Whiplash adalah cedera akibat gerakan maju mundur yang tiba-tiba, serta cepat dan kuat pada leher. Kondisi ini umum terjadi setelah kecelakaan mobil dan perlu penanganan medis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
1 Agt 2020
Whiplash akan memicu sakit pada leher
Table of Content
Whiplash adalah cedera leher yang terjadi akibat gerakan bolak-balik pada kepala atau leher, yang terjadi tiba-tiba dan disertai dorongan yang kuat. Kondisi yang juga sering disebut cedera lecutan ini paling sering muncul akibat tabrakan kendaraan bermotor.
Advertisement
Selain kecelakaan, cedera whiplash juga bisa disebabkan oleh penganiayaan fisik, cedera saat berolahraga, terjatuh, atau cedera lain pada leher.
Whiplash akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada leher. Keluhan ini mungkin tidak langsung terjadi, sehingga penting untuk memerhatikan segala perubahan fisik pada beberapa hari setelah Anda mengalami cedera.
Cedera leher ini dinilai sebagai cedera ringan yang akan membaik dalam beberapa minggu melalui penanganan yang tepat.
Whiplash terjadi saat struktur leher (termasuk otot, ligamen, dan saraf) mengalami ketegangan akibat gerakan maju-mundur yang cepat dan kuat yang melebihi rentang kemampuan geraknya.
Cedera leher ini bisa menyebabkan otot, tendon, dan ligamen meregang bahkan robek. Terkadang, pembuluh darah di area sekitarnya juga bisa robek setelah kecelakaan dan menyebabkan rasa nyeri serta bengkak.
Ada banyak kondisi yang bisa mengakibatkan whiplash. Beberapa di antaranya meliputi:
Gejala whiplash umumnya baru muncul pada 24 jam hingga beberapa hari setelah Anda mengalami kecelakaan atau cedera. Gejala cedera lecutan ini dapat meliputi:
Gejala-gejala whiplash tersebut bisa bertahan hingga beberapa minggu. Karena itu, periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalaminya setelah kejadian tertentu.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik hingga memindai struktur area leher dengan rontgen atau CT scan untuk memastikan kondisi Anda. Bila Anda terbukti mengalaminya dan penyebabnya telah diketahui, dokter akan menentukan penanganan yang sesuai.
Penanganan whiplash bertujuan mengendalikan rasa nyeri, mengembalikan fungsi gerak leher, dan membantu Anda agar dapat kembali melakukan kegiatan harian seperti biasa. Langkah-langkah mengatasi cedera leher ini umumnya meliputi:
Beristirahat selama satu atau dua hari setelah cedera.
Tempelkan kompres dingin pada area leher selama 15 menit. Gantilah kompres setiap tiga jam sekali, dan ulangi langkah ini selama 2-3 hari sampai Anda merasa lebih baik. Kompres dingin juga bisa dilakukan langsung setelah cedera terjadi.
Anda juga bisa menempelkan kompres hangat dan lembap pada leher. Namun langah ini hanya boleh digunakan pada 2-3 hari pascakecelakaan dan ketika pembengkakan mulai mengempis.
Mengonsumsi obat pereda nyeri juga dapat Anda lakukan, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Menggunakan obat yang diberikan oleh dokter. Contohnya, obat antidepresan untuk meredakan nyeri saraf, obat relaksan untuk mengendurkan otot-otot yang tegang, atau obat untuk membuat otot kebas (seperti lidocaine) guna meringankan nyeri.
Anda bisa melakukan serangkaian latihan fisik yang telah didiskusikan dengan dokter terlebih dulu, misalnya memutar-mutar leher ke berbagai arah. Langkah ini bertujuan mengembalikan kemampuan gerak pada otot leher.
Memakai penyangga leher berbahan lembut untuk membatasi pergerakan leher juga bisa dianjurkan oleh dokter. Dengan ini, proses pemulihan cedera akan lebih terbantu.
Anda dapat menjalani fisioterapi yang dilakukan fisioterapis profesional, seperti pijat atau akunpuntur.
Durasi pemulihan whiplash bisa beragam, tergantung pada seberapa parah kondisi yang Anda alami. Pada sebagian besar kasus, cedera leher ini akan membaik dalam beberapa hari. Namun pada beberapa kasus lain, penderita mungkin membutuhkan beberapa minggu hingga pulih.
Baca Juga
Whiplash atau cedera lecutan terjadi akibat gerakan bolak-balik yang tiba-tiba, cepat, dan kuat pada area leher. Kondisi ini bisa menyebabkan leher terasa nyeri dan kaku, sehingga dapat mengganggu rutinitas.
Oleh karena itu, bila Anda atau orang di sekeliling Anda mengalami cedera leher ini, jangan menunggu hingga gejalanya memburuk dan segera hubungi dokter. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan saran dan penanganan yang tepat guna.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri penyakit saraf pada lansia adalah nyeri di leher dan di sekitar bahu. Ciri-ciri lain juga dapat muncul seperti otot melemah hingga kehilangan keseimbangan.
21 Agt 2019
Benjolan di leher Jisoo Blackpink menimbulkan spekulasi adanya gangguan kesehatan seperti pembengkakan kelenjar getah bening hingga tumor. YG Entertainment telah memberikan klarifikasi atas isu tersebut.
19 Nov 2022
Olahraga sambil duduk dengan gerakan stretching di kantor bisa menjadi solusi agar tubuh tetap sehat dan aktivitas tetap produktif.
28 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved