Detoksifikasi disebut-sebut dapat membuat tubuh lebih sehat. Faktanya, manfaat detox seperti untuk diet hingga mengurangi stres belum teruji secara ilmiah dan tidak dapat dilakukan secara sembarangan.
31 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tak hanya sehat, manfaat detox juga dapat menurunkan berat badan
Table of Content
Detoksifikasi adalah salah satu metode diet yang dilakukan sebagai upaya menjaga pola hidup sehat. Manfaat detox diklaim dapat menghilangkan racun dari dalam tubuh dan secara umum membantu meningkatkan kualitas kesehatan bagi yang menjalankannya. Benarkah demikian?
Advertisement
Kata detox berasal dari detoksifikasi yang berarti proses pembuangan racun. Detoks dilakukan dengan mengatur pola makan yang melibatkan puasa dan pantangan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman selain sayur-sayuran, buah-buahan, jus buah, dan air putih.
Terkadang detoks juga dapat berupa mengonsumsi produk-produk tertentu yang diklaim dapat membantu tubuh terbebas dari racun dan menjaga kesehatan usus besar. Banyak orang melakukan detoksifikasi dengan tujuan ingin hidup lebih sehat sekaligus menurunkan berat badan.
Baca juga: Cara Mengeluarkan Racun Lewat Telapak Kaki dan Klaim Manfaatnya
Dengan menjalani detoksifikasi, ada beberapa pengaruh positif yang bisa Anda rasakan pada tubuh, di antaranya:
Perlu diketahui, hingga saat ini, belum ada penelitian yang cukup untuk membuktikan manfaat detoksifikasi di atas. Banyak orang mengaku bahwa setelah menjalani proses detoksifikasi, mereka merasa lebih bertenaga, kesehatannya meningkat, dan dapat mengurangi berat badan.
Walau demikian, jenis racun yang dibersihkan tidak pernah diteliti secara jelas dan rinci. Berat badan yang berkurang pun lebih disebabkan karena pengurangan konsumsi makanan berlemak selama proses detoksifikasi. Namun biasanya berat badan dapat naik kembali setelah seseorang tidak melakukan detoksifikasi.
Kenyataannya, tubuh kita senantiasa melakukan cara membuang racun dalam tubuh secara alami. Organ-organ tubuh seperti hati, ginjal, usus, dan paru-paru bekerja setiap harinya untuk membersihkan tubuh dari berbagai racun yang masuk kedalam tubuh.
Oleh karena itu, cara terbaik yang dapat kita lakukan untuk mendetoksifikasi tubuh kita yakni dengan membantu kelancaran proses mengeluarkan racun yang dilakukan secara alami oleh organ-organ tubuh. Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah:
Dengan melakukan berbagai aktivitas di atas, proses detoksifikasi alami tubuh dapat terus berjalan dengan lancar setiap harinya.
Proses detoksifikasi umumnya melibatkan pembatasan akan apa yang bisa dikonsumsi tubuh dalam jangka waktu tertentu. Tubuh diharuskan mengonsumsi makanan-makanan segar dan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan.
Jus pun menjadi minuman yang sering dijumpai dalam berbagai metode detoksifikasi. Proses detox dengan mengonsumsi jus sebagai asupan utama umumnya memakan waktu 3-10 hari.
Keefektifannya terhadap pembersihan racun dalam tubuh belum terbukti secara ilmiah. Namun, ada beberapa manfaat yang kerap dialami oleh orang-orang yang menjalankan detoksifikasi dengan jus menurut ahli, yakni:
Buah dan sayuran kaya akan vitamin serta mineral. Dengan rutin minum jus, maka Anda dapat memberikan nutrisi tambahan ke dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Jus buah dapat meningkatkan kualitas sistem pencernaan dengan adanya enzim-enzim sehat yang terkandung dalam jus.
Jus kaya akan senyawa anti-inflamasi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu seseorang merasa lebih berenergi.
Baca juga: Diet dengan Minum Jus Detox, Benarkah Efektif?
Perdebatan detox jus sempat menjadi bahan pembicaraan para ilmuwan yang meneliti keefektifan metode ini. Faktanya, orang-orang yang menjalani detox jus dapat mengalami kondisi berikut:
Sebuah studi yang mengamati 20 orang partisipan yang menjalani detoks jus menyatakan bahwa benar adanya terjadi penurunan berat badan setelah melakukan diet ini. Rata-rata peserta mengalami penurunan berat badan seberat 1,7 kg.
Meskipun begitu, para peneliti kemudian menemukan fakta bahwa diet detox jus juga mengakibatkan bakteri baik dalam tubuh ikut menurun jumlahnya sehingga tubuh rentan terkena penyakit.
Sebuah laporan penelitian lainnya mengungkapkan bahwa detoks jus dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Pasalnya, dengan hanya mengonsumsi jus dalam menu makanan mereka, kadar asam oksalat pun meningkat. Oksalat adalah asam organik yang dikandung secara alami di banyak tanaman.
Senyawa ini juga merupakan nephrotoxic atau senyawa berbahaya bagi ginjal. Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan bahwa orang yang mengikuti program detox jus, harus menghitung berapa banyak oksalat yang mungkin mereka konsumsi setiap harinya untuk menjaga ginjal mereka tetap sehat.
Dari ulasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk membuktikan adanya manfaat detox. Detoksifikasi sendiri terjadi secara alami dalam tubuh kita. Meskipun begitu, mengonsumsi makanan dan minuman yang menjadi menu detoks tetap merupakan pilihan yang baik untuk meningkatkan kesehatan.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar fungsi detox dan cara melakukannya, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak asalan berat badan susah turun meski sudah sering diet. Sering melewatkan sarapan, stres, kurang tidur, hingga faktor genetik bisa menyebabkan kondisi ini.
Manfaat daun jati belanda dianggap baik untuk tubuh dan kerap dijadikan bahan baku jamu atau teh pelangsing. Padahal, belum ada uji klinis yang membuktikan khasiatnya.
Diet karbo mengharuskan kamu untuk mengurangi asupan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi untuk menurunkan risiko penyakit obesitas dan darah tinggi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved