Obat mastitis berguna untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi payudara hingga mengurangi rasa nyeri. Ada tiga jenis obat untuk penyakit ini, yaitu antibiotik, ibuprofen, dan acetaminophen.
2023-03-28 03:56:41
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Obat mastitis mampu mengurangi rasa sakit pada payudara akibat infeksi bakteri
Table of Content
Obat mastitis umumnya ada tiga jenis, yaitu antibiotik, ibuprofen, dan acetaminophen. Infeksi payudara atau mastitis seringkali terjadi pada masa menyusui.
Advertisement
Ibu menyusui yang terkena mastitis akan merasakan berbagai gejala yang terasa menyakitkan dan membuat tidak nyaman pada payudara mereka, apalagi saat memberikan ASI.
Tidak hanya melalui operasi, cara mengobati mastitis tanpa operasi juga bisa dilakukan tergantung pada tingkat keparahannya. Anda bahkan bisa melakukan perawatan di rumah apabila mastitis yang dialami tidak parah.
Mastitis merupakan suatu kondisi ketika jaringan payudara membengkak atau meradang secara tidak normal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara.
Mastitis paling sering terjadi selama masa menyusui, bahkan hampir seluruh wanita menyusui mengalami kondisi ini.
Mastitis terjadi ketika terdapat infeksi bakteri pada payudara. Hal ini terjadi akibat bakteri, seperti Staphylococcus, memasuki saluran susu melalui celah di puting susu.
Efeknya, payudara mengalami peradangan yang menyakitkan. Infeksi payudara paling sering terjadi pada waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Namun, bisa juga muncul pada wanita yang belum melahirkan ataupun setelah menopause.
Berdasarkan riset yang diterbitkan European Journal of Breast Health, gejala mastitis adalah:
Seiring perkembangannya, infeksi payudara ini dapat menyebabkan pembentukan abses payudara. Abses ini merupakan sekumpulan nanah yang terdapat dalam jaringan payudara.
Tanda abses payudara adalah adanya benjolan lembut di payudara yang tidak mengecil setelah menyusui (bila letaknya terlalu dalam, maka Anda tidak dapat merasakannya).
Selain itu, benjolan dapat digerakan, nanah mengalir dari puting susu, demam terus-menerus, dan gejala tidak membaik dalam waktu 48-72 jam.
Untuk ibu menyusui, pertimbangan pemberian obat mastitis dilakukan berdasarkan hasil laboratorium.
Sampel ASI nantinya akan diteliti agar bakteri penyebab mastitis bisa terdeteksi. Nantinya, hasil uji laboratorium akan menentukan jenis antibiotik yang sesuai dengan bakteri penyebab infeksi.
Dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti biopsi, USG payudara, MRI, dan mammografi. Hal ini berguna untuk membedakan benjolan akibat mastitis ataupun tumor dan kanker payudara.
Operasi mastitis diperlukan jika dalam jaringan payudara Anda telah terbentuk abses atau kumpulan nanah.
Abses ini harus disedot hingga hilang. Pada operasi mastitis, dokter akan membentuk sayatan kecil untuk mengeringkan abses yang terbentuk akibat infeksi.
Baca Juga
Sebelum berada pada tingkat keparahan yang membutuhkan tindakan operasi, cara menyembuhkan mastitis dapat dilakukan dengan cara memberikan obat mastitis. Ada tiga jenis obat mastitis yang kerap digunakan, yaitu:
Jika tidak ada abses yang terbentuk dalam payudara, Anda dapat mengonsumsi obat mastitis tanpa operasi. Obat mastitis ringan tanpa abses umumnya berupa antibiotik resep oral. Cephalexin dan dicloxacillin adalah dua dari obat mastitis antibiotik yang paling umum digunakan.
Antibiotik yang diresepkan akan ditentukan berdasarkan pertimbangan kondisi Anda. Oleh sebab itu, obat mastitis yang diresepkan pun akan aman digunakan saat sedang menyusui dan tidak akan membahayakan bayi.
Obat mastitis antibiotik bekerja dengan cara membasmi bakteri penyebab mastitis. Pengobatan dengan antibiotik bahkan terbukti menyembuhkan mastitis.
Namun, perlu diingat, Anda tidak boleh mengonsumsi antibiotik yang tidak diresepkan oleh dokter.
Ibuprofen adalah obat untuk mastitis yang bebas resep. Untuk mengobati mastitis, ibuprofen digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, demam, dan pembengkakan yang terjadi akibat mastitis.
Obat radang payudara berupa acetaminophen berguna untuk mengurangi rasa sakit dan demam.
Pengobatan dengan antibiotik biasanya dapat menyelesaikan infeksi yang terjadi. Umumnya, acetaminophen kerap ditemukan dalam bentuk paracetamol.
Meski ada obat-obatan yang diketahui meredakan nyeri dan mengatasi bakteri pada mastitis, ada pula cara menyembuhkan mastitis lainnya dengan menggunakan obat mastitis herbal. Inilah tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat mastitis herbal:
Riset yang diterbitkan Oman Medical Journal menemukan, cara menyembuhkan mastitis dapat dilakukan dengan pemberian kunyit. Tanaman ini mampu mengatasi peradangan pada payudara. Hal ini dikarenakan kunyit mengandung senyawa curcumin.
Kandungan ini bisa ditemukan pada warna kuning yang ada pada kunyit. Curcumin memberikan efek antiperadangan dan antimikroba.
Penelitian ini memaparkan, penggunaan kunyit yang dioles mampu mengurangi bercak kemerahan, nyeri, dan rasa kencang pada payudara penderita mastitis.
Hal ini menunjukkan, curcuminoid berpotensi sebagai antiperadangan yang mampu mengendalikan radang pada kulit dan jaringan lunak.
Namun, perlu digarisbawahi, alih-alih menggunakan kunyit yang dihaluskan, penelitian ini menggunakan kunyit yang telah diproses ke dalam bentuk krim curcumin dengan dosis 200 mg. Selain itu, riset ini hanya melibatkan 70 penderita mastitis. Artinya, cakupan penelitian ini tidak begitu besar.
Cara menyembuhkan mastitis secara alami lainnya dapat dilakukan dengan bunga chamomile. Penelitian yang diterbitkan Molecular Medicine Reports menunjukkan, chamomile terbukti mampu menangani mastitis.
Bunga chamomile diketahui mengandung 1-2 alpha-bisabolol. Kandungan ini bekerja sebagai antiinflamasi.
Dalam mencegah peradangan, chamomile bekerja dengan cara menghambat prostaglandin, yaitu zat di dalam tubuh yang menyebabkan radang.
Selain itu, chamomile juga mempercepat proses pengeringan luka. Bahkan, bunga ini mampu mempercepat pertumbuhan sel kulit baru yang menutupi luka.
Penelitian ini memaparkan, pada penyakit mastitis, untuk mengatasinya, chamomile diberikan dalam bentuk topikal, yaitu dioleskan di bagian payudara yang mengalami mastitis.
Daun kubis dipercaya mampu mengurangi pembengkakan pada mastitis. Penelitian yang diterbitkan JBI Library of Systematic Reviews menunjukkan, daun kubis membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan payudara yang mengalami mastitis.
Selain itu, daun kubis juga berguna untuk memperpanjang durasi menyusui. Namun, penelitian ini belum menemukan penjelasan lebih lanjut terkait pengaruh daun kubis terhadap pembengkakan payudara dan lamanya menyusui.
Terlebih, penelitian hanya melibatkan sedikit penderita mastitis, yakni sebanyak 120 orang. Oleh karena itu, hasil penelitian ini belum mampu menggambarkan seluruh penderita mastitis.
Baca Juga
Di samping pengobatan ke dokter, Anda juga dapat melakukan perawatan di rumah. Pengobatan di rumah yang dapat Anda lakukan, yaitu:
Jangan berhenti menyusui dari payudara yang sakit. Meski Anda akan merasakan sakit, menyusui dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Dengan rutin melakukan pengosongan payudara, pembengkakan dan penyumbatan saluran ASI dapat dicegah.
Jika ASI terus menumpuk, maka dapat membuat mastitis semakin memburuk. Sebagai pilihan lain, Anda juga dapat menggunakan pompa ASI untuk mengosongkan ASI.
Perlu diingat, ASI yang diproduksi dari ibu penderita mastitis tidak berbahaya bagi bayi. Sebab, ASI bersifat antibakteri yang membuat bayi tidak terjangkit infeksi bakteri.
Selain konsumsi obat mastitis, kompres hangat yang diberikan sebelum dan sesudah menyusui seringkali dapat meredakan rasa sakit akibat mastitis. Selain kompres air hangat, Anda juga dapat melakukan mandi air hangat.
Jika kompres air hangat tak memberikan hasil, cobalah kompres es setelah menyusui. Jangan menggunakan kompres es sebelum menyusui karena dapat memperlambat aliran ASI.
Ketika mengalami mastitis, Anda harus tetap terhidrasi dan cukup nutrisi. Dehidrasi dan nutrisi yang buruk dapat menurunkan produksi ASI sehingga memperburuk mastitis yang Anda alami.
Oleh sebab itu, minum air kurang lebih 10 gelas sehari, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan tambahkan kalori ekstra. Dengan melakukan perawatan di rumah dan berkonsultasi pada dokter, keadaan Anda dapat segera pulih.
Selain melakukan pengobatan mastitis pada ibu menyusui, pencegahan pun diperlukan agar ibu terhindar dari risiko mastitis. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan cara di bawah ini agar mencegah ibu dari radang payudara:
Pakaian ketat mampu menyebabkan saluran susu menjadi tertekan. Hal ini mampu menyebabkan ASI terbendung dan menyumbat di saluran susu. Bahkan, hal ini mampu menimbulkan benjolan yang nyeri dan tampak kemerahan.
Untuk ibu menyusui, hendaknya memerhatikan apapun yang akan menyentuh payudara agar senantiasa higienis. Sebab, jika tidak menjaga kebersihan, bakteri Staphylococcus akan mudah menjangkiti payudara.
Oleh karena itu, cuci tangan dengan benar serta cuci alat pompa ASI dengan sabun dan air panas sesaat setelah dipakai.
IDAI merekomendasikan memijat punggung dan leher sebelum menyusui agar merangsang hormon oksitosin. Hormon ini berguna untuk membantu mengalirkan ASI ke saluran susu sehingga rasa nyeri pun berkurang.
Obat mastitis berguna untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab radang payudara hingga mengurangi rasa nyeri yang muncul sebagai gejala mastitis.
Selain itu, cara menyembuhkan mastitis juga bisa dilakukan di rumah, mulai dari rutin memberikan ASI agar tidak menumpuk. Memberi kompres pada payudara yang bermasalah juga berguna untuk mengobati mastitis, terutama untuk mengurangi rasa sakit.
Jika Anda mengalami gejala mastitis, konsultasikan segera dengan dokter melalui melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Apabila Anda ingin mendapatkan keperluan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kemungkinan penyebab bayi tidak mau menyusu adalah perubahan rasa ASI, hidung bayi tersumbat, sariawan, hingga perubahan pada aroma tubuh ibu.
Mastitis adalah infeksi payudara yang sering terjadi pada wanita menyusui. Mastitis juga bisa terjadi saat saluran ASI tersumbat.
Penyebab payudara gatal adalah kulit kering, alergi, cuaca panas, perubahan hormon, pembesaran ukuran payudara, mastitis, hingga kanker payudara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved