Spasme otot adalah kontraksi pada satu otot atau lebih secara tiba-tiba yang tidak disengaja. Kondisi ini bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman, nyeri, kram, atau bahkan tidak bisa bergerak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
12 Okt 2020
Spasme otot dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau nyeri pada otot
Table of Content
Spasme otot adalah kontraksi tiba-tiba secara tidak disengaja pada satu otot atau lebih. Kondisi ini biasa terjadi di berbagai otot tubuh, tetapi cenderung memengaruhi kaki, tangan, lengan, paha, perut, dan sekitar tulang rusuk.
Advertisement
Spasme otot dapat membuat Anda merasa tidak nyaman atau nyeri, bahkan terkadang seluruh otot seolah-olah mengalami kram dan tidak bisa bergerak. Otot yang kejang juga akan terasa lebih keras dari biasanya, dan Anda mungkin melihatnya berkedut.
Lamanya otot berkedut berlangsung sekitar beberapa detik hingga 15 menit atau lebih. Kondisi ini dapat berulang beberapa kali sebelum hilang dengan sendirinya. Lantas, apa penyebabnya?
Meski tidak selalu berbahaya, spasme otot dapat menandakan kondisi medis yang mendasarinya. Berikut adalah sejumlah penyebab spasme otot yang mungkin terjadi:
Melakukan pemanasan sebelum berolahraga penting untuk mencegah kram dan spasme otot. Apabila Anda tidak melakukannya, risiko mengalami kram atau spasme otot menjadi lebih tinggi.
Spasme otot dapat menjadi salah satu cara tubuh memberitahu bahwa otot sedang kelelahan dan lesu. Selain itu, Anda juga mungkin merasakan nyeri dan lemas.
Berolahraga dalam kondisi yang panas dapat membuat Anda lebih mudah lelah dan berkeringat sehingga bisa memicu terjadinya spasme otot.
Dehidrasi bisa menyebabkan spasme otot. Kondisi ini terjadi ketika Anda tidak minum cukup air atau kehilangan banyak cairan tubuh.
Kalium, magnesium, dan kalsium memainkan peran penting agar otot dapat bekerja dengan baik. Jika Anda kekurangan mineral tersebut, tubuh akan mengirimkan pesan pada otot sehingga menimbulkan spasme.
Stres atau kecemasan juga dapat menyebabkan ketegangan dan nyeri pada otot. Ketika mengalami kondisi tersebut, Anda akan merasakan otot kejang atau berkedut.
Mengonsumsi kafein berlebih, misalnya beberapa cangkir kopi, dapat memicu spasme otot di berbagai bagian tubuh.
Orang tua, atlet, kelebihan berat badan atau obesitas, berolahraga secara berlebihan, hingga memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan saraf atau tiroid, merupakan kelompok yang cenderung lebih berisiko mengalami kejang otot.
Baca Juga
Walaupun bisa hilang dengan sendirinya, spasme otot dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Beberapa cara mengatasi spasme otot yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Stretching atau meregangkan area yang mengalami kejang otot dapat membantu meredakan atau menghentikannya. Anda dapat melakukan peregangan pada otot betis, paha, punggung, leher, dan lainnya.
Pijat dapat meredakan nyeri dan kram otot. Namun, pastikan memijatnya secara perlahan dan tepat agar tidak memperburuk spasme otot.
Jika spasme otot yang berlangsung terus-menerus, Anda dapat meletakkan kompres es pada area otot yang terdampak selama 15-20 menit sebanyak beberapa kali dalam sehari. Bungkus es dengan handuk atau kain supaya tidak mengenai kulit secara langsung.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan kompres hangat selama 15-20 menit, kemudian lanjutkan dengan kompres es. Meski kompres hangat bisa mengurangi nyeri, hal tersebut juga bisa memperburuk peradangan sehingga memerlukan es untuk meredakannya.
Ketika terkena spasme otot, cobalah untuk minum lebih banyak air putih. Pastikan Anda tetap terhidrasi, terutama jika sedang berolahraga atau cuaca panas. Minumlah air putih kurang lebih 8-12 gelas per hari.
Krim pereda nyeri, terutama yang mengandung lidocaine, camphor, atau menthol yang dijual bebas tanpa resep, dapat membantu mengatasi kejang otot.
Selain itu, gel emolien yang terbuat dari curcuma longa dan biji seledri dilaporkan bisa meringankan rasa sakit dan peradangan pada spasme otot.
Jika Anda mengalami kejang otot yang terus berlanjut atau semakin parah, dokter mungkin akan meresepkan obat pelemas otot. Obat-obatan ini biasanya hanya diresepkan untuk 2-3 minggu saja.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar spasme otot, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Kejang pada otot saat tidur sering terjadi pada orang dewasa dan hanya berlangsung sebentar. Salah satu penyebabnya adalah otot yang terlalu tegang.
14 Jun 2019
Sindrom piriformis adalah gangguan neuromuskular yang seringkali menyebabkan rasa sakit di bokong sampai ke area kaki. Saat rasa nyeri di bokong dan belakang kaki sudah tidak tertahankan, itu tandanya Anda harus datang ke dokter.
2 Mei 2023
Fungsi jaringan otot manusia antara lain untuk menjaga tubuh tetap stabil, memperbaiki postur, membantu pernapasan, hingga mengatur suhu tubuh.
19 Sep 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved