Salah satu peraturan baru dari Kemendikbudristek, Nadiem Makarim menyatakan calon peserta didik baru untuk kelas 1 SD harus memenuhi persyaratan 7 tahun atau paling rendah 6 tahun per tanggal 1 Juli pada tahun yang sama.
2023-03-30 10:42:21
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ilustrasi adik-kakak berseragam SD
Table of Content
Tahun 2019 lalu, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menerbitkan peraturan yang memuat perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), termasuk di antaranya syarat masuk SD.
Advertisement
Apakah Anda sudah terpikir untuk menyekolahkan anak ke sekolah dasar (SD) di tahun 2022 ini? Sebelum tahun ajaran baru dimulai, mari simak apa saja syarat masuk SD yang harus dipenuhi.
Sebagian orangtua tidak mengetahui sebaiknya masuk SD usia berapa. Berdasarkan Permendikbud atau Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021, syarat masuk SD terbilang cukup sederhana, yaitu hanya mengenai batasan umur untuk anak bisa masuk SD.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa persyaratan masuk SD sebagai berikut:
Syarat anak masuk SD tersebut harus terpenuhi. Jika usia minimal masuk SD belum cukup, anak sebaiknya mendapat pendidikan di PAUD terlebih dahulu. Setelah usia masuk SD sudah cukup, barulah orangtua mendaftarkan anaknya ke sekolah dasar.
Syarat pendaftaran SD memprioritaskan anak berusia 7 tahun. Namun, bukan hanya usia masuk SD, kesiapan anak untuk memulai sekolah harus memperhatikan beberapa aspek.
Kebanyakan orangtua berpikir bahwa ukuran kesiapan anak untuk memulai sekolah dilihat dari kemampuan membaca, menulis, atau mampu mengerjakan perhitungan matematika.
Walaupun tidak menjadi syarat masuk SD, orangtua juga harus memperhatikan aspek lain dalam perkembangan anak secara keseluruhan, misalnya kemampuan sosial dan emosional anak, keterampilan fisik, serta komunikasi dan kognitif.
Oleh karena itu, pada salah satu pasal dalam Peraturan Mendikbud di atas, untuk anak-anak berprestasi dan memiliki bakat istimewa yang dirasa sudah pantas untuk memasuki sekolah dasar secara akademik, perlu juga dipastikan kesiapan fisik dan mentalnya.
Kesiapan tersebut penting untuk dipenuhi karena dapat membantu anak-anak berkembang di sekolah untuk bisa bergaul dengan anak-anak lain, mengikuti instruksi, dan mengomunikasikan kebutuhan mereka.
Menurut Profesor Nancy Carlsson-Paige, ahli pendidikan anak dari Lesley University, Massachusetts, orangtua juga perlu memahami bahwa ketika anak-anak memiliki tingkat pendidikan yang tidak selaras dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar mereka, hal tersebut bisa berdampak pada mental anak, seperti tercipta perasaan tidak mampu, cemas, dan kebingungan.
Bahkan menurut penelitian terbaru dari para peneliti Fakultas Kedokteran Harvard University, anak-anak SD yang sering dianggap gagal mengikuti pelajaran di kelasnya kebanyakan disebabkan karena orangtua yang mendaftarkan mereka terlalu dini.
Para peneliti tersebut menemukan fakta bahwa dibandingkan anak-anak yang lebih tua, anak termuda di kelas yang mereka teliti memiliki kemungkinan yang jauh lebih besar untuk mendapatkan diagnosis ADHD, di mana anak cenderung hiperaktif dan sulit untuk fokus belajar.
Sebagai akibatnya, studi tersebut menyimpulkan bahwa sering terjadi diagnosis yang berlebihan dan perawatan yang salah pada anak-anak yang merasa kesulitan belajar, hanya karena mereka didaftarkan di usia mereka yang lebih muda. Oleh sebab itu, usia masuk SD sebaiknya tidak terlalu dini.
Baca Juga
Mengenai usia ideal masuk SD, beberapa negara memiliki batasan yang berbeda. Finlandia, yang sistem pendidikannya diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia, telah menerapkan pendidikan formal yang dimulai ketika anak menginjak usia 7 tahun. Di usia tersebut, anak dianggap sudah siap secara fisik maupun mental untuk menghadapai berbagai tantangan yang akan mereka dapatkan di sekolah.
Suatu penelitian berjudul The Gift of Time? School Starting Age and Mental Health telah mengulas tentang usia terbaik untuk memulai sekolah. Studi ini dilakukan dengan mengamati proses penerimaan siswa baru di Denmark.
Umumnya, anak-anak di Denmark mulai sekolah ketika berumur 6 tahun. Para peneliti kemudian menelaah siswa-siswa yang menunda proses belajar mereka hingga umur 7 tahun.
Hasilnya diungkapkan bahwa ketika menginjak usia 11 tahun, anak-anak yang memulai sekolah di usia 7 tahun lebih rendah mengalami kesulitan belajar, seperti susah memerhatikan pelajaran, dan 73 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi hiperaktif.
Sementara itu, menurut studi yang diterbitkan oleh lembaga riset IZA, dinyatakan bahwa anak-anak yang relatif lebih tua dari teman sekelasnya di sekolah dasar yang mereka teliti, memiliki sejumlah keunggulan, seperti:
Terlepas dari berbagai temuan studi yang berhubungan dengan syarat masuk SD di atas, ada satu hal yang seharusnya menjadi perhatian utama para orangtua, yakni anak-anak perlu ada di rumah untuk mendapatkan pendidikan pertamanya dari orangtua.
Ayah dan ibu wajib menjadi guru pertama yang membentuk ikatan emosional yang kuat dengan anak sehingga mereka memiliki kesiapan yang mumpuni ketika memulai sekolah dasar nanti.
Jika anak telah memenuhi syarat masuk SD, Anda bisa mendaftarkannya ke sekolah yang dituju. Namun, ketahui jalur pendaftaran peserta didik baru jenjang SD berikut.
Jalur zonasi diperuntukkan bagi calon siswa baru yang berdomisili di wilayah zonasi yang ditetapkan Pemda. Penerimaan peserta didik baru bisa dilakukan melalui online. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot datang ke lokasi untuk melakukan pendaftaran sekolah SD.
Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Syarat pembuatan paspor anak, di antaranya KTP orangtua, kartu keluarga, akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah orangtua. Proses pembuatannya membutuhkan waktu beberapa hari dengan biaya tertentu.
Cara belajar efektif tentu dibutuhkan oleh para pelajar, termasuk untuk persiapan menghadapi ujian. Bagaimana bisa seorang pelajar menjalani ujian, tanpa mengetahui cara belajar yang efektif? Maka dari itu, kenalilah cara belajar efektif menurut psikolog ini, supaya dapat nilai terbaik di kelas!
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membuat pohon keluarga bersama termasuk membangkitkan rasa menghargai diri sendiri, membantu anak mengenali silsilah keluarga besar, hingga membangun identitas anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved