Sering dikonsumsi dalam bentuk bubuk atau suplemen, akar maca memberikan manfaat yang baik untuk tubuh. Manfaat maca memang banyak, namun ada pula efek samping yang juga perlu diperhatikan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Sep 2020
Bubuk akar maca bisa ditambahkan dalam makanan seperti smoothies, oatmeal, maupun energy bar
Table of Content
Beberapa tahun terakhir, tanaman maca atau Peruvian ginseng tengah populer digunakan dalam dunia kesehatan. Tanaman yang mempunyai nama ilmiah Lepidium meyenii ini biasanya dikonsumsi bagian akarnya. Sebelum dikonsumsi, akar maca terlebih dahulu diolah dalam bentuk bubuk atau suplemen.
Advertisement
Bukan tanpa alasan, orang-orang mengonsumsi akar maca karena memberikan banyak efek positif bagi kesehatan. Manfaat akar maca sangatlah beragam, mulai dari meningkatkan libido pria maupun wanita, menambah energi, melindungi kulit dari panasnya sengatan sinar matahari, hingga memperkuat fungsi otak.
Sebelum mengonsumsi akar maca, Anda perlu mengetahui apa saja manfaatnya untuk kesehatan. Berikut ini manfaat maca yang paling sering disebut:
Manfaat maca yang paling banyak diketahui orang yaitu dapat menambah libido. Sebuah studi pada tahun 2002 menemukan bahwa pria yang mengonsumsi 1,5 hingga 3 gram maca tiap harinya akan mengalami peningkatan libido. Sementara itu, studi lain di tahun 2015 menyebut akar maca bisa membantu mengurangi disfungsi seksual pada wanita pascamenopause yang mengonsumsi antidepresan.
Menurut penelitian, akar maca mampu meningkatkan kehidupan seksual penderita disfungsi ereksi. Dalam penelitian yang dirilis pada tahun 2009 tersebut, peserta diminta mengonsumsi 2,4 gram akar maca per hari selama 12 minggu. Hasilnya, kehidupan seksual mereka yang mengonsumsi akar maca meningkat lebih signifikan jika dibanding peserta yang mengonsumsi plasebo.
Beberapa atlet dan binaragawan biasa mengonsumsi suplemen dari akar maca untuk meningkatkan energi dan performa. Sebuah studi pada tahun 2009 mendapati bahwa atlet sepeda yang mengonsumsii ekstrak maca selama 14 hari mengalami peningkatan performa waktu dalam uji coba dengan jarak 40 kilometer.
Mengonsumsi akar maca disebut dapat meningkatkan kesuburan, terutama pada pria. Sebuah penelitian pada tahun 2016 mendapati sejumlah bukti terkait efek akar maca yang bisa meningkatkan kualitas air mani.
Kandungan flavonoid dalam maca dipercaya mampu mengurangi kecemasan serta memperbaiki suasana hati. Hal ini terbukti dari sebuah studi yang menyebut bahwa maca mengurangi perasaan cemas dan depresi wanita pascamenopause.
Sebuah studi di tahun 2015 mengatakan, mengonsumsi 3,3 gram maca per hari selama 12 minggu dapat menurunkan tekanan darah pada wanita pascamenopause. Studi ini menjadi bukti bahwa maca mempunyai potensi untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa mengoles ekstrak maca pada kulit bisa membantu melindungi dari radiasi sinar ultraviolet. Efek ini tidak lepas dari kandungan antioksidan polifenol dan glukosinolat dalam maca. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan ekstrak maca tidak bisa menggantikan fungsi tabir surya. Selain itu, tidak semua orang cocok menggunakan ekstrak maca pada kulit. Sebelum memakainya, coba lakukan patch test untuk memastikan tidak ada reaksi alergi yang muncul akibat penggunaan maca.
Kandungan antioksidan dalam maca dapat membantu melawan radikal bebas. Selain itu, kandungan antioksidan ini dipercaya dapat membantu mencegah Anda terkena penyakit jantung dan kanker.
Maca disebut dapat mengurangi gejala menopause. Hal ini diperkuat dengan sebuah studi mengenai wanita pascamenopause yang mengalami pengurangan gejala seperti hot flashes dan keringat dingin setelah mengonsumsi ekstrak maca.
Sebuah studi pada tahun 2014 menyebut bahwa maca mempunyai manfaat untuk memperkuat fungsi otak, khususnya dalam hal kognitif serta kinerja memori. Selain itu, peneliti juga menyarankan para penderita Alzheimer untuk mengonsumsi maca.
Mengonsumsi maca secara berlebihan dapat mengganggu fungsi tiroid. Ini terjadi karena maca mengandung zat yang mengganggu fungsi normal kelenjar tiroid, goitrogen. Selain itu, apabila Anda menderita penyakit-penyakit seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker ovarium, endometriosis, atau fibroid rahim, mengonsumsi maca bisa memperburuk kondisi. Hal ini terjadi karena maca dapat bertindak layaknya estrogen.
Sama seperti suplemen lainnya, keamanan maca untuk dikonsumsi wanita hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan penderita kondisi medis tertentu belum teruji. Maka dari itu, Anda harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi ekstrak maupun suplemen dengan kandungan akar maca.
Anda dapat mengonsumsi maca dengan cara dicampurkan ke dalam makanan. Suplemen ini bisa ditambahkan ke makanan-makanan seperti smoothies, oatmeal, energy bar, hingga sajian yang dimasak dengan cara dipanggang. Sementara itu, dosis maksimal penggunaan suplemen maca masih belum jelas. Namun, penelitian menyebut bahwa akar maca umumnya dikonsumsi pada kisaran 1,5 hingga 5 gram per hari.
Baca Juga
Manfaat maca untuk kesehatan memang banyak, tetapi Anda juga perlu memerhatikan efek samping yang mungkin terjadi. Sebelum mengonsumsi suplemen dengan kandungan maca, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Minuman sarsaparilla memiliki rasa yang unik. Sarsaparilla adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di Amerika Selatan. Akar tanaman ini dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
5 Jun 2020
Daun tapak kuda sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena dipercaya memiliki berbagai khasiat, mulai dari meningkatkan fungsi otak hingga mengobati luka bakar. Benarkah berbagai manfaat daun tapak kuda ini?
18 Okt 2023
Cantigi ungu merupakan tanaman yang masih satu genus (marga) dengan beberapa tanaman berkhasiat, seperti blueberry (Vaccinium corymbosum) atau bilberry (Vaccinium myrtillus). Tanaman ini dianggap memiliki sejumlah potensi manfaat karena kandungan antioksidannya.
4 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved