Cara mengatasi rasa takut ke dokter gigi adalah memilih waktu yang tepat dan dokter gigi yang tepercaya. Jika memungkinkan, ajak orang terdekat Anda untuk menemani.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
9 Mar 2021
Dokter gigi sering menjadi momok menyeramkan untuk sebagian orang
Table of Content
Bukan sekadar rasa enggan, ada orang yang takut ke dokter gigi hingga menyentuh level phobia. Sebutan untuk kondisi ini adalah dentophobia. Pemicunya beragam. Bisa karena kekhawatiran tentang kesehatan mulut, pengalaman masa kecil, hingga isu yang tertanam di benak dan berpengaruh terhadap terbentuknya rasa takut. Karena ini penting, Anda harus mencari cara agar tidak takut ke dokter gigi.
Advertisement
Sebagian besar kondisi phobia ke dokter gigi terjadi karena pengalaman buruk di masa lalu. Bisa saja, sudah ada rasa takut sejak kecil saat harus ke dokter gigi. Perasaan ini pun terus tertanam hingga tumbuh besar.
Tak hanya itu, rasa ini juga bisa muncul karena pengalaman kurang mengenakkan saat periksa ke dokter gigi. Mulai dari tenaga medis yang tampak kurang empati, rasa sakit, tidak nyaman, dan hal semacamnya.
Ada pula orang yang merasa asing saat masuk ke ruangan dokter gigi dan merasa terintimidasi. Suara bising dari alat-alat yang digunakan juga bisa menimbulkan rasa takut.
Bukan hanya itu saja, kemungkinan lain munculnya odontophobia adalah kekhawatiran terhadap kesehatan mulut. Mungkin sedang merasakan sakit gigi, gusi berdarah, atau keluhan lainnya.Belum pernah ke dokter gigi sejak lama seperti beberapa bulan atau tahun juga bisa memicu rasa takut. Ada kekhawatiran saat memeriksakan diri, dokter akan menyampaikan “kabar buruk” terkait kesehatan mulut.
Baca juga: Perbedaan Dokter Gigi Spesialis Anak dan Dokter Gigi Umum
Tentu berbeda cara mengatasi ketakutan atau rasa kurang nyaman biasa dengan odontophobia. Bagi yang ketakutannya masih ringan, ini termasuk hal biasa. Bagi sebagian besar orang, klinik dokter gigi bisa jadi memang bukan tempat favorit untuk dituju.
Namun penanganan bagi yang mengalami phobia saat harus ke dokter gigi tentu berbeda. Ini sudah berkaitan dengan kesehatan mental. Artinya, penanganannya pun harus komprehensif, seperti:
Metode terapi psikologis ini adalah cara paling efektif untuk mengatasi dentophobia. Orang yang mengalami phobia ini akan diajak terbiasa ke dokter gigi namun secara bertahap.
Tahap awal bisa dimulai dengan mengunjungi klinik gigi namun tanpa harus duduk di kursi periksa. Kemudian, kunjungan berikutnya ditingkatkan dengan pemeriksaan singkat. Lalu, paparannya terus ditingkatkan hingga merasa siap untuk pemeriksaan rutin.
Memang benar obat tidak akan mengatasi dentophobia secara langsung. Meski demikian, beberapa jenis obat anti-kecemasan bisa membantu meredakan gejala yang muncul.
Biasanya, dokter meresepkan obat bersamaan dengan melakukan terapi paparan. Metode ini juga dapat meredakan gejala fisik akibat phobia seperti tekanan darah tinggi.
Selain penanganan medis lewat terapi psikologis, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar lebih tenang saat ke dokter gigi, seperti:
Pilih waktu mengunjungi dokter gigi saat tidak terlalu ramai, contohnya saat pagi hari dan bukan akhir pekan. Artinya, orang yang berkunjung ke klinik lebih sedikit dan bunyi dari peralatan dental juga tidak terlalu signifikan. Terkadang, bunyi-bunyian ini bisa memicu rasa cemas berlebih.Lebih jauh lagi, datang saat sepi berarti rentang waktu tunggu yang lebih singkat. Nomor antrean sedikit sehingga mengantisipasi kemungkinan munculnya rasa cemas berlebih.
Apabila mudah merasa panik akibat suara mesin dan peralatan di dalam klinik, bawa headphone atau earphone untuk membantu merasa rileks. Pasang musik favorit atau instrumen menenangkan untuk mengalihkan perhatian. Anda juga bisa menunggu di ruangan yang agak jauh.
Anda juga bisa mengajak teman atau saudara untuk menemani saat ke dokter gigi. Cari orang yang tahu betul kondisi Anda serta bisa menenangkan apabila kepanikan datang tiba-tiba. Anda pun bisa meredam ketakutan itu dengan mengobrol topik yang menyenangkan.
Lakukan teknik meditasi dan relaksasi untuk membantu meredakan saraf. Bisa dengan mengatur napas perlahan atau teknik lain yang dirasa efektif
Tak ada salahnya menceritakan kepada dokter gigi tentang ketakutan Anda. Dengan demikian, mereka akan mencoba lebih perlahan atau selalu menyampaikan apa yang akan dilakukan sebelumnya agar tidak terasa mengagetkan. Karena itu, cobalah pilih dokter yang sangat Anda percaya.
Kemudian, Anda bisa juga menyepakati sinyal tertentu seperti mengangkat tangan kanan yang berarti meminta dokter untuk menghentikan sementara tindakannya. Tujuannya agar Anda tetap bisa merasa nyaman.
Kesehatan gigi dan mulut sangatlah krusial. Jangan sampai rasa takut atau phobia ke dokter gigi membuat hal ini terbengkalai. Terus menerus merasa takut hanya akan menimbulkan masalah baru seperti kondisi kesehatan gigi dan mulut yang terabaikan.
Baca juga: Ini Kisaran Biaya Cabut Gigi Bungsu di Dokter Gigi
Ada banyak strategi yang bisa dilakukan, namun belum tentu sama efektivitasnya bagi setiap orang. Bahkan, tentu perlu trial and error hingga menemukan dokter gigi yang tepat. Namun pada akhirnya, pasti ada jalan untuk mengatasi rasa takut ini.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang cara berdamai dengan phobia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa makanan yang bisa membantu untuk meredakan sakit perut, antara lain bubur, pisang, pepaya, dan air kaldu. Simak berbagai makanan dan minuman lainnya dalam artikel ini.
2 Jun 2023
Di Indonesia, Anda bisa menemukan makanan berfermentasi hampir bisa ditemukan di setiap warung makan atau restoran. Sebelum mengonsumsinya, mari mengenal fermentasi makanan dan manfaatnya untuk tubuh Anda.
26 Apr 2023
Setiap pilihan, tindakan, dan persepsi pasti dipengaruhi emosi dasar manusia. Pada tahun 1970an, psikolog Paul Eckman mengidentifikasi perasaan ini menjadi 6 kategori. Hingga kini, jenis-jenis emosi dan penjabarannya pun terus berkembang.
8 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved