Jangan buang dulu makanan sisa yang ada di rumah. Anda bisa menggunakannya untuk berbagai hal, mulai dari membuat kaldu, pupuk, hingga pengharum ruangan.
2023-03-20 07:56:20
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sisa makanan dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna
Table of Content
Seberapa sering Anda membuang makanan sisa setiap harinya? Terkesan sedikit, namun faktanya sampah sisa makanan di Indonesia menembus 13 juta ton setiap tahunnya. Padahal, ada banyak cara kreatif untuk mengolah sisa makanan menjadi menu yang tetap menggiurkan.
Advertisement
Namun memang, masih banyak stigma bahwa mengonsumsi makanan sisa seakan kurang pantas. Sudah saatnya mengesampingkan stigma itu dan mengambil langkah yang bisa membantu cegah dampak perubahan iklim.
Berikut ini beberapa ide kreatif mengolah makanan sisa agar bisa dikonsumsi kembali:
Tak perlu membeli suplemen atau kaldu yang ada di pasaran karena sisa makanan seperti tulang dari daging bisa menjadi bahan membuat kaldu. Cara membuatnya pun sederhana, cukup dengan memasukkannya ke dalam panci berukuran besar lalu rendam hingga seluruh tulang terendam.
Diamkan selama 24-48 jam. Kemudian, saring kaldu dan simpan di dalam kemasan kaca. Anda juga bisa menambahkan bawang bombay, tomat, wortel, seledri, bawang putih, dan rempah lainnya.
Stok kaldu ini bisa jadi penyelamat Anda ketika ingin makan sup atau menjadi alternatif seduhan hangat saat cuaca kurang bersahabat.
Sesuai namanya, crouton berarti “remahan”. Jadi, jangan langsung buang roti tawar ketika sudah mendekati tanggal kedaluwarsanya. Sebab, Anda bisa mengolahnya menjadi crouton.
Untuk membuatnya, potong roti dalam bentuk dadu kemudian campurkan dengan minyak zaitun dan bumbu seperti bubuk bawang putih, rosemary, atau lada.
Kemudian, panggang selama 10-15 menit dalam suhu 205 derajat Celsius hingga berwarna keemasan dan teksturnya renyah. Jika sudah jadi, Anda bisa memasukkannya sebagai topping salad atau sup.
Apakah sayuran hanya bisa berakhir di meja makan saja? Tentu tidak. Ada beberapa jenis sayuran yang bisa tumbuh lagi apabila tidak jadi diolah menjadi makanan. Contohnya adalah kubis, seledri, dan bawang daun yang bisa terus bertumbuh apabila batangnya diletakkan dalam air.
Anda cukup memotong bagian ujung tangkai dan letakkan di dalam mangkuk. Pastikan air menutup seluruh bagian akarnya. Dengan cara ini, tanaman pun perlahan akan tumbuh.
Cara mudah lain untuk mengolah sisa makanan adalah dengan membuat veggie stock atau kaldu sayur. Caranya cukup dengan mencampur sayuran ke dalam panci berukuran besar, tambahkan air, rempah, dan bumbu seperti bawang putih.
Kemudian, rebus hingga mendidih dan dinginkan selama 20-30 menit. Barulah kemudian Anda bisa menyaring dan menyimpannya di freezer. Ketika diperlukan, veggie stock ini bisa menjadi tambahan saat sedang mengolah pasta, gandum, atau sup.
Jangan buang dulu ampas kopi Anda karena bisa jadi pupuk tanaman. Bahkan, ini adalah material organik yang dapat menyuburkan tanaman. Tak hanya itu, bubuk kopi juga dapat menarik cacing tanah sembari mengoptimalkan keseimbangan cairan di kebun.
Untuk menjadikan kopi sebagai pupuk, cukup taburkan di atas tanah. Tapi jangan terlalu banyak karena rentan menggumpal dan menghalangi air menembus tanah.
Kulit buah-buahan seperti apel atau jeruk tak harus langsung dibuang. Anda bisa menyimpannya sebagai bahan pembuatan selai. Caranya adalah dengan merebus kulit buah selama 30 menit, saring, dan panaskan ekstraknya.
Kemudian, Anda bisa menambahkan ekstrak lemon atau gula sebelum menyimpannya dalam kontainer atau gelas kaca. Setelah jadi, selamat mencoba olahan selai alami yang bisa menjadi kombinasi saat makan yogurt, chia pudding, atau dessert sehat lainnya.
Ingin membuat pengharum ruangan sendiri? Maka jangan buang dulu kulit jeruk. Caranya adalah dengan mencampurnya dengan gabungan garam, rempah, dan juga minyak esensial. Merebus kulit jeruk bersama dengan kayu manis atau cengkeh juga bisa menjadi perpaduan untuk menyegarkan udara di rumah Anda.
Tak ingin sampah sisa makanan Anda menumpuk di TPA dan menyebabkan peningkatan gas metana berbahaya? Langkah mudah untuk mengatasinya adalah dengan mulai melakukan kompos. Biasanya, material yang bisa diurai adalah sisa sayur dan buah-buahan. Kemudian, seimbangkan dengan bahan karbon seperti sekam, tanah, atau daun kering.
Sebaiknya sayur dan buah-buahan ini dicacah terlebih dahulu sehingga lebih mudah terurai. Sangat disarankan pula untuk mengaduk rata setiap harinya. Ketika sudah matang, hasil kompos ini akan menghasilkan pupuk organik cair dan juga media tanam yang bisa digunakan kembali.
Baca Juga
Jadi, tak ada kata sulit untuk memanfaatkan sampah sisa makanan. Jangan langsung membuangnya, meski ini adalah pilihan paling praktis. Bayangkan jika setiap orang mengandalkan konsep ini, berapa banyak timbunan sampah makanan sisa di TPA?
Bukan hanya berbahaya karena menghasilkan gas metana, sampah ini juga dapat mencemari air tanah dan sampai ke Anda pula. Jadi, saatnya mulai menyadari bahwa sampah Anda adalah tanggung jawab Anda.
Di saat yang sama, memanfaatkan kelebihan makanan ini juga merupakan gerakan demi keselamatan lingkungan. Misi keberlanjutan ini bisa jadi langkah untuk menyelamatkan bumi di masa mendatang.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar ragam menu bergizi dari olahan makanan-makanan sisa, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat stretching bukan hanya membantu tubuh lebih fleksibel saja, tapi juga bisa mengurangi stres hingga nyeri di badan. Idealnya, peregangan dilakukan secara rutin setiap harinya. Tak harus lama, asalkan konsisten.
Stevia, xylitol, hingga madu adalah pemanis pengganti gula yang bisa dicoba. Meski kalorinya lebih rendah, pengganti gula ini tetap bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang bertujuan untuk menghindari penyakit kronis. Beberapa gaya hidup yang bisa dilakukan seperti menerapkan pola makan sehat, menjaga kebersihan, hingga rutin berolahraga.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved