Xenophobia adalah istilah untuk menggambarkan ketakutan individu terhadap orang asing atau terhadap orang yang berbeda dari dirinya. Xenophobia tidak dimasukkan sebagai gangguan mental dan cenderung menjadi bentuk diskriminasi.
22 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Xenofobia berbeda dari rasisme walau sama-sama melakukan tindak diskriminasi pada orang yang dianggap berbeda karakteristik
Table of Content
Xenophobia (xenofobia) adalah istilah yang merujuk pada “ketakutan” terhadap orang asing atau terhadap individu yang berbeda dari dirinya. Xenofobia umumnya melibatkan keyakinan individu bahwa ada konflik di antara kelompok asalnya dengan orang-orang yang berada di luar kelompoknya.
Advertisement
Xenophobia sering disamakan dengan rasisme dan homofobia. Namun, penting untuk diingat bahwa ada perbedaan antara istilah-istilah ini.
Misalnya, rasisme dan homofobia merujuk pada diskriminasi akibat adanya perbedaan karakteristik yang spesifik. Sementara itu, xenophobia berakar pada persepsi bahwa orang-orang selain di luar kelompoknya merupakan orang asing.
Menurut Harvard Health Publishing, fobia merupakan bentuk ketakutan yang tidak realistis dan terus-menerus terjadi terhadap benda, orang, hewan, aktivitas, atau situasi tertentu. Fobia juga disebutkan menjadi salah satu jenis gangguan kecemasan. Orang dengan fobia tertentu akan berusaha menghindari hal yang ia takuti - atau menghadapinya dengan cemas dan penuh tekanan.
Bagaimana dengan xenofobia?
Walau mungkin xenophobia menimbulkan rasa “takut”, kebanyakan individu dengan xenophobia cenderung tidak memenuhi fobia yang didefinisikan di atas. Istilah ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan individu yang melakukan diskriminasi terhadap orang asing atau imigran.
Orang yang memperlihatkan perilaku xenophobia umumnya percaya bahwa budaya dan negara mereka lebih hebat dibanding budaya orang lain. Orang dengan xenophobia pun cenderung ingin pendatang untuk tidak masuk dalam komunitasnya serta melakukan tindakan yang merugikan orang lain yang dianggapnya asing.
Pengkategorian xenofobia sebagai gangguan mental masih didebatkan banyak pihak. Xenophobia juga tidak dimasukkan sebagai gangguan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Beberapa ahli menyebutkan, bentuk prasangka (prejudice) terhadap orang lain yang ekstrem bisa dimasukkan menjadi subtipe gangguan delusional. Namun, ahli yang memaparkan pandangan ini juga berpendapat bahwa prejudice dapat menjadi gangguan apabila menciptakan gangguan signifikan terhadap aktivitas “penderitanya” sehari-hari.
Xenophobia dapat diekspresikan dengan beragam cara. Beberapa ciri yang menggambarkan perilaku xenophobia yang umum yaitu:
Apabila Anda merasa memiliki kecenderungan untuk bersikap xenofobia di atas, tips berikut ini bisa dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkannya:
Banyak orang dengan xenophobia memiliki sedikit paparan dan interaksi dengan orang yang berada di luar komunitasnya. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mengalokasikan waktu dan materi untuk jalan-jalan serta menikmati budaya dan kota orang lain. Tak perlu jauh-jauh, Anda bisa menghabiskan waktu sebentar saja di kota tetangga.
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan, “Banyak orang takut dengan hal-hal yang tidak mereka ketahui” Hal ini mungkin juga berlaku dalam xenophobia - bahwa ketakutan terhadap hal yang tidak kita ketahui (fear of the unknown) menjadi jenis ketakutan yang sangat berefek pada diri.
Apabila Anda merasa memiliki bibit sikap xenophobia, Anda sangat dianjurkan untuk mempelajari budaya atau daerah orang lain melalui media yang ada di rumah. Misalnya, Anda bisa menikmati artikel dan video di internet, menonton film, atau membaca buku yang membahas atau menampilkan budaya di tempat lain.
Apabila Anda merasa sudah banyak berinteraksi dengan orang dari daerah lain namun masih memiliki prasangka xenofobia, Anda disarankan untuk menemui psikolog atau psikiater. Carilah psikolog atau psikiater yang cenderung berpikiran terbuka dan memang tertarik untuk menangani perilaku xenophobia. Biasanya terapi yang akan diberikan dokter adalah terapi perilaku kognitif hingga pemberian obat-obatan untuk meredakan kecemasan.
Baca Juga
Menurut Unicef USA, kebencian dan prasangka terhadap orang lain bukanlah sifat bawaan dan cenderung menjadi perilaku yang dipelajari (dan bisa dibuang). Begitu pula pada buah hati Anda, bahwa anak-anak cenderung menyerap perilaku orang dewasa di dekatnya, dari media, dan dari teman-temannya.
Ajari Si Kecll sejak dini untuk bersikap terbuka dengan perbedaan ras, budaya, dan agama. Pastikan anak memahami bahwa manusia di muka bumi memiliki hak yang sama untuk hidup dan dihargai.
Selalu deteksi sejak dini jika anak Anda memperlihatkan perilaku xenophobia dan kebencian terhadap orang lain. Pasalnya, jika dibiarkan, perilaku tersebut tentu berisiko ia bawa sampai dewasa.
Pengertian xenofobia adalah “ketakutan” terhadap orang asing atau orang yang berada di luar komunitasnya. Perilaku ini cenderung bukan fobia yang kita pelajari dalam psikologi dan cenderung menjadi bentuk diskriminasi terhadap orang lain.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan kepribadian memengaruhi bagaimana seseorang berpikir atau bertindak. Tidak cuma satu jenis, ternyata ada macam-macam gangguan kepribadian. Apa saja?
Cara memperbaiki mood yang mudah adalah memeluk orang tersayang sambil menceritakan hal yang dirasakan. Anda pun bisa mulai rutin berolahraga untuk menjauhkan bad mood setiap hari.
Toxic people bisa memberikan energi negatif dan membuat Anda merasa tak berharga. Agar tak terjerumus, Anda perlu mengenali ciri-ciri ‘orang beracun’ ini serta cara menghadapi mereka.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved