logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Hati-hati! Kenali Gejala Polio yang Dapat Menyebabkan Kelumpuhan Total

open-summary

Polio adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan komplikasi. Dan penyakit polio sendiri memiliki beberapa jenis dan harus dipahami bagaimana gejala masing-masing jenisnya


close-summary

31 Mei 2019

| dr. Joni Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Pemberian vaksin dapat mencegah penyakit polio

Atasi gejala polio dengan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit ini berkembang

Table of Content

  • Lebih jauh tentang penyakit polio dan cara penularannya
  • Gejala penyakit polio berdasarkan jenisnya
  • Cegah polio dengan penuhi vaksin polio
  • Perawatan untuk penyakit polio

Menurut WHO, 1 dari 200 orang yang terinfeksi virus Polio mengalami kelumpuhan total. Selain itu penyakit polio juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan bahkan kematian.

Advertisement

Berkat gerakan pemberantasan polio global yang dimulai tahun 1988, negara-negara Asia Tenggara telah dinyatakan bebas polio.  Namun sampai saat ini polio masih sering ditemukan di Afganistan, Pakistan, dan Nigeria.  

Sejak tahun 2014, Indonesia telah dinyatakan bebas polio. Namun. beberapa waktu lalu dilaporkan ada satu kasus baru polio di Indonesia. Karena itu, kita semua tetap harus waspada karena polio masih dapat terjadi selama penyebaran virusnya belum diberantas hingga tuntas.

Lebih jauh tentang penyakit polio dan cara penularannya

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf.  Penyakit ini paling banyak diderita oleh anak berusia kurang dari 5 tahun dibandingkan kelompok usia lain. Namun, semua orang yang belum mendapat vaksin polio tetap berisiko tinggi menderita polio.

Virus penyebab polio dapat hidup di tenggorokan dan usus orang yang terinfeksi. Sehingga, saat orang lain tidak sengaja melakukan kontak langsung dengan tinja atau cairan tubuh penderita yang keluar saat batuk maupun bersin, virus bisa berpindah dan orang tersebut pun dapat tertular. Salah satu faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan tertular polio adalah sanitasi yang buruk.

Risiko penularan polio paling tinggi pada 7-10 hari sebelum terjadinya gejala polio. Virus dapat hidup di tenggorokan selama 1 minggu dan di tinja sampai 6 minggu atau lebih lama pada penderita yang sistem imunnya rendah.

Gejala penyakit polio berdasarkan jenisnya

Terdapat 3 jenis penyakit yang disebabkan infeksi virus polio di antaranya polio non paralitik, polio paralitik, dan sindrom pascapolio. Masing-masingnya memiliki gejala dan ciri khas yang berbeda. Berikut penjelasannya.

Gejala polio non paralitik

Ini adalah jenis polio yang ringan sebab orang yang terkena polio ini tidak mengalami kelumpuhan. Gejala polio non paralitik menghilang dalam 24-72 jam, dan kadang berlangsung sampai sepuluh hari.

Pada polio jenis ini terjadi pemulihan total dan tidak menyebabkan gejala sisa di kemudian hari.

Virus polio pada jenis ini tidak masuk ke sistem saraf sehingga tidak merusak saraf. Gejalanya seperti gejala flu, di antaranya:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan
  • Nyeri atau kekakuan pada punggung, leher, dan tangan
  • Kelemahan otot.

Gejala polio paralitik

Jenis polio ini jarang terjadi namun serius. Gejala awalnya seperti gejala polio non paralitik, namun dalam beberapa hari atau seminggu setelahnya gejala-gejala lain yang serius muncul seperti:

  • Kehilangan refleks tubuh
  • Nyeri otot berat dan dan kelemahan otot
  • Anggota badan yang terasa lunglai biasanya pada satu sisi tubuh
  • Kelumpuhan tiba-tiba sementara atau permanen

Sekitar 2-5% penderita polio paralitik dapat meninggal. Di antara yang bertahan hidup sejak mengalami polio paralitik, 50% penderita polio paralitik dapat mengalami kelumpuhan permanen.

Sindrom pascapolio

Sindrom pasca polio (PPS) sering terjadi pada penderita polio paralitik sebelumnya. Gejala utama PPS adalah kelemahan otot yang timbul lagi dan secara perlahan memburuk. PPS rata-rata terjadi 35 tahun sejak infeksi awal polio.

Selain kelemahan otot yang timbul lagi, gejala lain dari PPS antara lain:

  • otot mengecil
  • mudah lelah
  • kesulitan menelan dan bernapas
  • gangguan tidur karena sesak
  • gangguan konsentrasi dan memori
  • mudah kedinginan
  • perubahan mood yang sering dan depresi.

Cegah polio dengan penuhi vaksin polio

Cara mencegah polio yang paling efektif adalah dengan melakukan imunisasi atau vaksin polio. Menurut jadwal imunisasi yang dikeluaskan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017, vaksin polio idealnya diberikan 5 kali, dengan 4 kali imunisasi dan 1 kali booster. 

Vaksin polio pertama diberikan segera setelah bayi lahir, lebih tepatnya sesaat sebelum bayi kembali pulang ke rumah. Lalu, dosis lanjutan diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Terakhir, booster imunisasi diberikan saat anak berusia 18 bulan.

Vaksin polio aman diberikan dan sudah berperan dalam mengurangi 99% kasus polio di seluruh dunia. Meski penyakit ini sudah hampir punah, namun Anda tetap perlu membawa anak untuk mendapatkan vaksinnya, untuk menghindari angka kejadian polio kembali naik dan menjaga risiko anak terkena polio, tetap rendah. 

Orang dewasa juga perlu mendapatkan vaksin polio jika akan bepergian ke negara-negara atau area yang masih terdapat polio. 

Perawatan untuk penyakit polio

Untuk mengetahui secara pasti seseorang mengidap polio, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik  secara keseluruhan. Selain itu, pemeriksaan lab dengan mengambil sampel swab dari tenggorokan atau sampel tinja juga dilakukan untuk melihat keberadaan virus polio di tubuh. Saat hasil pemeriksaan sudah keluar, dokter lalu akan mencocokkannya dengan gejala-gejala yang dialami.

Polio tidak ada obatnya. Sehingga, saat seseorang terkonfirmasi terkena polio, dokter akan melakukan usaha untuk meredakan gejala-gejala yang terjadi dengan cara:

  • Meresepkan obat pereda nyeri
  • Meresepkan obat antipasmodic untuk membuat otot-otot lebih rileks
  • Memberikan antibiotik untuk redakan infeksi saluran kemih yang terjadi
  • Memasang alat bantu napas atau ventilator pada pasien yang kondisinya parah
  • Menjalankan terapi fisik untuk redakan nyeri otot dan meningkatkan kapasitas pernapasan

Selain itu, tergantung kondisinya, pengidap polio juga dapat dianjurkan untuk bed rest atau istriahat total di tempat tidur. Sedangkan beberapa orang lain perlu menggunakan bantuan tongkat atau kursi roda untuk bergerak. 

Melihat belum adanya obat untuk penyakit ini, keberadaan vaksin polio menjadi satu-satunya senjata paling ampuh untuk melawannya. Jangan tunda imunisasi, sebab ini semata-mata dilakukan untuk kesehatan Anda dan salah satu faktor yang bisa membuat polio lenyap dari bumi adalah jika semua orang taat menjalani imunisasi sesuai jadwal.

Baca Juga

  • 4 Langkah Efektif Mencegah Meningitis pada Bayi dan Anak-Anak
  • Apa Perbedaan Gejala Polio Nopraktik dan Paralitik? Ini Penjelasannya!
  • Berkat Penemu Vaksin Cacar, Penyakit Ini Tak Lagi mematikan

Walau kasus polio sekarang sudah jarang ditemukan, namun komplikasinya serius. Oleh sebab itu penting melakukan pencegahan dini dengan imunisasi polio. Semoga artikel ini membantu Anda mengenali gejala polio dan komplikasinya.

Advertisement

vaksin bayi dan anakimunisasi anakpoliokelumpuhan sementara

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved