logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Ini Sindrom Jacob, Kondisi Genetik yang Hanya Menyerang Pria

open-summary

Sindrom Jacob sering tidak terdeteksi atau tidak disadari bahkan oleh penderitanya. Oleh karena itulah, penting untuk mengetahui gejala yang terjadi dari kondisi ini.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

14 Nov 2019

Sindrom jacob membuat penderitanya sulit belajar

Salah satu gejala sindrom jacob ialah, membuat penderitanya mengalami kesulitan berbicara.

Table of Content

  • Mengenal lebih jauh sindrom Jacob
  • Gejala sindrom jacob
  • Penyebab sindrom Jacob
  • Apakah sindrom Jacob bisa diobati?
  • Catatan dari SehatQ

Mungkin Anda pernah mendengar tentang sindrom XYY atau sindrom Jacob, tapi tidak pernah mengetahui arti dan penyebab terjadinya pada tubuh manusia.

Advertisement

Sindrom Jacob merupakan kondisi genetik yang melibatkan kromosom dalam setiap sel manusia. Normalnya,pria memiliki 46 kromosom di setiap selnya, yakni kromosom X dan Y (XY).

Sindrom Jacob pun muncul saat pria memiliki kromosom Y ekstra di setiap selnya (XYY). Pria yang mengidap sindrom Jacob, memiliki 47 kromosom.

Mengenal lebih jauh sindrom Jacob

Kondisi genetik yang juga dikenal dengan sebutan Kariotipe XYY atau sindrom YY ini, terjadi pada satu dari seribu pria, dan hanya bisa terjadi oleh kaum pria saja.

Sebagian besar para pengidap sindrom Jacob memiliki kondisi fisik yang tidak biasa. Beberapa dari mereka ada yang memiliki tubuh tinggi, sebagian lagi menghadapi masalah dalam artikulasi berbicara. Mereka juga bisa tumbuh dengan bentuk otot yang berbeda.

Walau begitu, pengidap sindrom Jacob tidak memiliki perbedaan fisik yang signifikan, dibandingkan mereka yang tidak mengidapnya. Perkembangan seksual mereka pun juga normal.

Lantas, apa saja gejala dari sindrom Jacob ini?

Gejala sindrom jacob

Bayi yang lahir dengan sindrom Jacob, tidak memperlihatkan perbedaan fisik apapun. Sebab, salah satu gejala sindrom Jacob yang paling umum ialah tinggi badan tak biasa. Hal ini biasanya dapat terlihat pada usia 5-6 tahun.

Setiap pria yang mengidap sindrom Jacob, memiliki gejala yang beragam. Beberapa kondisi di bawah ini menjadi gejala yang paling sering ditemui:

  • Berat badan relatif rendah, dibandingkan dengan perawakannya
  • Ukuran kepala yang lebih besar
  • Munculnya jerawat yang parah, pada masa remaja
  • Merasa sulit dalam belajar, serta mengalami kesulitan berbicara
  • Perkembangan motorik yang terlambat, seperti berjalan atau duduk
  • Otot yang lemah (hipotonia)
  • Tremor pada tangan
  • IQ lebih rendah

Bukan berarti setiap pria yang mengidap sindrom Jacob, memperlihatkan gejala di atas. Bahkan, beberapa dari penderita sindrom Jacob, tidak menunjukkan gejala dari segi fisiknya. Pada pria dewasa, ketidaksuburan atau gangguan infertilitas menjadi gejala yang mungkin dirasakan akibat sindrom Jacob.

Pada anak-anak, sindrom jakob dapat menimbulkan masalah perilaku, seperti attention deficit hyper-activity disorder (ADHD), mudah marah, impulsif, atau bahkan suka menantang. Namun tenang, perilaku-perilaku ini bisa diredakan seiring bertambahnya usia.

Penyebab sindrom Jacob

Sindrom Jacob adalah hasil dari campuran acak, atau mutasi, saat kode genetik pria diciptakan. Para peneliti berkesimpulan bahwa sindrom Jacob terjadi secara acak, selama pembentukan embrio.

Sebagian besar dari kasus sindrom jacob, disebabkan oleh kesalahan pembelahan sel dalam sperma dan tidak diwariskan dari keluarga.

Apakah sindrom Jacob bisa diobati?

Jawabannya, tidak. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sindrom Jacob. Namun, perawatan berupa terapi, bisa mengurangi gejala yang muncul pada penderitanya. Terutama jika sindrom Jacob telah didiagnosis sejak dini.

Penderita sindrom jacob, dapat meminta bantuan rumah sakit, untuk mengatasi segala gejala yang dirasakan, seperti kesulitan dalam berbicara atau kemampuan belajarnya.

Seiring bertambahnya usia, para penderita sindrom Jacob juga harus berkonsultasi dengan tim ahli reproduksi untuk menjabarkan segala masalah ketidaksuburan yang dirasakan. Berikut ini jenis-jenis terapi yang bisa dijalani penderita sindrom Jacob.

  • Terapi wicara

Karena individu dengan sindrom Jacob dapat memiliki kesulitan dalam berbicara, tim ahli medis bisa merekomendasikan terapi wicara, untuk mengatasi masalah tersebut.

  • Terapi fisik

Terapi fisik dapat dilakukan oleh penderita sindrom Jacob, yang mengalami masalah otot dan keterampilan motorik.

  • Terapi pendidikan

Jika anak Anda menderita sindrom Jacob, ada baiknya berdiskusi dengan para guru di sekolah, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Aturlah jadwal belajar, yang paling cocok dengan kebutuhan anak Anda.

Baca Juga

  • Perbedaan Demam Babi dan Flu Babi, Mana yang Bisa Menular ke Manusia?
  • Heterochromia Adalah Warna Mata Berbeda, Bisa Bawaan Lahir Atau Karena Trauma
  • Katarak Senilis pada Lansia, Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Catatan dari SehatQ

Individu dengan sindrom Jacob biasanya beraktivitas layaknya orang lain pada umumnya, meskipun harus merasakan gejala dari kondisi tersebut. Namun, sindrom Jacob memang terjadi, tanpa disadari.

Jika sindrom Jacob berhasil didiagnosis sedini mungkin, tentu saja hal itu lebih baik, karena tim medis bisa memberikan rekomendasi perawatan yang paling tepat.

Advertisement

penyakitkelainan genetikapenyakit genetik

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved