Gangguan kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif (GID) memiliki ciri salah satunya sering merasa kebingungan, tidak bisa mengingat informasi penting, hingga merasa bahwa dunia ini tidak nyata.
27 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kepribadian ganda dan mengubah diri karena ingin diterima di pergaulan adalah hal yang sangat berbeda
Table of Content
Merasa ingin diterima oleh lingkungan pergaulan adalah hal yang manusiawi. Namun terkadang, untuk bisa diterima di lingkungan tertentu, kita perlu mengubah sedikit pemikiran, sifat, maupun penampilan. Tidak sedikit, orang yang melihat perubahan diri tersebut sebagai ciri kepribadian ganda. Benarkah?
Advertisement
Gangguan kepribadian ganda sendiri sebenarnya adalah istilah lama. Saat ini, kondisi tersebut telah berubah nama menjadi gangguan identitas disosiatif (GID). Tidak semua orang yang menunjukkan pribadi berbeda dari biasanya, memiliki kondisi ini.
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara ingin merasa diterima di pergaulan dengan kondisi yang masuk ke dalam gangguan mental ini.
Kepribadian ganda, sebaliknya, merupakan kondisi yang kemunculannya tidak memberikan keuntungan apapun. Kondisi ini lebih mengarah pada bentuk pelarian seseorang untuk pergi dari “dunia nyata” yang dianggap kental dengan hal traumatis dan menyakitkan.
Orang-orang dengan kepribadian ganda, umumnya memiliki riwayat sebagai korban kekerasan, baik secara fisik, emosional, atau bahkan seksual. Riwayat tersebut akhirnya mendorong mereka membuat suatu dunia baru, dengan identitas baru, yang tidak berkaitan sama sekali dengan kesehariannya, agar merasa lebih tenang dan aman.
Orang yang memiliki kepribadian gana umumnya tidak menyadari dirinya memiliki kelainan tersebut. Salah satu ciri-ciri orang dengan kepribadian ganda adalah memiliki perasaan seperti dirasuki ketika kepribadiannya berganti.
Gejala lainnya yang dimiliki orang dengan kepribadian ganda adalah:
Jika ada kerabat maupun orang terdekat yang memiliki ciri kepribadian ganda seperti di atas, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini, sebagai bentuk dukungan.
Orang yang memiliki kepribadian ganda, belum tentu bisa merespons dengan baik saat berinteraksi dengan Anda. Tanyakan kepadanya mengenai hal yang bisa Anda lakukan, untuk membantunya.
Namun, tetap harus ingat, bahwa ia bisa saja tidak bisa memberikan jawaban yang jelas dan memaparkan perasaan serta pikirannya. Jika ia bersedia bercerita mengenai kondisi yang dialaminya, jadilah pendengar yang baik.
Berkonsultasi dengan terapis merupakan langkah pertama yang bisa dilakukan, agar kondisi ini bisa dikontrol. Bantu ia untuk mencari dan menemukan terapis yang tepat, dan dampingilah sebelum dan setelah sesi terapi selesai.
Saat seseorang mengalami perubahan kepribadian, akan sulit untuk menyesuaikan perlakuan Anda dengan pribadinya saat itu. Saat hal ini terjadi, Anda mungkin perlu mencari cara untuk menghadapi masing-masing kepribadian.
Mengenali hal yang bisa menjadi pemicu kambuhnya kondisi ini, bisa membantu Anda untuk melindungi orang dengan kepribadian ganda dari hal tersebut. Orang dengan kepribadian ganda juga memiliki kecenderungan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri sehingga Anda juga perlu lebih memerhatikan kondisinya.
Selama membantu orang dengan kepribadian ganda, Anda juga perlu memerhatikan keamanan diri Anda sendiri. Berdiskusilah dengan terapis yang menanganinya, mengenai cara yang paling tepat untuk membantu orang dengan kepribadian ganda, dan tetap jaga keamanan diri sendiri.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Di tengah kesibukan sehari-hari, terdapat banyak penyebab stres di sekeliling kita yang sering kali tidak disadari, seperti kurang tidur, pekerjaan, hingga menonton televisi berlebihan.
Sindrom Munchausen adalah gangguan psikologis akibat perilaku kekerasan pada anak. Sindrom Munchausen membuat penderitanya pura-pura sakit untuk mendapatkan perhatian. Kondisi ini bisa dipicu oleh pengalaman kekerasan selama kanak-kanak.
Amarah adalah sebuah bentuk emosi yang normal, bahkan baik bagi kesehatan. Namun, memperhatikan cara mengendalikan emosi sangat penting agar bisa menghadapi masalah dengan positif dan lebih baik. Kendalikan emosi dengan mengenal penyebab munculnya rasa marah dan mempelajari cara untuk menenangkan diri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved