Teknologi IVUS (Intravascular ultrasound) dianggap lebih akurat dan canggih ketimbang pengobatan jantung koroner lainnya. Apa yang membedakan IVUS dari metode pengobatan lainnya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
1 Mei 2023
Layar IVUS sedang menunjukkan detail seputar jantung
Table of Content
Salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia adalah jantung koroner. Di saat pembuluh arteri menyempit karena adanya penumpukan kolesterol dan zat lain, saat itulah jantung koroner terjadi. Penanganan medis yang tepat sangat dibutuhkan untuk menunjang keselamatan, serta kesehatan pasien penderita jantung koroner.
Advertisement
Seiring berjalannya waktu, dunia medis terus berinovasi dan membuat alat yang lebih canggih untuk mengobati berbagai macam penyakit. IVUS (Intravascular Ultrasound) adalah salah satu alat pemeriksaan pembuluh darah, yang dapat digunakan untuk menangani pasien jantung koroner.
dr. Rony M Santoso, Sp.JP(K), FIHA, FSCAI, FAPSC selaku Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan dari Rumah Sakit Awal Bros Tangerang mengatakan, IVUS adalah alat pemeriksaan pembuluh darah yang masuk ke dalam vaskuler.
“Di Indonesia ini belum terlalu banyak tindakan kateter yang dipandu dengan IVUS. Mungkin di bawah 10% padahal di negara-negara lain tindakan kateterisasi dengan IVUS ini, bahkan bisa mencapai 60-70%. Hal ini dikarenakan tindakan IVUS tergolong teknologi mutakhir dan terbaru. Belum semua rumah sakit yang terdapat center jantung di Indonesia memilikinya,” ujar dr. Rony.
Pada kasus jantung koroner, biasanya kateterlah yang digunakan. Namun, kateter hanya melihat dari luar atau berada di muara pembuluh darah. Sementara jika menggunakan IVUS, bisa masuk sampai ke pembuluh darah untuk memproduksi gelombang suara. Menurut dr. Rony, dari sana akan diketahui gambaran secara jelas terkait apa yang sedang terjadi dalam pembuluh darah jantung koroner.
Selain untuk menangani penyakit jantung koroner, menurut dr. Rony, alat IVUS yang menyerupai teropong ini juga digunakan untuk semua pembuluh darah manusia. Akan tetapi, penggunaan paling sering adalah untuk pembuluh darah penyakit jantung koroner. “Teknologi IVUS ini termasuk pemeriksaan yang cukup canggih atau jenis pemeriksaan yang lebih baik dibandingkan dengan kateter yang biasa,” kata dr. Rony.
IVUS akan langsung dilakukan oleh Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi. Biasanya, lama tindakan IVUS akan berlangsung sekitar 10-15 menit.
IVUS dapat diibaratkan sebagai endoskopi, yang bisa melihat ke dalam pembuluh darah koroner dengan gelombang suara. Tindakan IVUS ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah tindakan.
“Jadi sebelum tindakan dilakukanlah IVUS agar bisa memperkirakan kondisi di dalamnya, kemudian dilakukan tindakan. Lalu setelah tindakan tersebut kita lihat lagi hasilnya dengan IVUS apakah bagus atau tidak. Apakah stent sudah tepat posisinya dan sebagainya,” tambah dr. Rony.
Beberapa hal di bawah ini adalah keunggulan lainnya dari teknologi IVUS:
Jika dibandingkan dengan angiografi dan katerisasi, IVUS jauh lebih akurat. Lebih detail, itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kecanggihan IVUS dalam memeriksa pasien jantung koroner.
Sebab, IVUS dapat melihat penyakit plak atau plak di dalam pembuluh darah koroner sehingga dapat memperkirakan dengan jelas mekanisme penyakit yang terjadi di dalam pembuluh darah tersebut; melihat panjang (lesi) penyakitnya, agar lebih detail atau tepat mengukur panjang penyakitnya tersebut.
Secara terapeutik, keunggulan IVUS adalah bisa memprediksi dan melihat ukuran ballon dan stent. IVUS juga bisa melihat komplikasi yang terjadi, bila ada pemasangan yang keliru atau kurang tepat (presisi dari stent-nya).
Hasil klinisnya pun bisa dilihat lebih jelas nantinya. “Tentu saja dengan kita memberikan atau memasangkan stent dengan panduan IVUS. Hasil yang didapatkan ke depan atau jangka panjangnya jauh lebih baik karena bisa terhindar dari komplikasi-komplikasi yang tidak terlihat dari mata angiografi atau mata kateter,” sambung dr. Rony.
Baca Juga
Proses penggunaan IVUS adalah dengan cara memasukkan kateter IVUS atau wire IVUS ke dalam pembuluh darah koroner. Wire tersebut disambungkan dengan mesin untuk membacanya. Setelah itu, akan terlihat plaknya dengan jelas.
Pada mesin tersebut, ada layar yang tersambung dengan sistem monitor yang bisa memperlihatkan distribusi produksi kondisi di dalam pembuluh darah jantung koroner. Pasien yang telah menjalani tindakan dengan IVUS ini, hanya memiliki sedikit risiko mengalami komplikasi karena kecanggihan IVUS tadi.
Narasumber:
dr. Rony M. Santoso, SpJP(K), FIHA, FSCAI, FAPSC
Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Rumah Sakit Awal Bros Tangerang
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Fenomena Raynaud adalah kondisi di mana berkurangnya aliran darah ke jari-jari tangan, kaki, bibir, telinga, atau hidung akibat mengerutnya pembuluh darah. Umumnya, kondisi ini dipicu oleh suhu dingin dan tekanan emosional.
18 Agt 2020
Makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung adalah makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging sapi dan domba, serta makanan tinggi garam, gula, dan makanan olahan. Ketahui jenis-jenisnya dalam artikel ini.
22 Agt 2023
Penyakit jantung bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup secara keseluruhan. Mulai dari berhenti merokok, konsumsi makanan sehat, dan rutin olahraga. Ketahui cara mencegah lainnya yang bisa kamu lakukan.
20 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved