Sindrom nefrotik adalah gangguan pada ginjal yang membuat tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein melalui urin. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan parah jika tidak segera ditangani.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
7 Apr 2023
Pada penderita sindrom nefrotik, kadar protein dalam darah menjadi rendah
Table of Content
Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Ketika ginjal tidak dapat bekerja secara optimal, maka tubuh bisa mengalami masalah.
Advertisement
Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada ginjal adalah sindrom nefrotik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit tertentu dan bisa berakibat fatal jika dibiarkan.
Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein lewat urine. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kerusakan pada cluster pembuluh darah kecil (glomerulus) di ginjal. Glomerulus berfungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan air dari darah ketika melewati ginjal.
Glomerulus yang sehat juga akan menjaga protein darah yang dibutuhkan oleh tubuh agar tidak meresap dalam urine. Protein darah dapat membantu mempertahankan jumlah cairan yang tepat dalam tubuh. Ketika glomerulus rusak, protein darah (terutama albumin) dapat keluar dalam jumlah yang berlebihan sehingga tubuh memiliki banyak cairan ekstra. Adapun tanda dan gejala sindrom nefrotik yang dapat muncul, yaitu:
Beberapa kondisi yang menyebabkan kerusakan glomerulus dapat memicu terjadinya sindrom nefrotik. Perusak glomerulus ini merupakan penyebab utama sindrom nefrotik (sindrom nefrotik primer). Kondisi-kondisi tersebut, antara lain:
Sementara itu, beberapa penyakit lain juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal sehingga sindrom nefrotik terjadi (sindrom nefrotik sekunder). Penyakit-penyakit ini disebut sebagai penyebab sekunder sindrom nefrotik, yang meliputi:
Baca Juga
Sindrom nefrotik ini mampu meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti pembekuan darah, nutrisi yang buruk, penyakit ginjal kronis, gagal ginjal, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, diet memiliki peran penting sebagai perawatan terhadap kondisi ini.
Batasi jumlah garam yang Anda konsumsi untuk mencegah terjadinya pembengkakan dan mengatur tekanan darah Anda. Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk minum lebih sedikit cairan guna mengurangi pembengkakan.
Karena sindrom nefrotik dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida, maka cobalah mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol jenuh. Pola makan ini juga dapat membantu Anda mengurangi risiko tekanan darah tinggi, dan terkena penyakit jantung.
Meski kondisi ini menyebabkan Anda kehilangan banyak protein dalam urine, namun mengonsumsi protein tambahan tidak dianjurkan. Pasalnya, diet tinggi protein malah dapat memperburuk sindrom nefrotik yang Anda alami. Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi dalam diet sindrom nefrotik:
Sementara, makanan yang sebaiknya dibatasi dan dihindari dalam diet sindrom nefrotik, yakni keju olahan, daging tinggi sodium, daging kalengan, acar sayuran, camilan asin, dan roti asin. Bumbu tertentu juga memiliki kandungan garam yang tinggi sehingga Anda harus berhati-hati dalam memilih bumbu masakan.
Dalam mendiagnosis, sindrom nefrotik dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehata. Selanjutnya, tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar protein dalam darah yang disertai dengan tes fungsi ginjal.
Mengobati sindrom nefrotik dilakukan tergantung pada penyebabnya. Dokter umumnya akan mengurangi pembengkakan, serta menurunkan kolesterol dan tekanan darah penderita terlebih dahulu. Obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk sindrom nefrotik, yaitu:
Ketika kadar protein dalam darah terlalu rendah, dokter mungkin akan memberikan Anda albumin melalui infus.
Jika setelah melakukan pengobatan tersebut, kondisi sindrom nefrotik yang diderita tak juga membaik, maka Anda mungkin memerlukan perawatan cuci darah bila ginjal sudah tak dapat berfungsi dengan baik. Penting untuk selalu berkonsultasi pada dokter dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu pantangan cacar air yang mesti Anda patuhi adalah tidak menggaruk bentol cacar tersebut meskipun rasanya gatal. Saat mandi, ada pula beberapa pantangan yang perlu Anda pahami.
26 Nov 2021
Istilah diabetes kering dan basah sebenarnya merujuk pada kondisi luka yang dialami oleh diabetesi. Dunia kedokteran pun tidak mengakui kedua istilah ini sebagai istilah resmi jenis diabetes.
25 Mei 2022
Di tahun 2022, daftar penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan jumlahnya mencapai 144, mulai dari kejang demam, tetanus, HIV/AIDS, hingga konjungtivitis.
18 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved