Sensory overload dapat membuat seseorang merasakan ketidaknyamanan ringan hingga intens karena stimulasi indra yang terasa berlebihan dari lingkungan. Kondisi ini bisa membuat Anda merasa cemas dan panik akan situasi yang sedang dijalani.
8 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sensory overload dapat memicu kecemasan
Table of Content
Pernahkah Anda berada di tengah situasi lingkungan yang membuat Anda merasa kewalahan dan kemudian menjadi panik walaupun orang lain umumnya tidak terpengaruh dengan cara yang sama? Bisa jadi Anda sedang mengalami sensory overload.
Advertisement
Ini adalah fenomena saat Anda merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa di lingkungan eksternal (atau lingkungan sensorik). Banyak orang mungkin merasa cemas saat berada dalam situasi ini dan menjadi panik karena ingin segera meninggalkan situasi yang menyebabkannya merasa demikian.
Sensory overload adalah kondisi ketika satu atau lebih panca indra mengalami kewalahan karena menerima stimulasi yang berlebihan. Itu bisa terjadi pada situasi-situasi seperti saat berada di lokasi yang sesak dan ramai, suara bioskop terasa terlalu keras, atau saat mencium aroma parfum yang terlalu kuat dari seseorang.
Dalam situasi tersebut, otak akan menerima terlalu banyak informasi sehingga kesulitan untuk memprosesnya dengan baik.
Karena tidak mampu memprioritaskan pada stimulasi mana harus fokus, otak kemudian akan mengomunikasikan ke tubuh bahwa sudah waktunya untuk melarikan diri dari beberapa input sensorik ini. Pesan ini dapat memicu perasaan tidak nyaman dan panik yang berkisar dari ringan hingga intens.
Sensory overload bisa dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Sebagian orang mungkin cukup sering mengalaminya sehingga membuat kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
Sensory overload pada orang dewasa juga bisa menjadi gejala umum dari beberapa kondisi kesehatan tertentu, meliputi:
Penelitian melaporkan bahwa orang dalam spektrum autisme memproses informasi sensorik dengan cara yang berbeda. Autisme dikaitkan dengan hipersensitivitas terhadap input sensorik, seperti sensitif terhadap pendengaran dan visual membuat sensory overload pada orang dewasa lebih mungkin terjadi.
Dalam kondisi ADHD, informasi sensorik akan bersaing untuk mendapatkan perhatian otak. Ini dapat berkontribusi pada gejala sensory overload.
Gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan umum dan post traumatic stress disorder (PTSD) juga dapat memicu sensory overload. Antisipasi, kelelahan, dan juga stres semuanya dapat berkontribusi pada stimulasi berlebihan yang membuat indra semakin awas selama serangan panik dan episode PTSD.
Fibromyalgia adalah kondisi yang membuat pengidapnya merasakan nyeri di sekujur tubuh. Kondisi peradangan ini juga terkait dengan pemrosesan sensorik yang abnormal.
Sensory overload yang sering terjadi juga dapat menjadi gejala fibromyalgia. Hingga saat ini para peneliti masih berusaha untuk memahami bagaimana ini berhubungan dengan nyeri fibromyalgia.
Beberapa orang dengan multiple sclerosis telah melaporkan mengalami sensory overload sebagai gejala dari kondisi tersebut.
Karena ini adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan impuls saraf, maka bisa jadi terlalu banyak rangsangan dari indra dapat memicu sensory overload, terutama ketika Anda mengalami gejala multiple sclerosis.
BACA JUGA: Mengenal Sensory Processing Disorder: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Gejala sensory overload dapat bervariasi dari orang ke orang. Anda mungkin saja hanya mengalami stimulasi berlebihan pada pendengaran tetapi orang lain mungkin mengalami stimulasi berlebihan secara visual. Selain itu, mungkin juga stimulasi berlebihan ini dirasakan oleh beberapa indra sekaligus.
Sebagian orang mungkin hanya mengalami gejala ringan yang mengakibatkan sedikit perasaan tidak nyaman, sementara beberapa orang lainnya dapat mengalami gejala yang intens sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari sampai indranya kembali normal.
Meskipun demikian, ada beberapa gejala umum yang mungkin dialami orang dewasa yang mengalami sensory overload, seperti:
Baca Juga: Gelisah Tanpa Sebab? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi sensory overload. Umumnya, beberapa perawatan yang dilakukan bertujuan untuk membantu mencegah terpicunya sensory overload atau mengelola reaksi saat kambuh kembali.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi sensory overload meliputi:
Setelah Anda mengetahui situasi atau hal mana yang dapat memicu gejala sensory overload, lakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi stimulasi sensorik.
Misalnya jika Anda tidak dapat berada di dalam kendaraan yang penuh sesak, gunakan alternatif kendaraan lain yang tidak mengharuskan Anda berdesak-desakan.
Selanjutnya untuk memanajemen sensory overload sebaiknya tetap berpegang pada rutinitas untuk menciptakan stabilitas.
Jika sensory overload yang Anda alami sering disebabkan oleh pemicu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari, maka tetap mengikuti rutinitas dapat membantu menurunkan kemungkinan Anda berada dalam situasi yang berada di luar kendali Anda.
Meskipun suatu saat Anda tidak dapat mencegah stimulasi yang berlebihan, tetapi Anda dapat mengelola tingkat keparahannya.
Fokus untuk memperhatikan dan merawat diri sendiri adalah cara paling mudah untuk menghadapi situasi yang memberikan stimulasi terlalu kuat.
Dengan mendapatkan nutrisi yang baik, hidrasi yang cukup, aktivitas fisik yang teratur, serta istirahat dan tidur yang cukup, maka fisik dan mental akan lebih sehat dan kuat dalam menghadapi berbagai kondisi sulit.
Beberapa jenis terapi seperti terapi okupasi dapat membantu meringankan gejala sensory overload pada orang dewasa. Banyak orang dengan sensory overload menemukan bahwa terapi dapat sangat membantu mengatasi kecemasan dan mengembangkan taktik untuk mengelola situasi sulit.
Meditasi atau latihan pernapasan juga bisa menjadi obat yang baik sebagai antikecemasan atau antidepresan. Teknik-teknik ini dapat membantu diri Anda untuk mengurangi eskalasi saat mulai merasakan kecemasan Anda meningkat.
Baca Juga
Itulah penyebab dan cara mengatasi sensory overload. Jika Anda memiliki kondisi ini dan berharap untuk mengatasinya, berkonsultasi dengan dokter adalah upaya pertama yang sebaiknya Anda lakukan.
Dokter dapat memberikan saran dan merekomendasikan terapi atau obat seperti anticemas maupun antidepresi yang tepat untuk memanajemen kondisi sensory overload yang Anda miliki.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengatasi overthinking bisa dimulai dengan menyibukkan diri atau mulai membantu orang lain untuk berikan kepuasan batin.
Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Beberapa faktor tersebut di antaranya genetik, kondisi medis tertentu, efek samping dari konsumsi obat-obatan, stres, hingga trauma.
Self-diagnosis adalah asumsi pribadi tentang sebuah penyakit yang dibuat tanpa konsultasi dari dokter. Pengakuan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved