Xeroderma pigmentosum adalah kelainan genetik langka yang dapat menimbulkan gejala jika terpapar sinar UV. Gejalanya tidak hanya pada kulit saja, tetapi juga memengaruhi penglihatan dan pendengaran.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
31 Mei 2020
Munculnya bintik-bintik pada area kulit yang terpapar sinar matahari merupakan salah satu gejala xeroderma pigmentosum
Table of Content
Pernahkah Anda menonton film Midnight Sun? Diceritakan bahwa sang tokoh utama, Katie Price, mengidap penyakit xeroderma pigmentosum yang membuatnya hanya bisa keluar di malam hari.
Advertisement
Xeroderma pigmentosum adalah penyakit genetik langka di mana penderitanya mengalami sensitivitas ekstrem terhadap sinar UV. Sensitivitas tersebut membuat sang penderita tak mungkin keluar di bawah sinar matahari.
Penyakit XP memengaruhi satu dari 250 ribu jiwa di seluruh dunia. Kondisi ini lebih umum terjadi di Jepang, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Xeroderma pigmentosum biasanya didiagnosis pada masa bayi atau anak usia dini. Namun, juga dapat didiagnosis sebelum kelahiran, pada akhir masa kanak-kanak, atau dewasa awal.
Bahkan beberapa orang dengan XP juga mengalami kondisi tertentu, seperti cacat intelektual, keterlambatan perkembangan, gangguan pendengaran, dan masalah mata. Xeroderma pigmentosum disebabkan oleh mutasi gen yang terlibat dalam perbaikan kerusakan DNA, di mana gen tak mampu memperbaiki atau mereplikasi DNA yang telah dirusak oleh sinar UV.
Orangtua yang membawa sifat xeroderma pigmentosum memiliki risiko yang lebih besar untuk menurunkan pada anaknya. Tak hanya itu, penyakit XP juga kerap dikaitkan dengan perkawinan sedarah karena mutasi gen yang terjadi. Mutasi pada gen XPC, ERCC2 atau POLH menjadi yang paling umum dalam kasus penyakit XP.
Baca Juga
Gejala umumnya mulai terlihat selama masa bayi atau dalam tiga tahun pertama kehidupan meski dapat juga terjadi setelahnya. Adapun gejala xeroderma pigmentosum, di antaranya:
Tidak semua gejala tersebut dapat terjadi pada penderita karena kemungkinan bisa saja menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Akan tetapi, salah satu komplikasi dari penyakit XP yang paling umum, yaitu kanker kulit.
Tanpa perlindungan dari sinar matahari, sekitar setengah dari kasus xeroderma pigmentosum berubah menjadi kanker kulit melanoma maligna dan karsinoma sel skuamosa yang tentu saja bisa mengancam jiwa. Oleh sebab itu, penderita XP pun perlu mengambil tindakan yang ekstrim dalam melindungi setiap permukaan tubuhnya dari sinar UV.
Perlu Anda ketahui bahwa belum ada obat untuk xeroderma pigmentosum, namun gejalanya dapat dikendalikan. Menjauhi matahari dan menghindari sumber cahaya UV lain sangatlah penting untuk dilakukan.
Anda dapat mengoleskan krim tabir surya, mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan menggunakan kacamata hitam setiap kali keluar rumah saat matahari masih bersinar. Akan tetapi, sebaiknya tetaplah di dalam rumah pada siang hari. Sementara dalam ruangan, hindari pula jendela dan lampu yang memancarkan sinar UV.
Pemeriksaan rutin untuk pertumbuhan pra-kanker juga merupaksan hal yang penting. Ini dapat membantu mengurangi timbulnya kanker kulit yang mungkin memerlukan operasi yang lebih invasif. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala xeroderma pigmentosum.
Sedangkan pada ibu hamil, penyakit XP pada janin dapat terdeteksi melalui amniosentesis atau chorionic villi sampling. Deteksi lebih dini memungkinkan Anda mengambil langkah yang tepat sesegera mungkin.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab jerawat adalah penyumbatan pori-pori kibat produksi minyak atau sebum berlebih disertai penumpukan sel kulit mati dan bakteri. Ada berbagai kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko jerawat jadi rentan muncul.
9 Mei 2019
Sebum adalah komponen yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di bawah kulit. Meski kerap dimusuhi karena menjadi penyebab jerawat, fungsi sebum ternyata baik untuk kesehatan kulit.
25 Apr 2023
Cara menghilangkan hitam di leher perlu dilakukan bila Anda merasa terganggu dengannya. Kondisi ini dapat terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan area tubuh hingga kondisi medis tertentu.
26 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved