Teknik memasak deep frying adalah cara mengolah makanan dengan merendamnya dalam minyak panas (idealnya bersuhu 176-190 derajat Celsius). Saat menggunakan metode ini, Anda perlu memilih jenis minyak yang tepat agar kesehatan makanan tetap terjaga.
3 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Meski enak, makanan yang dimasak dengan teknik deep frying kurang menyehatkan
Table of Content
Ada banyak teknik masak yang bisa digunakan untuk mengolah makanan. Salah satu teknik yang paling populer hampir di seluruh dunia adalah teknik memasak deep frying atau goreng rendam. Mulai dari fried chicken hingga french fries dibuat dengan teknik ini.
Advertisement
Meski makanan yang diolah dengan cara goreng rendam memiliki rasa yang lezat, ada efek buruk bagi kesehatan yang bisa ditimbulkan. Contohnya serangan jantung dan juga kolesterol tinggi.
Beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan adalah seberapa sering dan banyak makanan yang Anda konsumsi, serta jenis minyak yang Anda gunakan.
Artikel ini akan membahas teknik memasak goreng rendam serta cara memilih minyak yang baik untuk menggoreng.
Baca Juga
Metode memasak deep frying adalah cara mengolah makanan dengan merendamnya dalam minyak panas (idealnya bersuhu 176-190 derajat Celsius). Saat direndam makanan akan matang secara cepat.
Penjelasan di balik makanan matang secara instan ini adalah, ketika makanan direndam ke dalam minyak mendidih, lapisan luar makanan mengeras dan membentuk lapisan yang menghalangi minyak masuk ke bagian dalam makanan.
Sementara itu, suhu panas yang tinggi membuat semua air di bagian dalam makanan menguap dan membuat makanan matang dari dalam.
Ada dua hal yang harus dihindari saat mengolah makanan dengan teknik memasak deep-frying.
Baca juga: Ini Teknik Menggoreng Tanpa Minyak yang Antikolesterol
Meski teknik goreng rendam bukanlah cara memasak yang menyehatkan, paling tidak Anda dapat meminimalisir efek buruknya pada kesehatan dengan menggunakan minyak yang tepat.
Karena itu Anda perlu tahu ciri minyak yang sehat untuk digunakan. Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh minyak yang akan digunakan adalah:
Titik asap adalah suhu di mana minyak mulai mengeluarkan asap. Makin tinggi titik asapnya, makin baik karena teknik ini membutuhkan minyak yang tahan suhu panas tinggi.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng haruslah stabil. Artinya minyak tidak terlalu bereaksi terhadap oksigen saat dipanaskan. Minyak dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi umumnya stabil saat digunakan untuk menggoreng.
Di sisi lain, minyak dengan kandungan lemak tak jenuh yang tinggi kurang menyehatkan. Alasannya, komposisi kimia pada minyak dengan lemak tak jenuh dapat menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh saat dipanaskan.
Pilihlan minyak yang memiliki rasa netral sehingga tidak terlalu mengubah rasa makanan.
Jika Anda kesulitan untuk menentukan minyak berdasarkan kriteria di atas, SehatQ telah memilih beberapa jenis minyak yang bisa Anda gunakan.
Minyak kelapa kaya akan lemah jenuh sehingga membuatnya lebih tahan panas. Kekurangan dari minyak kelapa adalah aromanya yang mungkin tidak disukai beberpa orang.
Minyak kacang bisa menjadi alternatif untuk deep frying. Hal ini karena, minyak kacang memiliki titik asap yang tinggi (180 derajat Celsius). Ditambah rasanya yang netral, menjadikan minyak kacang pilihan tepat.
Kekurangannya adalah, minyak kacang memiliki kandungan lemak tak jenuh sekitar 32%. Jadi alternatif ini kurang menyehatkan dibandingkan yang lain.
Sama seperti minyak kelapa, minyak zaitun cocok digunakan untuk teknik memasak goreng rendam karena tahan panas (kandungan lemak jenuh yang tinggi). Satu penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat digunakan dalam penggorengan hingga 24 jam sebelum proses oksidasi mulai terjadi. Namun perlu diperhatikan, bahwa aroma dan rasa minyak zaitun dapat menghilang jika dipanaskan terlalu lama.
Minyak sawit memiliki daya tahan panas yang tinggi, rasa yang netral sehingga memenuhi kriteria minyak goreng yang tepat untuk teknik goreng rendam. Dikutip dari penelitian, lebih dari 90% asam lemak dalam minyak kelapa membuatnya sangat tahan terhadap panas. Penelitian menunjukkan, bahkan setelah delapan jam menggoreng terus menerus, kualitasnya tidak memburuk.
Baca juga: Rekomendasi Air Fryer Terbaik untuk Menggoreng Makanan Tanpa Minyak
Sekali lagi perlu diingat bahwa mengonsumsi makanan yang diolah dengan metode memasak deep frying adalah terlalu banyak berisiko menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, bahkan kanker.
Bagi yang ingin berkonsultasi mengenai sisi kesehatan teknik memasak deep frying, Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berbagai ide sarapan pagi untuk diet ini siap menemani perjuangan Anda dalam mencapai berat badan ideal. Selain lezat, sarapan pagi untuk diet ini juga kaya akan nutrisi.
Manfaat kulit pisang bisa menyehatkan untuk berbagai anggota tubuh. Kulit pisang bisa dipakai untuk menyuburkan rambut dan membuat kulit lebih cerah dengan penggunaan yang tepat.
Manfaat dark chocolate untuk kesehatan antara lain menjaga fungsi otak, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan risiko depresi, menurunkan berat badan, hingga menyehatkan mata.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved