logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Seputar Terapi Lintah, Mulai dari Cara Kerja Hingga Manfaatnya

open-summary

Terapi lintah dilakukan dengan cara membiarkan lintah menggigit kulit pasien untuk memasukkan antikoagulan melalui air liurnya. Beberapa potensi manfaat terapi lintah adalah memperlambat perkembangan kanker paru, meredakan peradangan, hingga meningkatkan aliran darah.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

23 Mar 2023

Terapi lintah juga dikenal dengan sebutan hirudoterapi.

Terapi lintah juga dikenal dengan sebutan hirudoterapi.

Table of Content

  • Bagaimana cara kerja terapi lintah?
  • Manfaat terapi lintah
  • Bahaya terapi lintah

Sejak zaman Mesir kuno, lintah telah digunakan dalam dunia pengobatan untuk mengatasi kelainan pada sistem saraf, masalah gigi, penyakit kulit, hingga infeksi. Hingga saat ini, lintah juga masih dimanfaatkan untuk menangani sejumlah kondisi medis. Praktik ini dikenal sebagai terapi lintah (hirudoterapi). 

Advertisement

Penasaran dengan jenis terapi ini? Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja, manfaat, dan beberapa potensi efek samping dari terapi lintah yang bisa kamu simak. 

Bagaimana cara kerja terapi lintah?

Lintah yang digunakan dalam dunia medis, seperti Hirudo medicinalis, memiliki tiga rahang dengan deretan gigi kecil. 

Terapi lintah dimulai dengan meletakkan lintah untuk menusuk kulit pasien dengan giginya dan memasukkan antikoagulan atau pengencer darah melalui air liur. 

Selanjutnya, lintah akan dibiarkan mengisap darah pasien selama kurang lebih 20-45 menit. 

Jumlah darah yang dihisap lintah medis relatif sedikit, yaitu sekitar 15 mililiter (ml) per lintah. 

Setelah sesi terapi lintah selesai, isapannya akan meninggalkan luka kecil berbentuk huruf Y yang umumnya bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas.

Secara umum, dokter akan merekomendasikan terapi lintah untuk orang yang berisiko harus mengamputasi bagian tubuhnya akibat diabetes, penderita penyakit jantung, atau orang yang akan menjalani operasi kecantikan yang berpotensi menghilangkan beberapa jaringan lunak. 

Akan tetapi, orang-orang yang mengidap anemia, masalah pembekuan darah, atau memiliki gangguan pada arteri dianjurkan untuk tidak melakukan hirudoterapi. 

Di samping itu, anak-anak berusia di bawah 18 tahun dan wanita yang sedang hamil biasanya juga disarankan untuk menghindari jenis terapi ini.  

BACA JUGA: Banyak Digemari, Ternyata Ini Manfaat Terapi Ikan Untuk Kesehatan

Manfaat terapi lintah

Sepanjang sesi hirudoterapi, beberapa lintah hidup akan menempelkan diri mereka ke area tubuh tertentu dan mengambil darah pasien. 

Lintah kemudian melepaskan protein dan peptida yang mengencerkan darah sekaligus mencegah pembekuan darah. 

Hal ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah kematian jaringan tubuh pasien.  

Karena dianggap efektif untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memecah gumpalan darah dalam tubuh, tidak mengherankan jika lintah kerap digunakan untuk mengatasi gangguan sirkulasi darah dan penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). 

Bahkan, senyawa kimia yang berasal dari air liur lintah sering kali dibuat menjadi obat-obatan yang dapat menangani berbagai masalah berikut.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Varises
  • Wasir
  • Masalah kulit
  • Radang sendi (artritis). 

Selain itu, berdasarkan sebuah studi dalam An International Quarterly Journal of Research in Ayurveda, terapi lintah dianggap sebagai pengobatan yang tepat untuk osteoartritis. 

Alasannya, sifat antiradang dan anestesi dari air liur lintah bisa mengurangi rasa sakit di lokasi sendi yang terdampak. 

Di samping itu, ada beberapa manfaat lintah dalam dunia medis lain yang menarik untuk diketahui.

1. Mengatasi penyakit jantung

Penderita penyakit jantung disarankan untuk mencoba terapi lintah. 

Pasalnya, menurut sebuah penelitian dalam Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, jenis terapi ini berpotensi mengatasi peradangan dan meningkatkan aliran darah. 

Dalam beberapa tahun terakhir, terapi lintah juga kerap dijadikan sebagai pengobatan alternatif bagi penderita gangguan pembuluh darah. 

2. Memperlambat perkembangan kanker paru-paru

Saat ini, efektivitas penggunaan terapi lintah untuk pengobatan kanker sedang dikaji. 

Sebab, air liur lintah mengandung senyawa penghambat trombosit dan enzim khusus yang dianggap bisa menguntungkan pengobatan kanker. 

Dikutip dari Medical News Today, hirudoterapi juga dipercaya dapat memperlambat efek dari kanker paru-paru. 

Selain itu, studi hewan uji menunjukkan bahwa menyuntikkan air liur lintah ke dalam tubuh tikus dapat mencegah penyebaran sel kanker. 

Meskipun demikian, penderita kanker darah tertentu disarankan untuk tidak mencoba jenis terapi ini. 

Manfaat terapi lintah untuk mengatasi kanker juga masih perlu dikaji lebih jauh lagi. 

3. Menurunkan risiko amputasi pada penderita diabetes

Perkembangan penyakit diabetes dapat mengakibatkan beragam masalah pada penderitanya. 

Masalah-masalah ini bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang membatasi atau mencegah darah mencapai tangan dan kaki sekaligus jari-jemarinya. 

Ketika aliran darah menjadi sangat terbatas, jaringan yang terdampak bisa mati sehingga memaksa dokter untuk mengamputasi bagian tubuh yang terpengaruh. 

Salah satu cara paling efektif untuk mencegahnya adalah meningkatkan aliran darah ke jaringan yang terdampak tanpa risiko penggumpalan darah. 

Kabar baiknya, senyawa hirudin yang ditemui dalam air liur lintah dapat mengencerkan darah dan mencegahnya agar tidak menggumpal. 

Karena penderita diabetes cenderung memiliki darah yang kental, senyawa hirudin dalam air liur lintah bisa membantu mengencerkan darah untuk mengurangi tekanan pada jantung dan sistem kardiovaskuler.

Akan tetapi, dibutuhkan lebih banyak studi untuk membuktikan efektivitas hirudoterapi dalam menurunkan risiko amputasi pada penderita diabetes. 

Bahaya terapi lintah

Walaupun dianggap bermanfaat, terdapat sejumlah efek samping terapi lintah yang patut diwaspadai. 

Sebenarnya, prosedur hirudoterapi mudah dilakukan dan memiliki risiko efek samping yang lebih kecil dibandingkan jenis terapi lainnya. 

Akan tetapi, terdapat risiko infeksi bakteri akibat terapi lintah yang terkadang melibatkan bakteri kebal obat. 

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan bahwa jenis lintah yang digunakan sesuai dengan ketentuan. 

Atas dasar itu pula, individu yang sistem imunnya terganggu akibat penyakit autoimun dan faktor lingkungan perlu menghindari terapi lintah. 

Dalam beberapa kasus, darah dapat keluar dari area tubuh yang digigit lintah dan bekas luka gigitannya tidak menutup. 

Terkadang, lintah dapat berpindah ke area tubuh lain dan menyebabkan kehilangan darah yang tidak diperlukan. 

Ada pula kasus-kasus di mana pasien hirudoterapi mengalami reaksi alergi akibat terpapar dengan air liur lintah. 

Jadi, lebih baik untuk berkonsultasi dulu dengan dokter terkait jenis terapi ini. 

Dengan begitu, dokter dapat memastikan apakah kamu dapat mencobanya atau tidak. 

Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Kamu bisa konsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ

Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! 

Advertisement

penyakithidup sehat

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved