anggota keluarga barunya.
Berikan anak waktu untuk beradaptasi dengan aturan rumah yang baru. Jangan langsung meminta anak harus segera berbagi segalanya dengan anggota keluarga baru. Sebaiknya anak juga tetap memiliki ruangan atau benda yang dapat diklaim sebagai milik pribadinya.
Sama halnya dengan semua hubungan, maka diperlukan perjuangan agar pernikahan setelah perceraian dapat berjalan dengan baik untuk semua orang, termasuk anak.
Jangan terlalu berharap bahwa anak tiri akan segera menghormati dan mencintai orang tua tiri yang baru. Faktanya, hubungan seperti ini dapat berkembang lambat. Anak akan butuh waktu untuk benar-benar mengenal dan mersa nyaman dengan orang tua tirinya.
Oleh karena itu, Anda harus bersikap lebih pengertian. Selama Anda menyayanginya dengan tulus dan sabar, hubungan dapat berkembang semakin baik ke depannya.
Baca Juga
Itulah informasi yang perlu Anda ketahui sebelum menikah lagi setelah bercerai. Jika Anda masih memiliki berbagai pertanyaan terkait masalah pernikahan, Anda dapat berkonsultasi dengan konselor pernikahan dan keluarga yang terpercaya.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Umur bukanlah ukuran dewasa. Kedewasaan terlihat ketika seseorang bisa mengelola emosinya, apapun situasi yang tengah dihadapi.
31 Okt 2020
Mandi bareng pasangan dapat memberikan manfaat dalam pernikahan, mulai dari meningkatkan keintiman, menjadi variasi dalam bercinta, dan memberi ruang untuk berbicara. Stres Anda dan pasangan pun bisa mereda dengan mandi bareng suami atau istri.
13 Okt 2020
Cara menghilangkan rasa cemburu bisa dihilangkan dengan menaruh kepercayaan pada pasangan. Anda pun perlu meningkatkan rasa percaya diri supaya tidak insecure.
26 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved