Undescended testis atau kriptorkismus adalah istilah untuk testis yang tidak ada di skrotum saat bayi lahir. Kondisi ini perlu ditangani karena dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
30 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Undescended testis umumnya terjadi pada salah satu buah zakar
Table of Content
Undescended testis atau testis tidak turun adalah kondisi saat buah zakar belum atau tidak berpindah ke skrotum (kantong testis). Dalam dunia medis, kondisi ini disebut kriptorkismus.
Advertisement
Kriptorkismus dapat dialami oleh janin atau bayi laki-laki yang baru lahir dan umumnya hanya terjadi salah satu testis. Akibatnya, testis tampak turun sebelah.
Kondisi ini lebih sering dialami oleh bayi laki-laki yang lahir prematur. Ketahui penyebab kriptorkidisme beserta bahaya dan cara mengatasinya berikut ini.
Testis terbentuk di rongga perut selama masa perkembangan bayi dalam kandungan. Seiring berjalannya waktu, buah zakar akan turun secara bertahap dari rongga perut ke dalam skrotum.
Pada undescended testicle, proses penurunan testis tertunda atau terhenti. Normalnya, kondisi ini harusnya terjadi melalui sebuah saluran yang berada di area selangkangan.
Penyebab testis tidak turun belum diketahui secara pasti hingga sekarang. Meski demikian, ada beberapa hal yang diduga berpengaruh. Mulai dari faktor genetik (keturunan), kondisi kesehatan selama kehamilan, gangguan pada hormon, hingga kelainan fisik dan saraf.
Lebih lanjut, para pakar mencantumkan sejumlah faktor risiko yang menyebabkan testis tidak turun di bawah ini:
Baca Juga
Undescended testis dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik saat bayi baru dilahirkan. Meski demikian, pada sekitar 80 persen kasus penyakit ini, buah zakar dapat diraba, tapi tidak berada di skrotum.
Bila testis tidak teraba sama sekali, tiga kemungkinan di bawah ini dapat terjadi:
Untuk memastikan kemungkinan tersebut, pemindaian dengan rontgen atau MRI pada area kelamin perlu dilakukan.
Tujuan penanganan undescended testis adalah memindahkan testis ke lokasi seharusnya, yaitu dalam skrotum. Tindakan medis ini sebaiknya dilakukan sebelum bayi mencapai usia satu tahun untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Beberapa penanganan kriptorkismus yang dapat direkomendasikan oleh dokter meliputi:
Operasi pemindahan testis ke skrotum disebut orchiopexy. Pada operasi ini, dokter akan membuat sayatan kecil pada area selangkangan, memindahkan testis dari rongga perut atau saluran inguinal, dan menanamnya dalam skrotum. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan posisi normal testis.
Prosedur orchiopexy biasanya bersifat rawat jalan. Ini berarti, pasien bisa langsung pulang pada hari yang sama dengan operasi. Proses pemulihan operasi pemindahan testis ini sendiri umumnya membutuhkan waktu sekitar satu minggu.
Menurut tinjauan ilmiah tahun 2016, orchiopexy memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi yakni 95%. Lebih lanjut, para ahli menyarankan agar operasi ini dilakukan ketika anak berada pada rentang usia 12-18 tahun.
Terapi hormon untuk menangani kriptorkidisme dilakukan dengan menyuntikkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin).
Penyuntikan hormon HCG dapat mendorong testis untuk turun ke skrotum. Namun penanganan ini tidak seefektif langkah operasi.
Dokter akan menentukan jenis penanganan yang tepat sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan pasien. Pasalnya, jika dibiarkan, undescended testis dapat berujung pada gangguan kesuburan dan hernia, serta meningkatkan risiko kanker testis.
Bila Anda mencurigai bahwa anak Anda mengalami kondisi testis tidak turun atau kriptorkidisme, segera konsultasikan ke dokter agar bisa segera ditangani.
Baca Juga
Testis yang tidak turun dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan jika dibiarkan, yaitu:
Testis tidak turun akan memengaruhi tingkat kesuburan pria bila tak segera ditangani. Perkembangan dan fungsi testis bisa terganggu bila organ ini terus berada di dalam tubuh dan bukan di luar tubuh, yakni skrotum.
Jika buah zakar terus-menerus terpapar oleh suhu di dalam tubuh, gangguan pun dapat terjadi. Pasalnya, suhu ideal agar testis mampu berkembang dan bekerja dengan baik adalah 34º C. Sementara suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36 hingga 37,5º C.
Pria dengan kriptorkidisme juga lebih mungkin mengalami hernia inguinalis atau hernia di area selangkangan.
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami penurunan testis berisiko terkena kanker testis hingga 2-8 kali lipat
Meski demikian, pada sebagian besar kasus, testis dapat pindah dengan sendirinya ke skrotum dalam 4-6 bulan setelah bayi lahir. Bila proses alami ini tidak terjadi, dokter kaan menganjurkan operasi untuk membetulkan posisi buah zakar.
Untuk mengetahui lebih lanjut perihal undescended testis, Anda bisa berdiskusi secara online dengan dokter terbaik di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sebagian pria menggunakan ring penis agar ereksinya lebih tahan lama. Hal ini semata-mata demi meningkatkan kepuasan dalam berhubungan intim. Seperti apa fungsi ring penis dan cara menggunakannya?
Obat varikokel yang biasa diberikan biasanya berfungsi sebagai pereda nyeri, seperti paracetamol. Lantas, bagaimana cara mengobati varikokel agar sembuh?
Penyebab kanker prostat yang utama adalah mutasi genetik. Risiko ini semakin besar pada pria berusia di atas 50 tahun dan punya riwayat dalam keluarganya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved